Dunia elektronik jaman sekarang itu, canggih! Hanya kata itu yang mampu saya pakai untuk mengungkapkan maraknya dunia elektronik di jaman ini. Berbagai macam merk dan tipe beradu, mencoba mengambil hati para konsumen. Selain dengan barang itu sendiri, lain lagi dengan provider telepon gengggam, yang juga beramairamai bersaing, dengan promosi termurah dan paling irit.
Pusing! Jika harus mengikuti semua perkembangan bendabenda tersebut. Bagi saya, selama masih bisa dipakai untuk berkomunikasi, tidak perlu terlalu canggih atau mengikuti yang sedang trend. Karena jika setiap saat harus mengikuti perkembangan bendabenda tersebut, sepertinya bisa gila sendiri.
Saya menuliskan awal seperti ini, karena sebenarnya saya merasa kesal sekali. Dengan mereka yang tidak melek teknologi, tapi tidak melek tatakramanya. Maksudnya adalah, ada saat tertentu ketika kita menggunakan teknologi tersebut untuk bekerja, jejaring sosial atau memang hanya sekedar silaturahmi. Tapi, ada saat tertentu, kita harus sadar diri dimana kita berada dan menghentikan segala kegiatan menggunakan perangkat tersebut.
Salah satu yang membuat saya sebal adalah pengguna Blackberry yang tidak tahu tatakrama. Mereka tidak bisa menyadari dimana mereka berada, bahkan ketika berada didalam tempat ibadat pun mereka tidak bisa menghormati Tuhan mereka sendiri.
Terus terang, saya sedih sekaligus kesal. Pada saat mereka mengganggap teknologi, seharusnya mereka bisa mengetahui fungsi perangkat tersebut. Bukan hanya karena kebutuhan, dan untuk bergaya. Saya pribadi, tadinya tidak ingin memakai BB, tapi dengan alasan bisa menjangkau teman yang berada diluar negeri, maka saya pun menggunakannya.
Kembali lagi pada ocehan saya, saya hanya berharap dengan semakin canggihnya teknologi. Seharusnya kesadaran orangorang yang menggunakannya juga semakin canggih. Bukan hanya tau menggunakan sebagaimana fungsi seharusnya. Tapi, juga tau kapan harus menghentikan segala kegiatan tersebut.
Saya mengoceh karena melihat banyak sekali orang yang sedang beribadah, malah asik bermain BB. Bukan mengikuti upacara yang sedang berlangsung, malah asik mengobrol. Jika, memang bisa menggunakan BB selama hampir 24jam, mengapa tidak kau berikan waktu 1 setengah jam saja, bagi Tuhanmu. Itu pun hanya seminggu sekali. Sedangkan waktu yang kau miliki bersama BB tersebut lebih dari 1jam setiap hari.
Sadarlah kalian! FUUUHH!! *semburairsuci*
Saya berharap, bahwa semoga ditahun yang akan datang, semakin banyak orang yang bisa tersadar. Lebih banyak orang yang waras, lebih banyak pahala yang terjadi, lebih banyak kedamaian di muka bumi ini. Tapi, semua itu tidak akan terjadi jika tidak dimulai dari diri sendiri.
Oleh sebab itu, marilah kita belajar untuk lebih sadar diri
Amin
Rasanya seperti dunia kembali gelap gulita dan saya siap untuk menghadapNya. Tapi, setelah akal sehat bisa kembali bekerja sama, maka saya tidak mampu lagi merasa, dan bagaimana harus mengungkapkan rasa yang saya alami. Saya mencintainya dengan setiap degup jantung yang berdetak. Saya mencintainya dengan seluruh aliran darah yang memberi nafas kehidupan. Bagaimana mungkin dia tega melakukannya?
Tidak ada alasan yang bisa diakui dari bibirnya. Hanya jawaban tidak tau dan tidak direncanakan. Analisa saya adalah dia sedang bosan dengan hidupnya. Ingin kembali mencoba apakah dia masih bisa menjadi salah satu penakluk perempuan. Maka terjadilah hal yang diinginkan. Hanya saja yang tidak disangka, saya bisa memergokinya.
Terkadang kenyataan pahit memang harus bisa diterima. Tidak ada orang yang mampu meresapi kenyataan yang saya alami. Orang bilang saya sinting, gila dan miring. Mungkin. Selain komentar seperti itu ada juga yang menghibur. Bahwa saya tidak perlu terlalu ambil pusing hal itu.
Salah seorang teman malah berkata, "It's just sex. Nothing more. The most important thing is he still loves you. And he's not doing it with his heart. So, it's just different"
Alasan yang cukup sinting diterima oleh otak siapa pun. Bahkan bagi saya yang berusaha menyelami dunia lelaki. Kadang memang logika sinting yang bisa berpikir diluar kotak hanya bisa didapatkan dari mereka yang sudah pernah melakukan atau berada di posisi saya atau pasangan saya.
Saya YAKIN, tidak ada seorang perempuan yang bisa seperti saya. Bodoh, sinting, gila dan miring, tapi baik hati dan sangat penuh kasih :D saya hanya berusaha mencobai diri sendiri. Mengetes daya tahan sabar saya. Sampai sejauh apakah? Walau setiap kali saya selalu berusaha meminta maaf pada hati saya. Karena sudah seringkali menambah beban yang cukup berat.
Kali ini saya tidak tau lagi harus bersikap seperti apa, hanya mampu diam dan menangis. Bahkan, air mata pun sudah kering. Hanya terluka dalam yang begitu perih terasa. Terkadang apa yang terpikir bisa menjadi kenyataan, tapi jika hal seperti ini, saya tidak menginginkan hal itu terjadi. Tidak menutup kemungkinan hal yang sama akan terjadi kembali di kemudian hari. Katanya 'old habit die hard' dia pun berkata hal yang sama. Hanya menjadi dirinya sendiri.
Saya berjanji untuk tidak menyakiti hati kembali. Oleh sebab itu sebisa mungkin saya akan menenangkan diri dan berusaha untuk masa bodoh dengan hidupnya yang lain. Hanya mampu berharap bahwa jika dia tidak mampu menghargai dirinya, paling tidak dia bisa menghargai hidup orang yang menyanyanginya dengan tulus. Dengan segala resikonya, berani berbuat berarti berani bertanggung jawab. Hati saya kembali hancur kali ini, bahkan terlihat sampai ke sekujur tubuh sekarang, semuanya biru-ungu lebam. Semoga cepat hilang...
Hatiku sayang...maafkanlah aku...
Entah apa namanya, tapi perasaan itu sepertinya bisa menular. Saya gak tau apa namanya, tapi beberapa waktu lalu, pasangan saya bilang kalau dia sedang ada masalah. Yang membuat dirinya jadi ingin menarik diri lebih dahulu dari dunia. Bukan...bukan mau bunuh diri maksudnya, tapi lagi mau sendiri dengan dirinya. Entah apapun itu.
Saya tidak bisa menghiburnya seperti biasa, hanya bisa mencoba mengganggunya saja. Salah satu hal yang membuat saya penasaran adalah masalah berat seperti apa yah? Karena dia berkata, hanya untuk kali ini saja, dia tidak bisa memberitahukan pada saya masalahnya apa. Diantara rasa penasaran dan ingin tahu, saya berusaha menghargai apapun yang dia minta.
Semoga apapun itu bisa cepat terselesaikan. Pasangan yang mudah lupa dan juga cuek, sudah biasa saya hadapi. Tapi, jika ada masalah dan ditambah dengan segala karakter, maka dia menjadi seperti orang linglung. Walau dia tidak ingin menunjukkannya, dan berusaha untuk menutupi semua hal tersebut sebisa mungkin. Tapi, entah mengapa saya bisa merasakan segala gundahnya.
