THE LOVE LETTER
Dalam temaramnya suasana pagi, kembali aku menulis tentang dirimu, seakan merasakan kembali hadirmu disisi. Kamu telah pergi bersama terbitnya bayangan matahari pagi, kembali menuju peraduan damaimu ditengah
Celoteh mesra kicau burung diatas pohon mangga menemaniku terbangun dari buaian. Mencium harum kembang teh dalam gelas hangathangat kuku, mungkin terasa enak bergulir dalam kerongkongan kering pagi ini...
Dapatkan kita kembali bersama secepat
Seandainya bisa ingin rasanya kembali bergelung dalam pelukan hangatmu, karena bersamamu semua selalu terasa berbeda dan untuk saat ini sudah cukup...
Aku menginginkanmu bagaikan helaan nafas yang tak pernah terputus...
Jangan ragukan rasa yang pernah kau kecap dalam kebersamaan yang cukup sulit untuk direalisasikan, tapi ketika itu tercapai maka jiwa-jiwa rapuh ini akan tetap melebur, melembut, meraung dan bersatu hingga menjadi sebuah mahakarya indah...
Kembali ia asik dengan tembakau, kelembak dan menyan dihadapannya. Tak peduli dengan orang yang lalu lalang.
Keretek...keretek...keretek...bunyi lintingan tingwe yang dibakarnya. Memang tidak mungkin berbunyi cengkeh, karna dari bunyi itulah istilah keretek berasal, bunyi kemeretek itu. Tapi sekarang sudah jarang yang mau duduk bersamanya melinting rokok itu, semua maunya serba praktis...bau menyan membuat aroma di sekelilingnya. Ia memakai daun klobot dan enau kering sebagai pembungkus.
Sayang, pemandangan ini pasti mengingatkanmu dengan kampung halaman. Dimana masih terdengar suara magis seorang kakek menembang untuk cucunya dan suara kokok ayam membangunkan desa yang tak kalah hiruk pikuk dengan kebisingan ibukota hanya terasa lebih damai, akrab dan tentram...
Bulan menyapa dengan ramah diatas
Kau pernah bilang bahwa jika kupandang hamparan langit luas, maka aku
PS: Rangkuman dari masa itu. Semoga kamu selalu sehat, Setia :)
9 comments
dunia yang penuh warna ya :)
BalasHapushahha...yeah! It was once a wonderful world :)
BalasHapusjatuhcinta selalu indah..masa yang penuh dengan kebahagian, namun juga kesedihan saat cinta tak lagi diam=)
BalasHapussadddddiiiiiist!!!!
BalasHapusyou are a kind of serial killer ya.. i believe many guys out there had been 'killed' by you...
gosh...!
this one is killing, sist!
satu lagi,
BalasHapus(gile sampe gw bela2in balik lagi ke comment ini)..
wahai para lelaki sedunia, harap berpegangan semua!! raih apapun yang bisa kalian raih untuk berpegangan!
gue ga rela ada cowok yang kemakan gombal maut puitis mu, mungil! hehehehehehe piss.
@mei
BalasHapusjangan sedih karna cinta sudah lewat yah? Berbahagialah!
@Leon
bwahahahhah...rasakan dah!
tapi ini bukan gombal, its real feelings!!
aha.. akhirnya.. akhirnya!!!!
BalasHapusakhirnya bisa kasih komentar...
ahiakakakakkk......
puisi cinta memang tak lekang oleh jaman
BalasHapusceloteh mesra kicauan burung..waduh kok rasanya sudah lama tak mendengarkannya...
BalasHapus