Seandainya
saya tau, bahwa yang namanya berpisah dengan pujaan hati itu rasanya seperti
ini. Mungkin sudah sejak lama saya memutuskannya. Tidak perlu banyak drama dan
air mata. Tapi, memang kita tidak pernah tau apa yang seharusnya terjadi, jika
memang ada campur tangan dari yang Maha. Semuanya sudah diatur sesuai dengan
kehendakNya, hanya saja, saya berharap bahwa apapun itu rencanaNya dalam hidup
saya, seharusnya saya bisa lebih belajar untuk bersyukur. Karena, saya YAKIN semuanya
adalah baik adanya.
Sudah lama sekali tidak pernah menangis lama sampai tertidur dan bangun dengan mata yang bengkak. Masih terasa hingga sekarang. Sudah lama juga tidak menangis tersedu didepannya, kali ini karena tidak ada kesempatan, maka saya menangis ditelepon. Rasanya sudah sampai pada titik 'tidak tahan lagi' untuk tidak menangis. Oleh sebab, itu saya menelponnya ditengah gemuruh guntur dan kilat bernyala dilangit. Menambah rasa dramatik dihati...
Sudah lama juga, tidak pernah bicara dari hati ke hati dengannya. Mungkin karena banyak perubahan yang terjadi setelah beberapa lama kami tidak lagi bersama. Rasa yang dirasa sepertinya menghilang, seperti rintik air yang tertiup angin dan menjadi cipratan air dan hanyut...
Seperti biasa sekarang aku bisa punya waktu untuk menulis disini.
Banyak hal yang mau diceritakan, tapi jika diceritakan semua sekarang, tidak akan seru lagi. Semua diawali dengan beberapa bulan lalu, dengan semangat mencari pekerjaan baru.
Setelah melalui beberapa kali kekecewaan, karena ditolak oleh perusahaan yang dilamar, maka aku pun dalam tahap pasrah. Hingga sampai pada suatu kesempatan yang cukup aneh, sebuah iklan lamaran mengenai kuda, terbaca oleh mataku.
Dan saya pun segera melamarnya, tidak cukup sehari, aku pun langsung mendapat panggilan, walau memang tempatnya jauh sekali dari rumah, tapi aku sudah jatuh cinta pada saat pertama kali datang melamar.
Hingga temanteman dikantor lama pun terkejut, karena aku resign dadakan katanya, tapi tidak dadakan juga, karena membutuhkan waktu 1 bulan pemberitahuan sebelum resign.
Sekarang, aku disini, bersama dengan para kuda dan pelatihnya!
Seru!
Terimakasih Tuhan atas berkatmu,
dan terimakasih cintaku atas dukunganmu selama ini!
YEAY!!
Banyak hal yang mau diceritakan, tapi jika diceritakan semua sekarang, tidak akan seru lagi. Semua diawali dengan beberapa bulan lalu, dengan semangat mencari pekerjaan baru.
Setelah melalui beberapa kali kekecewaan, karena ditolak oleh perusahaan yang dilamar, maka aku pun dalam tahap pasrah. Hingga sampai pada suatu kesempatan yang cukup aneh, sebuah iklan lamaran mengenai kuda, terbaca oleh mataku.
Dan saya pun segera melamarnya, tidak cukup sehari, aku pun langsung mendapat panggilan, walau memang tempatnya jauh sekali dari rumah, tapi aku sudah jatuh cinta pada saat pertama kali datang melamar.
Hingga temanteman dikantor lama pun terkejut, karena aku resign dadakan katanya, tapi tidak dadakan juga, karena membutuhkan waktu 1 bulan pemberitahuan sebelum resign.
Sekarang, aku disini, bersama dengan para kuda dan pelatihnya!
Seru!
Terimakasih Tuhan atas berkatmu,
dan terimakasih cintaku atas dukunganmu selama ini!
YEAY!!
Aku kembali termenung. Tak mampu berkata apapun. Hanya mampu diam dan mendengarkan ocehannya. Diawali dengan menemani ngobrol dan bicara soal tawaran kerja yang baru. Entah mengapa jadinya malah petuah yang keluar dari mulutnya.
