YOURS ONLY

Semakin banyak yang diketahui semakin ribet. Mungkin itu hanya pendapat saya saja, entah kenapa tibatiba kalimat itu tertuang dalam benak kosong ini, dan jari jemari tibatiba juga otomatis mulai mengetik.

Entah mengapa dari dulu, saya tidak pernah suka dengan yang namanya trend, khususnya yang berlebihan. Ketika temanteman mulai belajar pacaran, saya memilih memintal pita menjadi gantungan kunci agar bisa dijual atau menjual bakmi goreng bungkus ala mami. Pada saat sebagian orang mulai memotong rambut ala tokoh tertentu, meluruskan rambut seperti bintang film dan juga memakai baju ketat layaknya lepet atau bungkus makanan yang hampir ‘menuhmenuhin bungkus’-nya, saya memilih gaya saya sendiri *hubungannya apa yah?*

Apalagi jika trend itu bisa menjadi bagian dari hidup yang tidak disaring lagi, bagi saya itu sudah kelewatan. Bukannya tidak boleh mengikuti apa yang namanya trend, boleh ajah koq! Tapi bukankah lebih baik jika memang ikut trend karena memang trend itu bagus dan pas untukmu. Kalau tidak, buat apa? Apakah dengan tidak mengikuti trend duniamu akan hancur? Kamu akan mati? Tentu tidak, bukan? atau semoga saja tidak :)

Kalau memang mampu, kenapa tidak jadi trendsetter? Takut? PAYAH!
Biarkan orang lain yang mengikuti apa yang sudah kau lakukan dan ciptakan!
Buat apa mengikuti orang lain? Carilah khas MILIKMU SENDIRI!

YEAH!

Mungkin lebih baik jika memang tidak pernah datang ke sebuah dunia maya, karena sudah cukup banyak orang yang terjebak didalamnya. Sudah datang, akan datang lagi dan tidak banyak yang pulang apalagi kembali lagi ke dunia nyata. Mereka semua sudah terjebak. Seperti mengisap ganja yang menenangkan jiwa, begitu juga dengan dunia ini membuat orang ketagihan.

Bagaimana yah caranya menghilangkan ketagihan atas sesuatu yang menenangkan jiwa? :)



Self-note:
I think I better go back to my shell, where everything seems normal to me

‘Cause the more I know about things the craziest it gets,
Scary enough to know things that you shouldn’t know, but you just know it
Don’t let curiosity become your life, Mei! It's not worth it…

Share:

10 comments

  1. They say too much of a good thing is always bad. IMHO, moderation is key.

    Sebuah usul: coba posting hanya kalau bener-bener harus posting. Dan juga, coba me-maintain sebuah jurnal tulisan tangan, tapi yang akan (suatu hari) di-posting secara online.

    Menjeboli rekening internet juga bisa hehe :p

    BalasHapus
  2. FERRRRDIII...waahhh you're here!! thanks for the words! Glad to see you here, dude!

    BalasHapus
  3. the less you know, the better.

    kaya "prison break" aja...:D

    BalasHapus
  4. baca koment ditas
    senyum2 ajah
    *kaburr*

    BalasHapus
  5. @fajar
    thanks dah mampir :p

    @may
    *jenggut*
    gak bisa kabur kan?
    :D

    BalasHapus
  6. Ehmm, "Bagaimana yah caranya menghilangkan ketagihan atas sesuatu yang menenangkan jiwa?"

    Sebuah pertanyaan yang sejak lama saya ingin tanyakan, apalagi menyangkut dunia maya, yang kadang memang benar membuat orang seakan enggan untuk kembali ke dunia nyata.

    BalasHapus
  7. Dunia maya yah? hmm.. berarti dunia fantasi harus hati2 sama saingan barunya.

    Btw, daerah mana itu dunia maya mbak? trus.. ada halilintarnya juga??

    *minum antimo*

    BalasHapus
  8. @NN
    heheh..aseekk ada yang menanyakan hal yang sama :)

    @Acho
    thanks dah mampir!
    :)

    BalasHapus
  9. capek melihat dunia? :)
    kalo gw iya.. :D
    tulisan yang sangat insightful

    simungil salam kenal. selain pemikiran yang canggih, kenapa kamu pandai sekali merangkai kata yang indah dan mendamaikan perasaan orang sih? jadi pengen belajar (opini gw seperti itu, mohon diterima)

    BalasHapus
  10. cari yang baru dan lebih menenangkan jiwa, lihat yang hijau2 juga bisa!! salam

    BalasHapus