Kembalilah menjadi sosok yang selalu saya rindukan, sayangku. Saya akan selalu disini, disana dan dimanapun untukmu...
Cepatlah kembali ceria!
Sial! Sial! Sial! Matt menggerutu sejadinya. Kenapa bisa begitu bodoh ya? Perempuan memang mahkluk menakutkan, jika mereka sudah mulai bertingkah seperti detektif.
Masih tak percaya rasanya bahwa segala hal yang dia sembunyikan dengan baik, akhirnya bisa ketauan. Antara kesal dan malu, Matt berusaha memikirkan soal Astrid. Selama ini memang perempuan itu sudah baik sekali bersikap. Salah satu bukti perempuan bodoh yang mudah dipermainkan. Tapi, Matt tidak menyangka bahwa dia bisa sampai mengorek begitu dalam mengenai rahasia mesumnya.
Kesal sekali rasanya! Kesal karena ketauan, dan juga kesal karena tidak dapat berbuat apaapa lagi mengenai hal itu. Toh, Matt masih merasa bahwa dia tidak rugi sama sekali. Perempuan yang selalu datang padanya, tanpa dia meminta koq. Jadi, apa dia salah jika mencoba mencicipi makanan yang tersedia begitu lezatnya, tanpa harus membayar? Slurp...
Disatu sisi, Matt merasa kasihan pada Astrid. Dia memang diberi status, walau dia tau sekali statusnya itu hanya sementara, dan Matt juga cuma memakainya agar Astrid merasa senang. Dengan memberikan label, dia juga secara tidak langsung mencegah Astrid untuk tidak pergi jauh darinya. Tipikal perempuan ini begitu mudah ditebak. Sekali terkena bius dari Matt maka dia tidak akan pergi lagi. Kecuali jika Matt yang memang menginginkan hal tersebut.
Seru juga sebenarnya, punya mainan. Terdengar begitu jahatkah? Memang, tapi itulah dunia lelaki. Tidak ada yang bisa begitu dalam mengetahuinya, tanpa terjerumus kedalamnya. Jika sudah masuk, maka akan banyak sekali halhal luarbiasa yang ajaib dan tak disangka terkuak.
Keluh. Apa yang harus dilakukan sekarang? Meminta maaf? Percuma rasanya. Semua sudah terjadi. Matt tau Astrid PASTI akan memaafkannya. Hanya saja, rasa percaya itu semakin memudar sekarang. Ingin sekali rasanya, berhenti bermain. Tapi, rasanya masih belum cukup. Masih belum waktunya. Masih seru bermain dan dipuja lelaki lain hebat, bisa memiliki 2 pacar, ditambah selingkuhan dan TTM s. Entah mengapa, rasa itu terkadang benarbenar menyenangkan. Tidak semua lelaki bisa seperti ini, dan beberapa teman merasa bahwa, berteman dengan Matt sepertinya keren!
Lalu, Matt melihat Astrid tampak dari kejauhan, dia berjalan menundukkan kepalanya. Terlihat sendu sekali, pasti dia habis menangis. Keluh. Hmm...susah menghadapi perempuan lagi seperti ini. Ditambah lagi, dia sedang menjadi terdakwa sekarang. Bingung.
“Hai” Matt menghampiri Astrid
“Hei” Sambut Astrid lesu
Matt menggenggam tangan mungil itu. Astrid hanya mampu menatap Matt dengan ragu dan penuh kesedihan.
“Hei, jangan menatapku seperti itu”
“Lalu harus seperti apa?”
“Entahlah” Ujar Matt
“Apakah semua itu benar?” Astrid langsung bertanya. Dia memang tidak pernah basabasi mengenai halhal seperti ini. Salah satu hal yang disukai Matt, sebenarnya.
“Iyah. Semua itu benar”
“Kenapa waktu itu ketika aku bertanya malah menjawab lain. Padahal dengan jelas aku tau, bahwa kamu akan melakukan semua itu!” kata Astrid dengan mata berkacakaca
“Bagaimana mungkin kamu setega itu sama aku?” Astrid pun mulai terisak “dan kamu juga pernah bilang jika kamar adalah ruang paling pribadi, dan hanya orang yang dekat dan penting saja yang bisa masuk kedalamnya. Berarti dia penting? Dia spesial buat kamu? Gitu?”
Matt bingung menjawab semua pertanyaan, perempuan dihadapannya. Karena sepertinya semua itu memang pernah dia ucapkan. Tapi, entah apa yang merasukinya saat itu hingga bisa membawa perempuan lain ke kamar, ia juga tidak mampu menjawabnya. Mungkin napsu, mungkin biar mudah dan juga biar irit, tidak perlu keluar uang lagi untuk biaya hotel.
“Jawab, Matt!” Astrid mulai tak sabar
“Aku gak tau...”
“Selalu begitu! Setiap kali ditanya selalu jawaban itu yang menjadi tameng. Entah gak tau, atau lupa atau gak ingat.!”
Astrid mulai menangis tersedu. Matt memeluknya erat.
“I'm so sorry for everything” Ia pun mengelus kepala mungil dipelukannya.
“Aku sudah pernah bilang sama kamu. I'm a monster!”
“...and I'm just a fool” tandasnya lagi
“You're indeed a fool...”
Astrid membuatnya bersumpah atas nama jiwa tak berdosa, dari keponakannya yang masih belum terlahir. Bahwa dia tidak akan melakukan hal itu lagi, tanpa melepaskan Astrid terlebih dahulu.
“This is for Katleen, that's her name..” dia mengaitkan jari kelingkingnya.
I am a monster, pikir Matt lagi. Bagaimana mungkin tidak bisa menyayangi perempuan dihadapannya dengan sepenuh hati. Padahal dia begitu tulus mencintai Matt apa adanya. Keluh.
Seandainya saja...
Saya selalu merasa sendirian pada saat akhir pekan pada umumnya. Karena saya tau, jadwalnya setiap akhir pekan tidak bisa diganggu gugat. Itu adalah harinya tanpa saya. Minggu ini adalah minggu pertama dalam 6 bulan ini, dia pergi keluar kota. Sepi rasanya. Ditambah lagi, dalam minggu ini juga Bunda tercinta akan pergi jalanjalan, menambah sepi harihari saya. Begitu juga dengan mantan terbaik yang biasa saya ganggu. Saya tidak tau siapa lagi yang bisa saya ganggu, pada saat mereka semua tidak ada untuk menemani saya.
Berita mengenai seorang teman dari Jerman yang mungkin datang, kemudian akan ditunda pun, membuat hati saya ciut. Saya membutuhkan liburan juga, walau hanya keluar untuk jalanjalan santai dan nongkrong pun, sudah merupakan hiburan buat saya.
Beberapa kali saya protes, beberapa kali juga saya memberikan penawaran dan permintaan padanya. Tapi, seringkali permintaan saya ditolak, dan juga seringkali saya lebih memilih diam walau kecewa, daripada memaksakan kehendak saya padanya. Sedih memang. Bahkan terkadang untuk mendengarnya berkata 'aku sayang kamu' pun harus diminta. Ungkapan itu entah mengapa, pelit sekali terdengar ditelinga saya. Sedangkan setiap kali saya harus memendam iri pada saat mendengarkannya mengungkapkan itu dengan santai di waktu tertentu. Hmm...hanya saja, bolehkan saya berharap? Berharap bisa kencan santai dengannya. Berharap bisa ngobrol dengan asik dengannya, tanpa perlu airmata? Sesekali ingin rasanya diajak jalan, diberikan kejutan manis dan juga kecupan manis...ahooyy!!
