MERRY CHRISTMAS 2012

Selamat Natal 2012 buat kita semua yang merayakan meriahnya pesta kelahiran Tuhan Yesus di dunia!

Banyak sekali pro dan kontra dari agama lain dalam hal silaturahmi ucapan selamat. Jika memang dalam bersosialisasi beragama pun harus diatur, kenapa tidak sekalian saja atur hidup sekian banyak orang dengan jadwal yang tidak haram.

Terkadang saya heran dengan peraturan yang notabene dikeluarkan mengatasnamakan Tuhan, dan harus dipatuhi oleh mereka yang percaya dan memeluk agama tertentu. Bukankah semua agama mengajarkan hal yang baik? Jika memang hati penganutnya  merasa hal itu baik dilakukan, mengapa takut? Toh pada akhirnya juga bukan manusia yang akan menghakimi. Jika memang percaya masih ada dunia penghakiman setelah kita meninggal, biarkanlah dunia penghakiman yang akan menilai bagaimana hidup kita didunia ini, nantinya. Bukan malah sekarang serba sok ini dan sok itu.

Terus terang, sudah sejak lama saya tidak pernah lagi membaca berita, atau menonton TV. Karena bagi saya informasi yang diberitakan sangat tidak relevan dengan kehidupan yang ada. Yang ditonjolkan hanya penderitaan dan bencana saja. Maaf, jika sebagian dari kalian memang bekerja di media massa yang mengharuskan mengejar berita terkini, entah apapun itu. Potongan berita hanya saya tangkap via sosial media lain. Jika memang trend, berita tersebut akan berulang kali muncul, dan tergantung tingkat penasaran saya untuk membaca berita tersebut.

Kalau dibelahan bumi lain mungkin akan ada namanya Natal Putih, tapi di Jakarta, kita punya Natal Basah. Hampir setengah hari hujan mengguyur wilayah Selatan Jakarta, tapi tahun ini saya puas, karena bisa menyenangkan Mami dengan menemani ziarah, ditambah juga cucu-cucunya datang mengunjungi. Kita ziarah sebagai keluarga ke makam nenek dan kakek.


Biasanya Desember adalah masa dimana kita kontemplasi. Buat saya, yang menjadi sorotan tahun ini adalah berangkat ke Bromo - Jawa Timur bersamamu, 22 - 25 Nop 2012


Setelah bertahun-tahun tidak pernah merasakan liburan, kali ini karena mendapatkan partner yang pas. Maka modal nekat, kami pun berangkat. Musim hujan, diawali dengan terlambatnya bis yang akan mengantar kami sampai Probolinggo, sehingga  memakan waktu sehari penuh hingga sampai dipenginapan. Lalu, perjalanan juga kesiangan, karena kami terlambat bangun, dan dari pihak hotel tidak ada telepon untuk mengingatkan. Tapi, akhirnya kami tetap pada pendirian untuk lanjut sampai ke puncak, walau pun untuk melihat matahari terbit sudah terlambat.
 
Kami mendapatkan pelajaran dari perjalanan kali ini. Pulang dari puncak, saya mempunyai rute kejutan, saya mau menghampiri teman baik yang ada di Jember. Oleh sebab itu, tidak lama setelah kami makan pagi, maka perjalanan dilanjutkan lagi dengan bis menuju Jember. Ada pepatah yang bilang, tak kenal maka tak sayang. Dengan perjalanan berharihari dan juga beberapa malam bersama, saya semakin bisa mengenal sosok partner saya ini. Dia adalah orang yang paling egois yang pernah saya temui, mengapa? Karena selama perjalanan yang dia pentingkan hanyalah dirinya sendiri dengan sikap 'semau gue'nya. Seperti biasa, saya tidak bisa berkata apaapa, hanya bisa mengirimkan pesan singkat ke telepon genggamnya, karena saya marah pada sikapnya yang begitu egois.

Sesampainya di Jember, dan setelah bertemu dengan sahabat saya. Entah dia merasa atau tidak, tapi saya benarbenar mengacuhkan dia. Saya berharap, dia tau saya marah. Semoga saja. Tapi, ternyata sikap saya yang seperti itu, malah memicunya untuk menghubungi perempuan lain yang menjadi tambatan hati, sebelumnya. Yang saya rasa, hingga sekarang perempuan itu masih menjadi harapan baginya. Walau pun berulang kali dia berusaha untuk bilang tidak, tapi saya juga perempuan. Saya bisa merasakan setiap sikapnya, jika perempuan tersebut mengirimkan pesan singkat pada telepon genggamnya, reaksinya begitu berbeda.

Saya pernah bilang, mengapa segan untuk mengakui jika memang kamu sudah punya pacar? dan mengapa hanya pada perempuan itu? Dia tidak mampu berkata apapun, hingga akhirnya terlontar jawaban, bahwa dia masih memiliki 'rasa' padanya.

#tariknapaspanjang

Perjalanan cinta saya memang tidak pernah lepas dari orang ketiga, dan yang menyedihkan adalah saya 'kalah' dengan bayangbayang masalalu. Walau pun sudah berulang kali saya tegaskan dari awal, jika memang ingin mencoba untuk punya hubungan romansa dengan saya, maka lupakan masa lalu. Tapi, iya diawal, dan alasan setelahnya adalah perjanjian tidak tertulis yang selalu terlontar dalam kamus hidupmu.

Saya berharap, catatan ini bisa kamu baca, dan bisa kamu ambil buat kontemplasi hidupmu. Jika kamu terus menerus bersikap egois, maka seperti yang sudah sering saya katakan, lebih baik hidup sendiri sampai kamu bisa sadar, bahwa orang lain juga penting dalam hidupmu.

Tapi, mungkin memang jika bersanding bersama perempuan itu, kamu tidak bisa egois. Karena semua perhatianmu terbagi. Semoga suatu saat, dia bisa menerima dirimu yang sedang berusaha untuk hidup mapan bagi dirimu, dirinya dan anakanaknya. Semoga pelajaran hidup yang kamu terima selama bersama saya, bisa diterapkan dikemudian hari. Bukan hanya semata bersenangsenang saja.

Itu harapan saya, untukmu pada Natal tahun ini. Walau disaat saya menuliskan ini, saya pun sedang kesal dengan janji palsu yang selalu kamu tepati. Hanya karena kamu ketiduran. Tapi, saya pasrahkan saja, percuma juga kesal sendiri, tidak ada gunanya. Toh, akhirnya bisa jadi tulisan panjang ini, saya juga jadi bersyukur, karena lagilagi, kamu menjadi pemicu bagi saya untuk menulis.

Apapun itu, saya tetap bersyukur dan berterimakasih. Kamu menjadi bagian yang cukup mewarnai hidup!

Share:

2 comments

  1. 'Natal basah', 'wet christmas' semoga tidak menjadikan hatimu beku, ya ... sebab perjalananmu masih panjang, luas terbentang, meita darling :-) anyway, gue suka banget foto2 nya, wuidiiii serasa di negeri antah berantah yang indaaah banget. Gue rasa tanpa kehadiran partner jalan lo itu, pastinya lo sangat menikmati liburan kali ini, jadi natalan di puncak bromo ya? so beautiful, up there rite? bu madjid udah dua kali lo ke sana gue sekali aje belummm :-(((

    BalasHapus
  2. Gimana klo kita bikin juga perjalanan, lagi pengen jalan ke Aceh nih! Klo sama loe kan seru, Wels!

    Thanks so much for always being 'there' for me!

    BalasHapus