Dalam heningku meretaslah, rasa...
yang hanya kurasakan padamu
kau tlah berikan rasa terindah...
Dalam kesunyian rasaku,
kau menyeruak dalam diam ke hatiku...
terimakasih, cinta
[MW, 1 Oktober 2007, 07:48]
Aku mencoba menuliskan sesuatu. Apa saja yang bisa mengalihkan perasaan dan perasaanku dari hal yang tidak biasanya.
Aku mau merasakan kembali kedasyatan cinta yang terasa bergetar keseluruh sanubari. Aku mau kembali pada dunia yang kuciptakan penuh dengan rasa syukur dan terimakasih. Aku mau kembali bersyukur atas segala yang terjadi dalam hidupku yang hanya mampir sebentar di dunia tak nyata ini...
Biarlah semua hal yang tidak seirama hilang bersama hembusan angin pagi,
Biarlah semua hal yang baik kembali bersama hangatnya mentari pagi,
Biarlah semua kegembiraan kembali merekah, seirama dengan ayunan langkah,
Biarlah semua kehangatan kasih saya tersampaikan, seiring dengan senyum merekah :)
Puji syukur atas hari indah ini,
Terimakasih...
Puji syukur atas Bumi ini,
Terimakasih...
Puji syukur atas hidup ini,
Terimakasih...
Dalam kehidupan yang singkat ini, kita hanya punya kenangan sebagai kekuatan untuk menjalani hari ini dan jika hari esok tiba maka akan ada hari ini untuk kembali dikenang…
Semoga kita dapat mengumpulkan kenangankenangan indah yang dapat dimasukkan kedalam sebuah bejana bening penuh dengan kilau bintang dan syahdunya cahaya rembulan. Sehingga, suatu saat dapat kita keluarkan satu persatu untuk diceritakan pada orang lain yang kita cintai…
Aku pernah membaca bahwa aku harus menyimpan hatiku yang ketiga hanya untuk diriku sendiri. Karena itu adalah akar dari semua hati dan perasaan juga hidupku.
Tapi taukah kau, bahwa sebenarnya aku pernah membagikan hatiku yang ketiga ini?
Hatiku yang ketiga kusebarkan padamu dan juga pada orangorang yang tidak mengetahui apa itu arti hati ketiga bagiku. Sesuatu yang sangat pribadi dan penting, RELA kuberikan dan kubagikan. Demi KEBAHAGIAAN.
Pentingkah menurutmu?
Pentingkah menurut kalian?
Mungkin hatiku yang ketiga sekarang berkata, bagaimana aku dapat hidup dihatimu jika kau berikan terus diriku?
Maka aku akan menjawabnya, kau tetap akan hidup hatiku yang paling penting, karena dengan membagikanmu akan menguatkanku. Kau adalah milikku pribadi dan aku akan selalu bertanggung jawab atasmu, APAPUN yang terjadi.
Dan APAPUN yang terjadi, janganlah pernah berbisik sekecil apapun, pada siapapun dan apapun, pada saat aku memberikanmu…
Bahkan pada langit malam yang kelam, pada hembusan angin sepoisepoi yang mendinginkan jiwa, pada lembutnya embun pagi dan juga pada terik matahari dan debur ombak. Jangan sekalipun, yah?
…Hanya itu permintaanku :)
Dan dalam keheningan jiwa, lambat laun terdengar musik itu berkumandang dikejauhan...
Raoul
Then say you'll share with me one love, one lifetime;
let me lead you from you solitude.
Say you need me with you, here beside you,
anywhere you go, let me go too,
that's all I ask of you...
==========
*Judul diambil dari OST Phantom of the Opera
Search this blog
ABOUT AUTHOR
This is Meita’s website and you are in a right place to get to know a little bit more about her. She is a dreamer who likes doing digital marketing and been blogging since 2003. She also loves watching TV shows, and movies. Also, passionate about the world. Graduated from the University of Indonesia majoring in Cultural Tourism, taught her a lot about how great Indonesia – country where she is from – in cultural level. Still curious about her? Find out more here ;)
Visitors
FEATURED POST
THE WORLD NOWADAYS
Nowadays, we do live in the world where sincere thank yous are rare. Where sorries and apologies are extinct. Let alone, caring for the sa...
2 comments
hiks... hiks... hiks... sedih sekali sepertinya.
BalasHapusAku mau merasakan kembali kedasyatan cinta yang terasa bergetar keseluruh sanubari. Aku mau kembali pada dunia yang kuciptakan penuh dengan rasa syukur dan terimakasih. Aku mau kembali bersyukur atas segala yang terjadi dalam hidupku yang hanya mampir sebentar di dunia tak nyata ini...
berarti selama ini semua ini pernah menghilang dunk...
terimakasih Dion, sudah mampir :)
BalasHapusKenapa harus sedih? Saya menulisnya dengan rasa sukacinta loh :)
Tulisan itu dibuat sebagai 'pengalih' rasa tidak enak karena peristiwa dibawahnya. Jadi jika 'terkesan' pernah hilang, memang. Pada saat merasakan shock 'akan' kehilangan rumah, semuanya serasa hilang.
Tapi, Tuhan masih baik. Sehingga rasa kehilangan itu tidak jadi, tulisan ini dibuat sebagai terapi untuk menenangkan diri..
:)