Kadang terpikir dalam benak saya, bahwa dia memang seorang aktor yang luarbiasa yang bisa membuat hidup saya penuh dengan segala gejolak. Setiap saat saya bersamanya, selalu seperti ada bungabunga bertebaran. Saya bahagia. Sedangkan dia terlihat sangat bosan. Seringkali saya bertanya juga, apakah saya begitu membosankan? Sehingga untuk ngobrol pun rasanya tidak semudah biasanya?
Mungkin saya terlalu banyak berharap? Atau terlalu banyak meminta? Hahahah...can't help it. Mungkin ini yang terjadi pada seorang melankolis-romantis-manja maunya serba disayang. Sedangkan posisinya sama sekali tidak bisa sepertinya. Dia tetap harus bisa membaginya. Walau saya selalu kebagian yang tidak adil, tapi kadang saya kembali berpikir, apakah tidak adil? Seberapa adilkah yang saya inginkan? Atau dia pikirkan? Hmm...terus terang saya pun tidak tau.
Sekarang saya hanya mampu berdoa bagi masa depannya. Jangan putus asa yah, cinta. Seperti yang pernah saya katakan, bahwa nikmatilah masa libur dan kontemplasi sekarang. Mungkin memang saatnya kamu berlibur, dan mendapatkan pencerahan atas segala yang sudah terjadi. Apapun yang akan menjadi pilihannya nanti, saya akan akan tetap mendukungnya. Walaupun MUNGKIN saya tidak menjadi bagian dari pilihan itu, saya tetap akan selalu mendukungnya dari jauh. Dengan hati penuh cinta dan puji syukur.
Saya percaya, ada rencanya LUARBIASA yang sudah disiapkan bagi masa depannya. Dan saya berharap, dia juga bisa percaya bahwa memang akan ada hal luarbiasa yang pasti sedang diciptakan baginya.
Amin.
PS: Can't you feel how much I Love you? < (^^,) >
Rumah tangga, adalah sebuah dunia yang dibuat oleh 2 orang individu. Dimana yang terjadi didalamnya hanya mereka berdua yang tau. Bagaimana hidup yang sedang mereka bangun dan akan mereka tempuh. Bagi saya itu adalah wilayah sakral. Tidak ada yang bisa mencampuri urusan mereka, tanpa undangan dari pasangan didalam dunia itu.
Peran Suami/Istri, merupakan peran lain yang ada didalam dunia itu. Bagaimana masingmasing pihak, mengetahui peran itu dengan baik, atau hanya terpaksa bahkan terjerumus, tidak pernah ada yang tau. Kecuali masingmasing dari mereka yang bercerita. Salah seorang perempuan yang menjadi istri, tersebut mengirimkan pesan singkat beberapa hari lalu. Seseorang yang sekarang bisa saya akui sebagai teman tanpa wajah, karena terus terang belum pernah bertatap muka langsung. Dia bercerita tentang derita lahir dan batin yang dialaminya sejak berperan menjadi seorang Istri.
Sebagai perempuan, saya prihatin dengan keadaannya. Biar segala bilur luka yang tertoreh, DISEMBUHKAN oleh cinta kasih Yesus yang luar biasa. Saya hanya mampu bedoa bagi keselamatan mereka - istri dan anak - Semoga ada jalan terbaik yang dipilih olehnya dalam menghadapi segala situasi yang terjadi. Saya berharap yang terbaik selalu buat mereka.
I know that we can make it right,
It's gonna take a little time,
Lets not leave ourselves with no way out,
lets not cross that line,(that line)
I don't wanna fight no more,
-Westlife-
Saya tetap bersyukur sampai saat ini, memiliki dirinya. Walau banyak hal yang membuat kami, terutama saya terguncang. Tapi, entah mengapa saya merasa bahwa setiap hal yang terjadi itu berarti saya sedang diingatkan, dan kami sedang dicobai. Saya tau bahwa merasa rendah diri itu salah sama sekali, setiap kali saya merasa seperti itu, saya selalu mencoba untuk bisa membangkitkan diri kembali. Tidak gampang, memang perlu latihan panjang untuk bisa menerima siapa diri sendiri, tapi saya selalu berusaha yang terbaik.
Dengan segala hal yang sudah pernah dilakukannya, dan segala hal yang membuat saya curiga terhadapnya, saya selalu tetap inginkan yang terbaik baginya. Saya bosan dengan segala airmata, dengan segala nada tinggi, dengan segala ungkapan kasar yang tercetus. Setiap kalimat yang terucap adalah silet bagi hati saya. Belum sembuh dengan yang satu, sudah muncul lagi yang lain. Saya tidak mau menyerah dengan segala hasutan jahat yang sedang berusaha memecah belah kami. Seorang teman pernah mengingatkan tentang masalah ini, bahwa kekuatan jahat sedang mencoba menghasut manusia mulai dari yang kecil. Contohnya pasangan, entah pacar atau suami/istri.
Semoga apapun yang kamu lakukan selalu dalam lindungannya, sayangku. Amin!
Setelah luka paling hebat yang tertoreh, merasa terusir dan tak dibutuhkan, dan itupun masih belum sembuh total. Saya merasa bahwa, kami memang membutuhkan waktu untuk bisa menerima kesendirian. Sebagai pribadi dewasa, dan hubungan yang sehat, memerlukan waktu senggang. Dia dengan segala mainan, film porno dan juga komiknya. Saya dengan novel, tulisan dan juga pikiran akan dia :) Semoga dengan kesadaran ini membuat kita semakin bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Amin.
Sudah berulang kali saya bilang, bahwa saya tidak mau lagi menangis. Terus terang sudah lelah rasanya. Sesekali nangis mungkin menyehatkan hati, tapi kalau setiap kali, rasanya menguras hati. Saya menyayanginya sepenuh hati, tanpa praduga, tanpa rencana dan tanpa keinginan membuatnya merasa tidak nyaman, atas apapun. Segala kesalahan yang terjadi, sudah lewat dan sudah terjadi. Tidak bisa lagi diputarbalik, hanya saja bagaimana mencoba tetap mempertahankan janji yang sudah dibuat. Itu saja yang saya minta saat ini.
Sudah dibilang, bahwa saya gampangan, betulkan? :p :p
Ingat, segala kawatir hanya ada bagi mereka yang tidak percaya! Jadi pada saat rasa kawatir datang, berdoa dan percayalah! Maka kamu akan dibebaskan!
PS: Biar Tuhan jaga kita semua selalu ya? Sayang kamu Diggy! Mwah!
If we could sit together a moment
And talk forever just to pass the time
I would smile as the shivers and chills run down my spine
With your eyes are locked on mine
=Owl City=
Situasi sepertinya sedang tidak bersahabat. Seharusnya kita kembali prihatin terhadap segala hal yang sedang terjadi disekeliling kita. Banyak sekali hal yang ingin memecah belah, membuat berantem, dan segala hal negatif lain yang menyerang manusia. Tapi, percayalah, bahwa tidak akan ada yang dapat memecahbelah kita jika tidak kita ijinkan segala hal tersebut meracuni kita.
Hanya dengan KuasaNya kita dapat bertahan menghadapi segala macam hal negatif yang sedang menggoda kita sekarang ini. Kalian anakanak terang, berpegangan eratlah!
Kenapa tulisan awalnya jadi melantur tak jelas ya? Hahaha..mungkin lagi kerasukan sesuatu. Saya sedang merasa kawatir. Entah terhadap apa, tapi saya kembali diingatkan, bahwa siapa yang percaya bahwa Tuhan ada, seharusnya malu jika sempat merasa kawatir. Tulisan keren dari Mahatma Gandhi. Manusia memang mahkluk lemah, yang gampang tertipu daya dan terkena hasutan. Tapi, jika secara sadar dia dapat mengerti kelemahannya, maka dia akan belajar sebisa mungkin untuk melindungi dirinya dari segala hal tersebut.