Petuah yang sudah berulang kali terucapkan dan terus diulang setiap kali dia merasa kecewa dengan diriku. Terkadang, aku masih sanggup menyahuti ocehannya yang terkadang menuduh. Tapi, kali ini, aku memilih untuk diam seribu bahasa. Hanya sesekali menimpali tanpa maksud memotong apapun yang diocehkannya..
Di satu sisi, aku masih bersyukur, karena banyak orang bilang jika ada yang mau ngomel atau ngoceh mengenai hidupmu, berarti orang itu masih peduli, masih sayang, dan kamu masih diperhatikan.
Aku mengerti sekali soal hal itu. Berusaha mengerti bagaimana pun dia adalah Ibuku.
Banyak hal yang masih bisa di syukuri, walau terkadang katakatanya menyakitkan hatiku. Banyak yang masih mampu aku pendam dan nikmati, bahwa Tuhan luarbiasa baik. Oleh sebab itu, apapun yang selalu dicelotehkannya, masih mampu ku telan mentahmentah.
Masih bersyukur, karena aku masih bisa menulis disini :) Paling tidak ada bagian yang bisa kubagikan pada disini.
Dia menjadikan rumah tempat yang kadang aku hindari, dan juga tempat yang ingin aku datangi, khususnya kamarku. Tempat yang paling nyaman adalah didalam kamar. Karena bagiku, rumah yang ditempati sekarang adalah bukan rumah sesungguhnya. Rumah tersebut adalah rumah warisan dari kakekku. Mungkin suatu hari nanti baru akan kuceritakan. Tidak sekarang.
Rumah yang penuh dengan canda dan tawa adalah idamanku, bukan penuh dengan segala keegoisan penghuninya. Terus terang aku jarang berkomunikasi karena tidak ada lagi tempat untuk berbagi hal tersebut. Rumah yang sekarang dijadikan gudang bisnis oleh Abang tertua satusatunya.
Membuat rumah itu makin sumpek saja rasanya, tapi tetap saja, setiap kali masuk rumah itu, aku selalu berusaha berkata, "Aku pulang..." jika ada Mami, maka rumah itu terasa 'hidup' karena dia adalah 'jantung kehidupan' dirumah itu. Paling tidak bagiku. Terasa seperti itu.
Paling terasa ketika dia pergi liburan, dan meninggalkan aku dan rumah sendirian...
Aku hanya merasa cuma punya kewajiban menjaga rumah...aku bosan dirumah...walau aku menyenangi kesepian yang ada, tapi tetap saja. Jika berharihari, rasanya beda...
Pada dasarnya aku adalah orang yang suka menyendiri, tapi banyak orang bilang kebalikannya...oh well, pendapat orang tidak bisa aku paksakan bukan?
Sudah lama tidak menulis, aku lega bisa menceritakan uneguneg yang tersisa...paling tidak, akhirnya blog ini ada tulisan baru lagi..:)
Terimakasih sudah membaca dan berkunjung..
PS: Judul terinspirasi dari buku terbaru Dewi Lestari - MADRE
Petuah yang sudah berulang kali terucapkan dan terus diulang setiap kali dia merasa kecewa dengan diriku. Terkadang, aku masih sanggup menyahuti ocehannya yang terkadang menuduh. Tapi, kali ini, aku memilih untuk diam seribu bahasa. Hanya sesekali menimpali tanpa maksud memotong apapun yang diocehkannya..
Di satu sisi, aku masih bersyukur, karena banyak orang bilang jika ada yang mau ngomel atau ngoceh mengenai hidupmu, berarti orang itu masih peduli, masih sayang, dan kamu masih diperhatikan.
Aku mengerti sekali soal hal itu. Berusaha mengerti bagaimana pun dia adalah Ibuku.
Banyak hal yang masih bisa di syukuri, walau terkadang katakatanya menyakitkan hatiku. Banyak yang masih mampu aku pendam dan nikmati, bahwa Tuhan luarbiasa baik. Oleh sebab itu, apapun yang selalu dicelotehkannya, masih mampu ku telan mentahmentah.
