ASTRID EPISODE



Astrid menatap nanar layar monitor dihadapannya. Degup jantung berdebar lebih kencang dari biasanya dan mulai tidak beraturan. Demikian juga dengan perasaan yang dirasakannya saat ini, kesal, lega dan sebal. Kesal karena lagilagi Matt menipunya. Lega karena segala mimpi tentang dia dan si binal, terbukti. Sebal karena masih tetap ingin bersamanya hingga sekarang.

Peristiwa yang terjadi dua bulan lalu. Pada saat mereka sedang perang dingin.

Bitch (6/28/2010 8:24:27 AM): Cin, aku mau klarifikasi
Matt (6/28/2010 8:24:36 AM): klarifikasi apa?
Bitch (6/28/2010 8:24:56 AM): hari terakhir kita 4x yah?
Matt (6/28/2010 8:25:02 AM): 4x?
Bitch (6/28/2010 8:25:04 AM): Tol
Matt(6/28/2010 8:25:14 AM): 3x koq
Bitch (6/28/2010 8:25:19 AM): Pas baru sampe
Matt(6/28/2010 8:25:22 AM): di tol, sampe trus subuh
Bitch (6/28/2010 8:25:24 AM): waktu mau bobo
Bitch (6/28/2010 8:25:33 AM): trus mnjlang pagi kan?
Matt (6/28/2010 8:25:40 AM): mau bobo kan ga sampe selesai heheheh

Bagaimana mungkin ada orang setega ini pada pasangannya yah? Jika memang banyak pikiran negatif yang bergumul dalam kepala ini, mungkin itulah tanda bahaya yang diberikan oleh hati sebenarnya. Tapi, terkadang memang susah untuk mau mendengarkan kata hati sendiri.

Matt (6/28/2010 3:14:58 PM): ngomong2 kmu pake pil atau kontrasepsi lain ga sih?
Matt(6/28/2010 3:15:03 PM): aku lupa nanya
Bitch(6/28/2010 3:15:10 PM): Ga pake apa2
Matt (6/28/2010 3:15:18 PM): nanti klo jadi junior gimana?
Matt (6/28/2010 3:15:20 PM): terakhir mens kapan?
Bitch(6/28/2010 3:16:15 PM): Cin, aq nggak tahu cara hitung masa subur
Matt (6/28/2010 3:16:27 PM): hehehehe
Matt(6/28/2010 3:17:57 PM): it’s around 14-20days after your period
Bitch (6/28/2010 3:20:22 PM): Wahhh
Bitch (6/28/2010 3:23:45 PM): pas dong klo gitu?
Matt (6/28/2010 3:24:21 PM): aku lupa nanya
Matt (6/28/2010 3:25:46 PM): main keluarin didalem aja saking enaknya *blush

Dari awal Astrid sudah pernah bilang sama Matt, kalau dia tidak bisa menipunya. Pasti ketauan. Saat itu, Matt pun bilang bahwa tidak ada lagi yang perlu disembunyikan dari Astrid. Mungkin, yang menjadi pemikirannya saat itu, tidak mungkin hubungan ini akhirnya akan mempunyai status yang jelas. Bukan status tempelan yang biasa digunakan. HTS atau TTM, misalnya.

Bukti yang terpampang dihadapannya membuat Astrid terdiam. Tidak mampu berbuat apaapa. Itu sudah terjadi, dan entah mengapa hanya kelegaan yang dirasakan saat ini. Bahwa, memang apa yang dimimpikan begitu jelas terlihat, keduanya bercinta bagaikan binatang didalam mobil mesum itu. Kenyataan kedua yang lebih tidak bisa diterima adalah, bahwa benar Matt pernah mengundang perempuan lain tidur di ranjang cinta mereka. Hal ini lebih menyakitkan dibanding mengetahui tentang pergumulan mereka.

Padahal pertanyaan pun pernah terlontar. Memang Matt selalu menjawab pertanyaan Astrid dengan jawaban tidak langsung. Tidak pernah ada jawaban langsung yang didapat, jika memang menyangkut hubungan antar pribadi mereka. Entah mengapa. Tapi, semakin tidak menjawab langsung. Maka Astrid pun semakin yakin, bahwa memang ada yang disembunyikan oleh pria itu.

Saat ini, Astrid hanya mampu merenung dan kontemplasi kembali. Dia memang sudah tau, pria seperti apa yang dipacarinya. Dan semua pengalamannya dengan kaum perempuan. Tapi, saat dia tidak jujur itu lebih menyakitkan. Memang, tidak akan ada orang yang jujur pada saat ditanya dia selingkuh atau tidak. Namun, mengetahui hal ini, secara tidak langsung juga membuatnya lega. Seperti mengatakan You’re busted, man!

Bodoh memang! Masih mencoba untuk menjalin hubungan dengan pria yang lebih menyukai perempuan yang sudah punya pasangan untuk digoda. Atau lebih menyukai tantangan dengan menggaet perempuan lain lewat forum dunia maya. Hingga sekarang, jika pria berkata tidak bisa mengerti perempuan. Maka, Astrid hingga sekarang pun tidak bisa mengerti dunia pria yang satu itu. Bagaimana mungkin bisa mendapat kepuasan bermain dengan perempuan bayaran?

Padahal si binal yang bermain bersama Matt, adalah cerita dari masa lalu, yang kembali terulang. Tapi, memang dasar keduanya memang harus digaruk, biar gak gatel lagi. Bagaimana mungkin, dia bermain tanpa pelindung sama sekali? Tidak pernahkah terpikir dikepalanya bahwa dia juga bisa menulari penyakit? Perempuan itu jelas sudah punya pria lain, dan Matt juga. Tidakkah dia bisa berpikir akan menulari Astrid juga?

Astrid juga bukan tutup mata dengan kebutuhan ragawi Matt yang satu itu. Tapi, tetap saja, bagaimanapun dia melayani Matt, jika pria sudah bosan. Maka, akan selalu ada perempuan lain dalam hidupnya. Jika, memang ini kesalahan dari Astrid maka Matt juga salah. Karena mereka jarang sekali berkomunikasi. Semua perlu variasi dalam hidup. Tapi, jika memang harus ada perempuan lain. Astrid pun pernah berkata pada Matt, lepaskan dia lebih dahulu dari status pacar. Maka, dengan senang hati dia akan pergi mengganggu hidup Matt.

Entah mengapa, Matt tidak pernah mau berkata seperti itu. Dia, lebih memilih Astrid yang memutuskan hal tersebut. Memang, monster yang licik yang patut diacungi jempol. Banyak teman pria yang salut padanya, dan mau belajar darinya. Mungkin, suatu saat dia bisa membuka kursus membohongi pasangan, dengan berbagai cara…

Share:

2 comments

  1. mantab ini mbak..
    tulisannya bisa di olah lagi, ntar.

    jangan terlalu vulgar, biar kelak bisa dibaca pembaca remaja juga

    BalasHapus
  2. wakss...segini vulgar to mas? hmm...piye?? yo wess ini dipakai but percikan aja dulu... nanti diolah lagi deh...mari kita buat kolaborasi...heheh..

    makasih yooo!!

    BalasHapus