Saya pun demikian, banyak hal terjadi dalam hubungan dengan yang tersayang, tapi sebisa mungkin saya berusaha untuk bisa tetap menjadi diri sendiri. Segala kebodohan yang terjadi, semua airmata, dan segala pengorbanan adalah untuk bisa menjadikan kita -berdua- pribadi utuh yang saling mengenal diri masingmasing. Bukan malah menutupi diri dari pasangannya atau merasa malu mengakui diri sesungguhnya dihadapan pasangan sendiri.
Setiap kali berganti pasangan dalam perjalanan hidup ini, kita pasti belajar sesuatu yang berharga. Banyak kenangan manis dan juga pahit yang telah dibagi. Tapi, semua itu bisa menjadikan siapa diri kita sekarang. Seharusnya pengalaman membuat kita lebih dewasa dalam menghadapi segala masalah dalam hidup, terutama menghadapi diri sendiri. Yang terkadang malah lebih susah untuk bisa dihadapi, dibandingkan dengan pasangan yang marah. Tapi, seiring berjalannya waktu, kita juga belajar mengerti diri sendiri melalui orang lain.
Ingin sekali rasanya punya pasangan yang bisa mengerti bahwa saya adalah seorang perempuan mungil yang manja, juga romantis. Tidak mengharuskannya untuk setiap hari membawakan bunga atau apapun itu, hanya saja SMS manis yang menandakan dia peduli bahwa saya ada dalam hidupnya, itu saja kadang sudah cukup. Saya memang 'gampangan' hahaha...gampang sekali terbujuk dengan sikap manis pasangan saya. Sifat yang kadang bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri, karena terlalu mudah memaafkan orang lain.
Orang banyak bilang, iri tanda tak mampu. Itu memang yang sering saya alami, bukan cemburu. Saya iri karena saya merasa bahwa saat ini mungkin tidak dapat bersaing dengan sehat. Lawan saya disini adalah waktu. Saya juga tidak menuntut untuk diperlakukan sama dan seimbang, karena tidak ada yang dapat bertindak adil di dunia ini, kecuali Tuhan. Hanya saja, saya ingin sekalisekali, merasa diperlakukan selayaknya seseorang yang memang punya arti dalam hidupnya. Saya sudah menuliskan tuntutan saya, entah akan ada artinya atau tidak. Tapi, itulah upaya terakhir saya.
Entah kapan jika waktu mengijinkan kita bertemu, mungkin pada saat dirinya merindukan saya. Hahaha...semoga saja kata rindu ada dalam kamus hatinya, karena saat ini saya hanya ingin memeluknya penuh sayang, dan melihat senyum dan mendengarkan suara tawanya...:) Saya merindukan semua tentangnya...
PS: Semoga Tuhan menjaga dan melindungi kita selalu yah, gembulitan :D?
MWAH!
Ia mendengar bunyi telepon genggamnya. Tapi karena sedang tanggung menulis surat elektronik penting, maka dia membiarkannya saja. Hingga berhenti berbunyi. Tidak lama kemudian, dia mendengarnya kembali...
What the...
“Halo” dengan nada tidak suka ia mengangkat, tanpa melihat layar teleponnya.
“Huuu...huuu...nggg...ggg” suara isak tangis terdengar.
“Ehmm...halo?” kemudian baru dia melihat nama yang muncul
“As? Kenapa lagi lo?”
Bukan jawaban yang diterimanya, malah suara tangis yang semakin keras dan sesugukkan.
“As, gini yah! Gue lagi ada email penting. Jadi gak bisa dengerin lo nangis doang. Entar aja telpon lagi klo lo dah bisa ngomong. Okay?! Gue tutup telpon yaahh...mwah!”
Tanpa basabasi Alexis, yang lebih suka dipanggil Alex, pun menutup teleponnya. Sedikit merasa terganggu, tapi kemudian dia kembali menatap layar 17” dihadapannya, dan kembali mengetik.
Sudah hampir sejam yang lalu, Astrid menelponnya. Tapi tidak lagi menghubungi kembali.
Tibatiba terdengar ketukan halus di depan pintu apartemennya. Diintipnya melalui lubang kaca kecil, dan dibukanya.
“Heyyy...” belum selesai dia bicara, tamunya sudah berada dalam pelukannya, dan menangis. Yeap, she's here.
“Udahh...ceeeppp...ceppp” sambil memeluk dan mengusap punggungnya, sesugukkan pun mulai memudar.
“Yuks, masuk dulu” ajaknya, digandengnya Astrid dan diberikannya segelas susu coklat panas. Yang tadi dibuatnya buat diminum sendiri. Semoga bisa sedikit menenangkan.
“Jadi? Ada apa? Klo memang belum bisa cerita, nangis dulu sampe kelar. Gue gak ngerti soalnya klo lo cerita sambil nangis keq tadi itu.”
“Matt...” hanya dengan mengeluarkan satu kalimat itu, mata Alex pun berubah.
“Apalagi sekarang? Apalagi yang dilakukan orang itu buat nyakitin lo ha? Lu emang tolol siy!” si cantik yang terlihat manis dihadapan Astrid tibatiba berubah menjadi nenek sihir bahkan merangkap ibu tiri yang kejam.
“Udah berkalikali gue bilang sama lo. Gak gunaaa, As. Lo cuma nyakitin diri lo sendiri. Gue gak mau lagi tau apa yang dia lakuin tapi lo jangan cengeng keq gini dong!”
Lagilagi Astrid cuma bisa diam menunduk, memang salahnya sendiri. Dari awal dia sudah tau resiko menjalin hubungan dengan Matt, yang notabene pria flamboyan yang tebar pesona selalu.
“Kalo sekarang emang lo kesini, mau minta pendapat gue tentang dia, salah! Salah banged! Gue malah makin gregetan sama lo!”
Sambil memperhatikan Astrid yang duduk dihadaapannya.
“Mau berapa kali lagi sih, As? Gila deh, gue sendiri gak abis pikir sama sekali!”
“Tapi Lex, gue sayang banged sama dia”
“Bullshit! Lu sinting kali yah? Iiiihhh begooo banged siy loo!” sambil menoyor Astrid, ia berjalan ke dapur.
“Lex...” panggil Astrid lagi..
Alex cuma bisa menarik napas panjang. Kembali ia terngiang ucapan salah seorang temannya sewaktu di States. Yang menjadikan dirinya seperti sekarang. Seorang yang cukup bisa diandalkan pada saat semua cara sudah tidak lagi didapat dari teman yang biasanya. Uli, namanya. Memang ada darah Indonesia dari buyutnya, tapi tetap saja setelah beberapa generasi, bahasa Indonesia sudah sama sekali tidak dikenalnya seharihari.
Dia kembali teringat rasa sakit yang ditorehkan pria sialan itu, sekian tahun lalu. Bagaimana dia sama sekali tidak berdaya, lebih baik mati rasanya. Tapi, inilah yang dikatakan oleh Uli, “Human beings are not designed to be monogamous, monoamory. So its fucking bullshit if you're with a man and you expect him to fuck only you. and its fucking bullshit if you tell me you don't wanna fuck some other men. Fucking is not about love its about fucking. its variety. No matter how much you absolutely LOVE spaghetti, every once in a while you want nasi padang or steak or seafood same fucking principle. Bitch can sit in, feel sorry for herself or she can put out and be happy both with him and without him”
Katakatanya memang vulgar sekali terdengar. Tapi, entah mengapa saat itu membangunkan sisi dalam Alex yang tidak pernah dia sangka ada. Sepertinya, itulah saatsaat terakhir dia bertemu dengan Uli, sebelum akhirnya kembali pulang ke tanah air.