Masih bersyukur, karena aku masih bisa menulis disini :) Paling tidak ada bagian yang bisa kubagikan pada disini.
Dia menjadikan rumah tempat yang kadang aku hindari, dan juga tempat yang ingin aku datangi, khususnya kamarku. Tempat yang paling nyaman adalah didalam kamar. Karena bagiku, rumah yang ditempati sekarang adalah bukan rumah sesungguhnya. Rumah tersebut adalah rumah warisan dari kakekku. Mungkin suatu hari nanti baru akan kuceritakan. Tidak sekarang.
Rumah yang penuh dengan canda dan tawa adalah idamanku, bukan penuh dengan segala keegoisan penghuninya. Terus terang aku jarang berkomunikasi karena tidak ada lagi tempat untuk berbagi hal tersebut. Rumah yang sekarang dijadikan gudang bisnis oleh Abang tertua satusatunya.
Membuat rumah itu makin sumpek saja rasanya, tapi tetap saja, setiap kali masuk rumah itu, aku selalu berusaha berkata, "Aku pulang..." jika ada Mami, maka rumah itu terasa 'hidup' karena dia adalah 'jantung kehidupan' dirumah itu. Paling tidak bagiku. Terasa seperti itu.
Paling terasa ketika dia pergi liburan, dan meninggalkan aku dan rumah sendirian...
Aku hanya merasa cuma punya kewajiban menjaga rumah...aku bosan dirumah...walau aku menyenangi kesepian yang ada, tapi tetap saja. Jika berharihari, rasanya beda...
Pada dasarnya aku adalah orang yang suka menyendiri, tapi banyak orang bilang kebalikannya...oh well, pendapat orang tidak bisa aku paksakan bukan?
Sudah lama tidak menulis, aku lega bisa menceritakan uneguneg yang tersisa...paling tidak, akhirnya blog ini ada tulisan baru lagi..:)
Terimakasih sudah membaca dan berkunjung..
PS: Judul terinspirasi dari buku terbaru Dewi Lestari - MADRE
In an ordinary fairytale landBaru kali ini saya tidak tau bagaimana harus memulai. Tidak tau bagaimana merangkai huruf ini satu persatu. Saya bagaikan perawan yang tersipu malu, dibalik punggung sang Ayah, sewaktu dikenalkan pada calon pasangan hidup.
There's a promise of a perfect happy end
And I imagine heaven just sort of that, it's better than nothing
Saya sudah menahan keinginan untuk menulis dari kemarin, tapi tidak bisa. Sekarang, giliran ada waktu dan bisa, tapi malah tidak tau bagaimana harus memulainya. Saya tidak mengerti keadaan ini. Padahal keinginan untuk menulis begitu menggebu. Mengapa? Karena kemarin adalah hari yang spesial, buat kami.
Perayaan setahunan :) tapi, dia seperti biasa, lupa...
So you'll be mine forever and almost always
And I'll be fine, just love me when you can, yeah
And I'll wait patiently
I'll wake up every day just hoping that you still care
Hahaha...saya pada dasarnya memang romantis, hal kecil seperti ini membuat hati saya berbunga, dan tersenyum seharian. Tapi, terus terang tidak ada yang special dilakukan, kemarin. Karena kami adalah pasangan yang aneh. Dia tepar, karena sakit. Sedangkan saya harus lembur dikantor, jadi begitulah carnya kami menghabiskan perayaan satu tahunan kami.
Terus terang sebagai perempuan, saya berharap dia akan melakukan sesuatu yang spesial, jika nanti memang memungkinkan. Sejak akhir bulan kemaren, menjelang hari jadi ini, saya sudah berjanji pada diri sendiri. Untuk berhenti meminta, memohon dan mencari perhatiannya lagi. Setahun merengek, penuh curiga dan menangis sepertinya cukup. Selebihnya terserah dirinya, mau bersikap seperti apa.
