IN THIS WORLD, ONLY YOU

Dia mungkin tidak akan tau, dan mungkin juga tidak akan pernah tau. Apa yang ku tuliskan disini untuknya. Dia adalah sosok paling penting dalam hidupku. Sepanjang hidup semua orang pasti melakukan kesalahan, banyak juga melakukan tindakan terpaksa. Banyak juga menyakiti hati orang, begitu juga dengan dirinya. Namun, dibalik semua itu aku tau, kalau dia peduli, perhatian dan sangat sayang sekali padaku.

Dibalik bahasanya yang menyakitkan, dibalik keluguan pertanyaannya, kadang menyimpan makna tersendiri bagiku. Hanya saja, seringkali ketidaksabaran menghadapi dirinya, membuatku merasa jadi pribadi yang selalu salah. Padahal tidak pernah ada niat jahat atau apapun dari semua tindakan dan juga ucapan yang ku lontarkan. Memang sudah pada dasarnya aku jutek, tapi bukan berarti tidak perhatian. Aku mungkin juga mengucapkan kalimat keras dan kasar, tapi bukan berarti aku tak sayang. Hanya saja, penempatan situasi dan suasana saat kalimat yang terlontar menjadikan semua berbeda.

Jika diucapkan pada saat yang pas dan benar maka tidak akan jadi kasar.
Jika diucapkan pada saat yang benar maka tidak akan terdengar seperti amarah.

Tapi itu semua kembali lagi dalam situasi dimana orang lain menilai pribadi dan karakterku. Aku mengakui, ada saat dimana aku tidak bisa sabar menghadapi keluguan [baca: kebodohan] yang dimiliki banyak orang pada umumnya sekarang. Mulai dari hal yang bisa dipikirkan secara logika, sampai yang tidak perlu dipertanyakan, tapi malah ditanyakan juga. Oleh sebab itu, kadang emosi juga bermain.

Aku tidak merasa salah, hanya saja merasa sudah cukup mendengar semua tuduhan orang lain, tapi tidak perlu lagi mendapatkan tuduhan yang sama darinya. Aku merasa seperti dikhianati oleh orang yang aku percaya. Seperti misalnya dituduh menyolong barang orang lain, tapi dirinya tau sekali bahwa aku tidak nyolong, tapi malah berdiam diri dan tidak berbuat apaapa untuk membelaku. Malah semakin menjadi menyalahkan tindakanku, yang menurutnya memang tidak pantas.

#keluh

Maafkan aku, Mam. Aku memang anak durhaka. Tapi, aku tetap mencintaimu sampai napas terakhir di Bumi ini. 

Share:

0 comments