“Gini deh...” sambil mengaduk minuman yang dibuatnya tadi, Alex pun keluar dari dapur.
“Sekarang gue tanya apa mau lo sama dia?”
“Pengen disayang aja, gak pengen dia sama yang lain...” ujarnya lagi
Alex pun menarik napas panjang..
“Gini deh, duluuu banged pernah ada temen gue yang bilang, lo gak bisa ngarep klo cowo tuh cuma mau sama lo doank. Dulu gue pernah bilang sama lo juga kan? Soal teori gue tentang klo gue dah nikah gue akan kasih hak veto ke laki gue itu buat cari cw lain?”
Astrid pun mengangguk
“Yang lo bilang gue sinting...?”
Sekali lagi ia pun, mengangguk, kemudian tersenyum.
“Abis siapa lagi yang punya ide segila itu selain lo, Lex?” katanya lagi
“Gue mikir tadinya lo siy, As!” kata Alex sambil tertawa
“Sialan lo, masa gue sih?” katanya ragu
“Dulu lo gak keq gini, As. Ceria, supel, banyak ketawa juga seru!”
Kembali teringat perkenalan mereka di sebuah warnet. Saat itu, sepertinya billing Astrid rusak, jadi tidak berfungsi dengan baik. Sehingga, waktu bayar tidak sesuai dengan yang seharusnya. Tapi, dia dituntut untuk bayar sesuai dengan jam yang dipakai. Disinilah Alex, membelanya.
“Eh mas, klo emang billingnya rusak, benerin! Jangan suruh konsumen tanggung jawab dong!”
Kemudian, langsung menarik Astrid keluar, kemudian mereka tertawa terbahak berdua.
“Alexis, tapi panggil aja Alex” dia mengulurkan tangannya dan menggenggam keras jemari yang disodorkan padanya.
“Astrid, tapi panggil saja As”
Kembali mereka berdua tertawa. Ah, seandainya masa itu terulang kembali.
Astrid menatap nanar layar monitor dihadapannya. Degup jantung berdebar lebih kencang dari biasanya dan mulai tidak beraturan. Demikian juga dengan perasaan yang dirasakannya saat ini, kesal, lega dan sebal. Kesal karena lagilagi Matt menipunya. Lega karena segala mimpi tentang dia dan si binal, terbukti. Sebal karena masih tetap ingin bersamanya hingga sekarang.
Peristiwa yang terjadi dua bulan lalu. Pada saat mereka sedang perang dingin.
Bitch (6/28/2010 8:24:27 AM): Cin, aku mau klarifikasi
Matt (6/28/2010 8:24:36 AM): klarifikasi apa?
Bitch (6/28/2010 8:24:56 AM): hari terakhir kita 4x yah?
Matt (6/28/2010 8:25:02 AM): 4x?
Bitch (6/28/2010 8:25:04 AM): Tol
Matt(6/28/2010 8:25:14 AM): 3x koq
Bitch (6/28/2010 8:25:19 AM): Pas baru sampe
Matt(6/28/2010 8:25:22 AM): di tol, sampe trus subuh
Bitch (6/28/2010 8:25:24 AM): waktu mau bobo
Bitch (6/28/2010 8:25:33 AM): trus mnjlang pagi kan?
Matt (6/28/2010 8:25:40 AM): mau bobo kan ga sampe selesai heheheh
Bagaimana mungkin ada orang setega ini pada pasangannya yah? Jika memang banyak pikiran negatif yang bergumul dalam kepala ini, mungkin itulah tanda bahaya yang diberikan oleh hati sebenarnya. Tapi, terkadang memang susah untuk mau mendengarkan kata hati sendiri.
Matt (6/28/2010 3:14:58 PM): ngomong2 kmu pake pil atau kontrasepsi lain ga sih?
Matt(6/28/2010 3:15:03 PM): aku lupa nanya
Bitch(6/28/2010 3:15:10 PM): Ga pake apa2
Matt (6/28/2010 3:15:18 PM): nanti klo jadi junior gimana?
Matt (6/28/2010 3:15:20 PM): terakhir mens kapan?
Bitch(6/28/2010 3:16:15 PM): Cin, aq nggak tahu cara hitung masa subur
Matt (6/28/2010 3:16:27 PM): hehehehe
Matt(6/28/2010 3:17:57 PM): it’s around 14-20days after your period
Bitch (6/28/2010 3:20:22 PM): Wahhh
Bitch (6/28/2010 3:23:45 PM): pas dong klo gitu?
Matt (6/28/2010 3:24:21 PM): aku lupa nanya
Matt (6/28/2010 3:25:46 PM): main keluarin didalem aja saking enaknya *blush
Dari awal Astrid sudah pernah bilang sama Matt, kalau dia tidak bisa menipunya. Pasti ketauan. Saat itu, Matt pun bilang bahwa tidak ada lagi yang perlu disembunyikan dari Astrid. Mungkin, yang menjadi pemikirannya saat itu, tidak mungkin hubungan ini akhirnya akan mempunyai status yang jelas. Bukan status tempelan yang biasa digunakan. HTS atau TTM, misalnya.
Bukti yang terpampang dihadapannya membuat Astrid terdiam. Tidak mampu berbuat apaapa. Itu sudah terjadi, dan entah mengapa hanya kelegaan yang dirasakan saat ini. Bahwa, memang apa yang dimimpikan begitu jelas terlihat, keduanya bercinta bagaikan binatang didalam mobil mesum itu. Kenyataan kedua yang lebih tidak bisa diterima adalah, bahwa benar Matt pernah mengundang perempuan lain tidur di ranjang cinta mereka. Hal ini lebih menyakitkan dibanding mengetahui tentang pergumulan mereka.
Padahal pertanyaan pun pernah terlontar. Memang Matt selalu menjawab pertanyaan Astrid dengan jawaban tidak langsung. Tidak pernah ada jawaban langsung yang didapat, jika memang menyangkut hubungan antar pribadi mereka. Entah mengapa. Tapi, semakin tidak menjawab langsung. Maka Astrid pun semakin yakin, bahwa memang ada yang disembunyikan oleh pria itu.
Saat ini, Astrid hanya mampu merenung dan kontemplasi kembali. Dia memang sudah tau, pria seperti apa yang dipacarinya. Dan semua pengalamannya dengan kaum perempuan. Tapi, saat dia tidak jujur itu lebih menyakitkan. Memang, tidak akan ada orang yang jujur pada saat ditanya dia selingkuh atau tidak. Namun, mengetahui hal ini, secara tidak langsung juga membuatnya lega. Seperti mengatakan You’re busted, man!
Bodoh memang! Masih mencoba untuk menjalin hubungan dengan pria yang lebih menyukai perempuan yang sudah punya pasangan untuk digoda. Atau lebih menyukai tantangan dengan menggaet perempuan lain lewat forum dunia maya. Hingga sekarang, jika pria berkata tidak bisa mengerti perempuan. Maka, Astrid hingga sekarang pun tidak bisa mengerti dunia pria yang satu itu. Bagaimana mungkin bisa mendapat kepuasan bermain dengan perempuan bayaran?
Padahal si binal yang bermain bersama Matt, adalah cerita dari masa lalu, yang kembali terulang. Tapi, memang dasar keduanya memang harus digaruk, biar gak gatel lagi. Bagaimana mungkin, dia bermain tanpa pelindung sama sekali? Tidak pernahkah terpikir dikepalanya bahwa dia juga bisa menulari penyakit? Perempuan itu jelas sudah punya pria lain, dan Matt juga. Tidakkah dia bisa berpikir akan menulari Astrid juga?