In the corner of my mind I know to well
That surely even I deserve the best
But instead of leaving I just put the issue to bed and out of my head
Saya masih ingat adu argumen terakhir, bahwa dia bilang bahwa saya tidak akan pernah jadi pengganti dari perempuan itu. Keperempuanan saya, tersinggung. Kami berdua adalah orang yang berbeda, tidak bisa disamakan. Hanya saja, saya berharap dengan tidak adanya perempuan itu didekatnya sekarang, dia bisa sedikit berubah sikap. Lebih perhatian, dan menjaga perasaan saya. Tapi, sepertinya seperti yang dibilang banyak orang, karakter tidak berubah dalam semalam.
And just when I believe you've changed for good
Well you go and prove me wrong just like I knew you would
When I've run out of second chances you give me that look
And you're off the hook
Saat itu, saya memintanya untuk melepaskan hubungan ini. Saya merasa tidak perlu lagi ada hubungan aneh seperti ini. Jika, memang apapun yang dilakukan dimulai dengan kata malas, cape, gak bisa, gak mau, dan mungkin...maka saya bilang padanya, buat apalagi? Toh saya sudah tidak penting lagi, dan mungkin tidak pernah menjadi bagian penting baginya, dan ungkapan sayang pun tidak sampai ke hati.
Tapi, dimalam hari itu sikapnya malah berubah, dan besoknya pun lebih berubah lagi. Seperti, tidak pernah ada kejadian apapun kemarin. Dan memang setiap kali ada pembicaraan ini, dia seperti selalu menghindar. Saya tidak pernah tau apa yang dia rasakan dan pikirkan setiap kali, tapi semoga saja suatu saat dia bisa mengerti apa yang saya rasakan ini.
Forever and almost always
No, it ain't right to just love me when you can baby
Ain't gonna wait patiently
I won't wake up everyday just hoping that you'll still care
HAPPY ANNIVERSARY, GY!
Lirik diambil dari : Kate Voegele - Forever and Almost Alway
Ring, ring it's you again heart pops
I loved to hear you
It's been all day I've been waiting for you
Hello, you call my name
So much stories you shared with me
You said a lot to me about girls
Oh, it's so nice
And every beauty thing they did to you
Don't stop and tell me more'
Terkadang kegiatan menunggu itu menjadi suatu hal yang mendebarkan hati. Terlebih jika yang ditunggu adalah kabar dari kekasih hati. Wahh, debarnya semakin menggebu setelah namanya terpampang pada layar telepon genggam. Banyak orang bilang, pacaran seperti itu adalah seperti halnya jaman waktu SMA atau ABG jaman dulu. Sekarang, sudah beda sekali rasanya. Meski saya tetap saja merasakan debaran itu tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang, karena rasa cinta yang mendebarkan hati itu tidak mudah dirasakan.
Hingga sekarang, setiap saat, saya selalu merasakan debar kencang di dada setiap saat namanya muncul di layar mana pun. Hahaha...boleh bilang bahwa saya norak, atau pun berlebihan. Melodramatik, itulah hubungan percintaan saya, dimana saya adalah termasuk salah satu perempuan yang percaya akan semua hal yang pernah ditonton dalam sebuah drama romantis atau komedi adalah kejadian yang pernah terjadi dalam kehidupan sebenarnya.
Oleh sebab itulah, saya mudah sekali merasa terharu akan segala hal kecil yang jarang/tidak pernah dilakukan oleh partner. Ungkapan mesra, kalimat singkat yang memerahkan pipi, bahkan sesekali ungkapan rindu yang terucap bisa membuat saya meneteskan airmata. Karena buat saya semua hal tersebut mengharukan, dan jarang sekali diperlihatkannya, sedekat apapun kita.
Loving you it hurt sometimes
I'm standing here you just don't by
I'm always there you just don't feel
Or you just don't wanna feel
Don't wanna be hurt that way It doesn't mean
I'm givin' up I wanna give you more
And more and more'
Tidak ada yang bilang mudah untuk mencintai, tanpa tersakiti. Bahkan, orang dulu pun bilang jika tidak sakit, namanya tidak bercinta.
