BUSTED!

Rasanya seperti dunia kembali gelap gulita dan saya siap untuk menghadapNya. Tapi, setelah akal sehat bisa kembali bekerja sama, maka saya tidak mampu lagi merasa, dan bagaimana harus mengungkapkan rasa yang saya alami. Saya mencintainya dengan setiap degup jantung yang berdetak. Saya mencintainya dengan seluruh aliran darah yang memberi nafas kehidupan. Bagaimana mungkin dia tega melakukannya?

Tidak ada alasan yang bisa diakui dari bibirnya. Hanya jawaban tidak tau dan tidak direncanakan. Analisa saya adalah dia sedang bosan dengan hidupnya. Ingin kembali mencoba apakah dia masih bisa menjadi salah satu penakluk perempuan. Maka terjadilah hal yang diinginkan. Hanya saja yang tidak disangka, saya bisa memergokinya.

Terkadang kenyataan pahit memang harus bisa diterima. Tidak ada orang yang mampu meresapi kenyataan yang saya alami. Orang bilang saya sinting, gila dan miring. Mungkin. Selain komentar seperti itu ada juga yang menghibur. Bahwa saya tidak perlu terlalu ambil pusing hal itu.

Salah seorang teman malah berkata, "It's just sex. Nothing more. The most important thing is he still loves you. And he's not doing it with his heart. So, it's just different"


Alasan yang cukup sinting diterima oleh otak siapa pun. Bahkan bagi saya yang berusaha menyelami dunia lelaki. Kadang memang logika sinting yang bisa berpikir diluar kotak hanya bisa didapatkan dari mereka yang sudah pernah melakukan atau berada di posisi saya atau pasangan saya.

Saya YAKIN, tidak ada seorang perempuan yang bisa seperti saya. Bodoh, sinting, gila dan miring, tapi baik hati dan sangat penuh kasih :D saya hanya berusaha mencobai diri sendiri. Mengetes daya tahan sabar saya. Sampai sejauh apakah? Walau setiap kali saya selalu berusaha meminta maaf pada hati saya. Karena sudah seringkali menambah beban yang cukup berat.

Kali ini saya tidak tau lagi harus bersikap seperti apa, hanya mampu diam dan menangis. Bahkan, air mata pun sudah kering. Hanya terluka dalam yang begitu perih terasa. Terkadang apa yang terpikir bisa menjadi kenyataan, tapi jika hal seperti ini, saya tidak menginginkan hal itu terjadi. Tidak menutup kemungkinan hal yang sama akan terjadi kembali di kemudian hari. Katanya 'old habit die hard' dia pun berkata hal yang sama. Hanya menjadi dirinya sendiri.

Saya berjanji untuk tidak menyakiti hati kembali. Oleh sebab itu sebisa mungkin saya akan menenangkan diri dan berusaha untuk masa bodoh dengan hidupnya yang lain. Hanya mampu berharap bahwa jika dia tidak mampu menghargai dirinya, paling tidak dia bisa menghargai hidup orang yang menyanyanginya dengan tulus. Dengan segala resikonya, berani berbuat berarti berani bertanggung jawab. Hati saya kembali hancur kali ini, bahkan terlihat sampai ke sekujur tubuh sekarang, semuanya biru-ungu lebam. Semoga cepat hilang...

Hatiku sayang...maafkanlah aku...

Share:

0 comments