Astrid juga bukan tutup mata dengan kebutuhan ragawi Matt yang satu itu. Tapi, tetap saja, bagaimanapun dia melayani Matt, jika pria sudah bosan. Maka, akan selalu ada perempuan lain dalam hidupnya. Jika, memang ini kesalahan dari Astrid maka Matt juga salah. Karena mereka jarang sekali berkomunikasi. Semua perlu variasi dalam hidup. Tapi, jika memang harus ada perempuan lain. Astrid pun pernah berkata pada Matt, lepaskan dia lebih dahulu dari status pacar. Maka, dengan senang hati dia akan pergi mengganggu hidup Matt.
Entah mengapa, Matt tidak pernah mau berkata seperti itu. Dia, lebih memilih Astrid yang memutuskan hal tersebut. Memang, monster yang licik yang patut diacungi jempol. Banyak teman pria yang salut padanya, dan mau belajar darinya. Mungkin, suatu saat dia bisa membuka kursus membohongi pasangan, dengan berbagai cara…
Akan ada hal yang berubah,
Tapi ada juga yang tidak,
Malah semakin berkembang, yaitu
Tentang perasaan dan kita...
Ada saat dimana semua hal melebur menjadi sebuah sinergi utuh yang tidak berbeda. Ada kalanya semua sama sekali berubah, menjadi bentuk yang sama sekali anomali. Tak terdeteksi hati ataupun raga.
Entah apa yang berkecamuk saat suasana tersebut datang, hanyalah diam yang sanggup menemani sunyi. Diantara gemerisik desau angin dan gerimis, kemudian termenung dalam temaram lampu teplok.
Sebentar lagi kunangkunang akan datang menemani, bersama dengan gerombolan temantemannya. Membawa suasana senyap menjadi lebih bercahaya. Melihat mereka bercengkrama dengan malam, serta bunyi jangkrik. Sungguh membuat iri.
Bercahayalah terus, teman! Karena cahayamu membahagiakan sekelilingmu.
Mungkin mereka yang pernah merasa hidup, akan selalu terpesona dengan suasana alam yang memang selalu mendukung dan seirama dengan keinginan mahkluk yang ada didalamnya. Saat seperti ini, mungkin hanya sosokmu yang berpendar dalam hati dan menjelma dalam pikiran.
Entah apa yang sedang kau pikir dan lakukan, dibelahan wilayah lain. Semoga pikiranmu tetap menyisakan ingatan tentang sosok mungil yang tidak sabar menunggu kabar tentangmu.
Tersenyum dan kembali tertegun. Hanya itu yang mampu dilakukan.
Saya tidak pernah mengeluh pada saat akhir minggu datang. Entah mengapa, ada saat dimana saya berharap bahwa mereka tidak pernah datang. Tapi, tidak adil rasanya. Mereka yang bersama keluarga akan mengharapkan akhir pekan, jangan pernah berlalu.
Ada saat dimana, hidup terlihat dan terasa tidak adil. Tapi, dilain waktu, sepertinya hidup begitu adil.
Bintang kembali berkedip dalam temaram. Seakan mengerti resah gelisah, yang terasa mencekam malam ini. Terimakasih karena sudah menemani dalam diam, dan mendengarkan suara hati yang berkecamuk. Saya percaya, bahwa alam raya akan menyampaikan rasa hati yang merindu sosok tercinta.
Wahai jagad raya yang luarbiasa,
Tolong sampaikan padanya, jika cinta mencari dan menantinya, selalu.
Dalam setiap detik yang berlalu dalam diam dan tanpa ragu…
Sepertinya kebiasaan saya menulis rutin di blog ini, sudah kembali. Mungkin sebentar lagi akan lebih sering lagi. Karena saya berniat untuk memiliki perangkat canggih yang sudah lama saya idamkan. Laptop! hahaha..Yeap! Banyak orang tidak percaya, jika saya tidak memiliki perangkat ini.
Tapi, memang itu kenyataannya. Perangkat elektronik paling canggih, hanya kipas angin dan telepon genggam saya.
Buseeeddd, hareee genneeee...gak punya laptop? Hehehe...well, banyak hal yang menjadi kebutuhan, dan LEBIH penting. Membuat keinginan saya jadi tertunda. Saya adalah tipikal orang yang membeli dengan pemikiran, jika memang barang itu setidaknya BERHARGA. Dan bisa dipakai dalam waktu yang cukup lama, bukan seperti layaknya membeli baju atau makanan. Itu pasti beda lagi.
Loh? Ceritanya jadi berantakan nih. Maaf, emang sengaja sih. Biar gak sesuai sama judul. hahaha...sebenarnya ini, bukan kebiasaan saya menulis tentang objek tertentu, terutama tentang orang. Kali ini, saya sendiri menyadari, jika saya kembali menulis akan dia. *malu*
Blog ini bukan khusus buat bercerita tentang dia, tapi tentang ruparupa hal yang terjadi dalam hidup. Yang menarik dan tidak, tapi berharap bahwa akan selalu ada hal menarik dalam hidup yang sebentar.
Akhirnya, saya hanya mau bercerita bahwa sebuah telepon kejutan membuat jantung saya berdetak lebih kencang, dan membuat saya curiga. DIA MENELPON DI AKHIR PEKAN. Melihat fotonya terpampang pada layar telepon genggam membuat saya kaget luar biasa. Bukan kebiasaan, tapi membuat hati bergetar.
Terimakasih atas kejutan luarbiasa yang sudah membuat jantung saya tidak berhenti, tapi berdetak lebih kencang dari biasanya. Hingga sekarang, dan semoga akan selalu ada kejutan menyenangkan seperti ini, selalu...Terimakasih sudah memberikan insprirasi buat saya untuk menulis kembali...
Kamu memang selalu bisa membuat saya tersipu malu, entah bagaimana pun caranya...I feel like Seventeen again, everytime you're near...
MWAH! love you, diggy!
I believe there's a hero in all of us, that keeps us honest, gives us strength, makes us noble. And finally gets us to die with pride. Even though sometimes we have to be steady and give up the thing we want most, even our dreams.
Jika saya boleh berandai dalam hidup, maka akan banyak sekali khayalan yang tertumpah. Salah satunya adalah kamu. Sosok khayalan dalam hidup yang sederhana. Sosok yang tidak pernah terlintas bisa menjadi kenyataan. Boleh dibilang, Kamu adalah Pinokio saya. Masih ingat cerita tentang Pinokio, bukan?
Dalam dunia khayal di kehidupan nyata, yang sedang saya alami sekarang. Kamu, adalah lelaki impian. Boleh saja besar kepala, tapi saya yakin kamu sudah terbiasa dipuja oleh saya. Memang itu sudah menjadi sebuah kebiasaan 'buruk', menurut sebagian teman yang mengenal siapa saya. Tapi, namanya kebiasaan tidak gampang dirubah.
Bukan saya tidak pernah mencoba. Hanya saja, seiring berjalannya waktu akan kembali pada pola dasar saya.
Apakah salah jika memanjakan seseorang yang disayang? Tidak, sama sekali. Hanya saja, porsinya. Itu jawaban mereka yang biasa menasehati saya. Oh well...*nyengir*
Keras kepalakah saya? Mungkin. Tapi, selama saya merasa apa yang dilakukan adalah positif, mengapa harus dihilangkan? Itu sudah menjadi salah satu karakter saya. Jika memang ada yang merasa bahwa yang saya lakukan tidak baik, mungkin itu bukan masalah saya. Ya toh? Itu masalah mereka yang berpikir atau merasa seperti itu. Tapi, saya benarbenar menghargai pendapat mereka. Saya tau mereka sayang pada sosok mungil ini, apa adanya.
Terimakasih temans atas segala hal yang membuat saya semakin bertumbuh, setiap saat..mwah!
Sedangkan buat kamu, sepertinya cerita saya tidak akan pernah habis. Semua orang akan tampak dan bertingkah bodoh pada saat mereka jatuh cinta. Begitu pun saya. Mungkin, banyak yang bilang kelewatan. Begitu pun kamu yang berkata, bahwa saya senang menyakiti diri sendiri. Mungkin pendapat mereka dan kamu benar, dan saya keras kepala. Tapi, hati saya tidak bisa bohong. Saya tidak terbiasa untuk berbohong, ada yang aneh rasanya.
Karena pada dasarnya, tidak ada orang yang suka dibohongi. Siapa pun itu. Bukan berarti tidak pernah loh! Pernah banged. Tapi, berusaha dilakukan seminimal mungkin...bahkan berusaha untuk lebih banyak menabur kejujuran. Bukan untuk orang lain, tapi untuk ketenangan batin.
Seringkali saya berpikir wajar saja, jika sosok boneka kayu menjadi hidup. Banyak hal yang belum pernah dilakukan, dan penasaran untuk mencobanya. Begitu pun dirimu. Pinokio pun tidak luput dari godaan itu. Apalagi dirimu? Tapi, terus terang semua punya batas toleransi dalam menghadapi setiap individu yang hadir dalam hidupnya. Begitu pun, saya. Hanya saja, karena tingkat toleransi dan rasa cinta juga kebodohan bisa berbeda tipis, saya selalu bisa menaikkan kadar toleransi itu. Entah bagaimana caranya. Terdengar bodoh bukan?
Maaf, tapi inilah saya.
Wahai kamu, tanggung jawablah! Sudah membuat saya seperti ini. *terbahak* naaaaaa...bukan koq. Tidak akan pernah menuduh siapapun. Dari awal, ini adalah salah satu pilihan hidup yang tidak akan pernah saya sesali sedikit pun. Saya memang serius menyayangi kamu. Siapa pun dan bagaimana pun kamu akan menjadi. Tidak akan ada penyesalan. Semoga begitu pun dengan dirimu.
It's my own problem strapping myself into the time bomb. It's ticking now. Just hoping, the clock somehow stuck. So, it doesn't have to blow at the end.
Thanks for hanging here with me now. I appreciate your presence very much, even I'm living in a dream. At least, I have you within mine...
PS: Ai Ni, Wo Te Ai Ren, Diggy
Xie xie ni te ai...
Saya selesai menangis pada saat menulis ini. Entah mengapa jadi tertular untuk menangis. Tadi siang padahal baru saja menenangkan seorang teman yang sedang bersedih. Saat seperti ini, memang tidak ada yang bisa menenangkan hati dan pikiran kita. Kecuali diri sendiri. Hanya berpaling pada Yang Esa, biasanya bisa menenangkan, itupun terjadi pada sebagian orang.
Sedih rasanya pada saat ada orang menuduh, tanpa alasan yang jelas. Dan orang tersebut menghindar tidak dapat di klarifikasi kebenarannya. Hanya pembicaraan antara dua individu yang berbeda karakter. Sedangkan yang lain cemburu akan hal yang belum jelas. Entah mengapa, saya sepertinya mudah terjebak dalam situasi seperti ini. Saya bosan. Jadi orang yang dicemburui atau ada yang sirik. Hanya karena saya berusaha menjadi diri sendiri, terutama dari teman sendiri atau dari istri orang lain. hiks.
Ada saatnya koq, pada saat saya ingin menjadi sosok orang lain. Dan juga sebagai manusia, saya sadar bahwa saya juga pernah merasa seperti yang orangorang itu rasakan pada saya. Tapi, pada porsi yang berbeda tentunya. Saya menyadari sekali perasaan itu, tidak baik bagi diri saya. Antara menyadari dan tidak, tentu saja 2 hal yang berbeda. Ada yang pernah bilang, lebih baik sadar diri sedang merasakan apa, sehingga bisa tau apa yang akan diperbuat. Dibandingkan tidak tau apapun sama sekali, walaupun bisa merasakan...
Maaf, buat kamu yang sekarang sedang merasakan hati yang panas, hanya karena kesalahpahaman. Kami berjanji untuk memulihkan hubungan ini lagi. Karena sepertinya tidak seru jika hanya karena salah cara pandang, trus kita jadinya memendam rasa tidak enak. Saya tidak punya banyak teman perempuan yang seru. Sehingga jangan jadikan hal tersebut beban bagimu. Saya berharap dengan menjelang hari yang baru, hatimu bisa lebih tentram lagi.
Saya juga berkata hal yang sama pada hati yang sedang menggebu karena tidak suka dituduh. Sekarang, sudah lebih mendingan. Tidak lagi kepanasan seperti tadi, karena punya perasaan mengganjal itu tidak enak dan tidak baik...
Tidak ada orang yang suka dituduh. Saya yakin kamu juga seperti itu, ya kan? Oleh sebab itu, mari kita perjelas hal ini, semoga secepatnya! Walau pada saat saya selesai menuliskan ini pun, saya pasti sudah lega....:)
Maafkan, jika memang keberadaan saya membuat ancaman bagimu untuk bisa menyukainya. Tapi, bukankah kamu sudah mempunyai orang yang kamu sayangi. Mengapa tidak berbahagia saja bersamanya? Tapi, ya sudahlah. Saya berharap agar kamu bisa berbahagia, dengan siapapun pilihanmu. Semoga yang terbaik yang menjadi pilihanmu...
Saya tertegun sesaat. Untuk beberapa lama saya tidak tahu harus bagaimana. Mungkin ini yang dinamakan krisis pertengahan umur. Sebenarnya saya malu untuk membicarakan hal ini. Tapi, dengan adanya hal ini jadi saya punya alasan untuk kembali menulis. Setelah sekian lama. Saya sudah tidak pernah lagi menulis dalam bahasa Indonesia.
Masalah sederhana seperti jatuh cinta dan patah hati. Kembali membuat saya bertanya tentang hidup. Ditambah lagi sakit yang cukup berat, untuk ukuran saya yang tidak pernah sakit. Hingga harus berbaring dalam waktu yang cukup lama. Hingga saya bosan untuk tidur.
Sakit ini, membuat saya banyak perpikir tentang hidup. Banyak juga kontemplasi yang dilakukan. Diingatkan untuk kembali bersyukur tentang hidup. Kali ini saya berpikir untuk tetap menjalani segalanya dengan sebaiknya. Walau apapun yang terjadi, saya sudah berjanji sama diri sendiri untuk BERBAHAGIA.
Bukan menggantungkan kebahagiaan itu pada orang lain, melainkan pada diri sendiri. Banyak pelajaran yang didapat, saat berbicara pada temanteman yang mau mendengarkan. Mungkin terdengar sepele bagi mereka yang punya masalah lebih besar dari saya. Tapi, itulah hidup. Selalu penuh dengan kejutan indah. Apapun masalahnya, waktu tetap berjalan terus.
Saya diharapkan untuk tidak menunggunya. Saya berharap bisa membahagiakan dia, saya juga berharap bisa berbahagia bersamanya. Banyak hal yang bisa membuat saya bertahan untuk ini. Saya masih mau bertahan, karena apapun itu saya percaya akan diberikan kekuatan untuk tetap menunggu.
Semua orang bilang saya bodoh, bahkan goblok untuk tetap mengharapkannya. Tetapi, entah mengapa, saya percaya. Apapun yang terjadi, semua terencana dengan baik. Tuhan tau apa yang saya mau dan saya percaya dia mengerti mengapa saya masih bertahan. Bukan untuk cinta yang semu, melainkan untuk mengajarkan cinta kasih yang utuh padanya.
Saya hanya berharap, bahwa dengan adanya cinta yang terlampiaskan dan didaraskan dalam doa yang tak pernah putus ini, dia dapat merasakan keutuhan cinta yang saya berikan.
Saya akan tetap menunggu hingga dia berpaling dan berkata 'Terimakasih atas cintamu' hanya itu yang saya harapkan...
Saya juga tahu, kalau dia tidak akan pernah membaca ini, sampai kapan pun. Tapi, tahukah kau? Bahwa dalam setiap detik yang terbuang, ada kamu dalam benakku, selalu...
Masih akan tetap menyayangimu selalu, Diggy
Setelah sekian lama tidak menulis, saya berharap tidak lupa caranya. Ada yang bilang bahwa semuanya seperti naik sepeda. Tidak akan pernah lupa bagaimana caranya walau sudah tidak pernah mencoba mengendarainya lagi.
Saya rasa kegiatan menulis juga seperti itu. Memasuki tahun yang baru ini, sama seperti masuk ke dalam dunia yang baru. Saya begitu sibuk dengan pekerjaan yang begitu menyita perhatian saya. Hingga kerinduan untuk menulis pun tidak terlampiaskan seperti biasanya. Tidak pernah tau bahwa saat ini, kesempatan melepas rindu pun datang.
Dalam suasana santai dan tenang disebuah cafe yang begitu manis dan detil. Saya menyukai suasananya. Dengan dinding bata yang di cat putih, kursi dari rotan yang juga berwarna senada. Suasananya begitu bersih dan damai. Ditambah lagi, dengan menu minuman bir. Lengkap sudah.
Minggu sore yang begitu menyenangkan. Sudah lama tidak dapat memanjakan diri seperti ini. Senang sekali...
Dihadapan saya duduk seorang perempuan cantik. Sahabat sejak kecil. Tadi malam kami janji bertemu dan saya makan malam bersama seluruh keluarganya. Setelah itu baru menculik dirinya untuk mempunyai waktu berdua saja. Mempunyai teman sejati yang bisa menceritakan apapun tanpa perlu ditutupi, merupakan salah satu hal langka yang dimiliki oleh seorang perempuan. Karena biasanya banyak orang memberikan label pada kami –perempuan- pada saat kami berkumpul, hanya gosip dan soal selangkangan saja yang kami bicarakan *kadang memang :D* tapi tidak selalu seperti itu. Ada kalanya, berkisar soal bisnis, keluarga, anak, kerjaan, sekolah, tugas dan masih banyak lagi tentunya.
Saya senang sekali bisa kembali bertemu dengan dirinya setelah sekian lama. Terimakasih, Hen! Karena sudah mau dengan sabar menemani dan bercengkrama gila dengan saya.
Saat ini, saya hanya kembali menulis apa yang terlintas dalam benak saya. sambil melatih jari jemari yang sudah kaku. Tidak ada topik khusus yang ingin ditulis. Hanya ingin melepas segala kerinduan pada layar jendela maya ini.
A great friend, a wifi connection, glass of beer, and ciggarettes. I don’t think there’s nothing a girl can ask for more :)
Have a wonderful Sunday, fellow readers!
Akhirnya bisa tenang. Setelah beberapa waktu sibuk dengan segala macam kesibukan. Sekarang menikmati waktu sendiri, dengan menulis. Kegiatan yang sudah lama tidak dapat dilakukan. Kesempatan ini tidak mudah datang, demikian juga dengan keinginan menulis. Biasanya setelah beberapa waktu rasa rindu untuk menulis begitu menggebu. Tapi, ketika keinginan membuncah. Ada saja yang menyurutkan niat. Sehingga tidak pernah ada lagi kesempatan tercipta.
Kali ini, saya akan menggunakan sebaikbaiknya. Karena kesempatan yang langka ini tidak datang dengan mudah, maka saya berjanji akan menggunakannya dengan sepenuh hati.
Terlalu lama tidak menulis, membuat jemari ini kaku. Bahkan untuk memulai pun, dibutuhkan stimulan yang cukup. Karena tidak tau untuk mulai menulis dari mana. Situasi standard mungkin, seperti halnya sudah lama tidak naek sepeda. Tapi, tidak akan pernah lupa caranya. Maka saya kembali berceloteh tidak jelas, hanya untuk melemaskan jemari yang kaku.
Sebelumnya, biarkan saya memberikan SELAMAT pada Anda semua. Karena sudah melewati tahun 2009 dengan luarbiasa! Semoga tahun yang lalu, handai taulan semua mendapatkan apa yang diinginkan dan tercapai. Memulai mimpi yang baru juga, dan sedang membangunnya untuk diwujudkan. Jika memang belum tercapai, semoga tidak patah semangat.
SELAMAT TAHUN BARU 2010
Tidak ada kata terlambat untuk mengucapkan selamat. Benar bukan? Semoga ditahun yang baru, segala macam berkat dan limpahan kasih berlipatganda bagi semua mahkluk hidup yang berpijak diatas muka Bumi. Segala macam hal negatif tersedot masuk, hanya sikap positif yang bermunculan. Kita memerlukan segala macam sikap dan tingkah positif yang berlipatganda ratusan magnitude, untuk menghalau segala macam pikiran dan juga aura negatif yang disebarkan oleh orangorang yang terjangkit virus semacam itu. SEMOGA!
Sudah nonton SANG PEMIMPI? Salah satu dari tetralogi yang menjadi fenomena dan sekarang dijadikan filmnya. Bercerita tentang pencarian jati diri dan kekuatan mimpi dari seorang anak dari kampung. Buat saya luarbiasa sekali. Saya menangis, terbahak dan juga tersenyum. Segala macam perasaan berkecamuk pada saat menonton film ini. Bahkan pada saat menuliskan ini pun, saya merinding. Buat yang belum baca buku dan nonton filmnya. Baca dan tontonlah! Sangat direkomendasikan!We must never stop dreaming. Dreams provide nourishment for the soul, just as a meal does for the body. Many times in our lives we see our dreams shattered and our desires frustrated, but we have to continue dreaming. If we don’t, our soul dies...
- Paolo Coelho -
Salah satu kutipan yang keren. Bicara mengenai mimpi dan himbauan agar jangan pernah berhenti untuk bermimpi. Karena ketika kita berhenti untuk bermimpi maka jiwa kita akan mati. Oleh sebab itulah, di awal tahun yang baru ini, mulailah rangkaikan mimpimimpi terbaikmu. Jangan gantungkan ujung langit, karena terlalu susah untuk digapai. Tapi, cobalah gantungkan sampai batas kemampuan dan niatmu untuk mewujudkan segala mimpi tersebut menjadi kenyataan. Bagaimana pun caranya dan seberapa lama, selama niat masih membara.
Lanjutkanlah mimpimu!
Karena semua itu adalah segala alasanmu untuk tetap berjalan kedepan, dan menatap masa depan yang sedang kau rangkaikan. Ingat, dirimulah yang merangkai hidupmu sendiri, bukan orang lain. Jadi jangan gantungkan mimpimu pada orang lain, karena mereka tidak akan bisa mengerti artinya. Tapi, percayalah semuanya itu akan segera terwujud. Maka, semuanya akan terjadi dan benar apa yang orang katakan. MIMPI BISA MENJADI KENYATAAN.
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Selama kamu percaya kalau kamu berhak atas apapun yang kau inginkan. Bagaimana pun tidak mungkinnya hal tersebut, PERCAYALAH maka semua akan terwujud!
Selamat menjalani 2010 dengan segala mimpimimpimu!