Setiap hari , saya belajar untuk mencintainya sepenuh hati, dan sebisa hati saya memberikan cinta. Dan selalu berusaha menikmati setiap kebersamaan yang bisa saya dapatkan, seperti istilah dari negeri Irlandia sana, hiduplah seperti hari ini adalah hari terakhirmu. Jika kalimat itu terngiang, maka saya yang cemberut, cemburu atau kesal dan sebal pada semua sikapnya menjadi luluh kembali.
Mungkin ini adalah salah satu alasan mengapa dia selalu bilang, jika saya lebih mudah dihadapi, dan dia tidak pernah takut saya ngambeg, karena saya akan baik sendiri. Bisa dibilang saya selalu merasa bahwa entah sampai kapan saya bisa bersamanya, tapi setiap detik yang tercipta saya selalu bersyukur bisa bersamanya. Bahkan jika memang harus membuang ongkos lebih dari seharusnya, maka saya pernah bilang juga padanya, 'duit bisa dicari, tapi waktu bersamamu tidak akan kembali' oleh sebab itu, saya akan melakukan yang bisa saya lakukan selama saya masih bisa dan saya selalu berusaha yang terbaik dalam memenuhi keinginan itu.
Knock, knock you came around heart pops
I loved to see you
It's been two years since I'm love with you
Bum! Bum! You break my heart
You said, girl I'm in love with her
But it's all right, I'm still alive yeah' ohh'
Jika pernah melihat orang yang jatuh cinta dalam buku komik Jepang, yang digambar dengan mata berbinar dan gambar hati yang lompat dari dada. Hahaha...itulah yang saya alami setiap kali saya bertemu dengannya. Saya selalu mengharapkan melihat wajahnya penuh dengan binar yang sama dan juga senyum sejuta miliar yang diperlihatkannya. Tapi, terkadang kunjungan kejutan yang saya berikan justru malah membuat wajahnya terlihat capai. Keluh. Kadang saya merasa juga, jika kehadiran saya mengganggunya. Tapi, kadang saya lebih masa bodoh untuk yang satu ini, paling jelek adalah dicuekin sama dia. Yang penting keinginan saya untuk bisa bersamanya terpenuhi, walau tidak sepenuh hati darinya. Ini salah satu bentuk keegoisan saya.
Jika bicara mengenai rasa sakit, maka saya sudah merasakan sakit yang diluar batas kewajaran, selama bersamanya. Mungkin, jika yang lain membaca beberapa tulisan kebelakang akan tau. Karena sudah melewati ambang batas, biasanya jadi tidak wajar lagi, mungkin hati saya pun sudah kebas dengan rasa sakit. Tapi sepertinya tidak, karena setiap hari debaran itu memperbaiki dirinya sendiri, dan saya tidak membiarkannya menjadi kebas.
Dan saya akan tetap membiarkannya hidup penuh dengan segala luka karena cinta yang begitu membara disetiap kehidupan cinta penuh debar bersama saya.
And all the beauty things she did to you
Don't stop and tell me more
And when I see that smile upon your face
Deep in your eyes you had it all
And when I hear you super electrical voices'
Dan jika dia pernah bertanya mengapa saya mengetahui apa yang dia inginkan, dan tetap memaafkannya dengan segala hal yang telah dia lakukan untuk menyakiti saya...
semua itu karena cinta itu memaafkan, dan cinta itu tidak hanya memakai hati tetapi juga logika...selama hati saya masih mampu bertahan maka saya akan tetap mencintaimu apa adanya...
Te Amo :*
MWAH!
Lirik diambil dari lagu D'Cinnamon - Loving You
PS: Semoga hidupmu selalu penuh dengan segala keajaiban, gy-ku sayang...
I loved to hear you
It's been all day I've been waiting for you
Hello, you call my name
So much stories you shared with me
You said a lot to me about girls
Oh, it's so nice
And every beauty thing they did to you
Don't stop and tell me more'
Terkadang kegiatan menunggu itu menjadi suatu hal yang mendebarkan hati. Terlebih jika yang ditunggu adalah kabar dari kekasih hati. Wahh, debarnya semakin menggebu setelah namanya terpampang pada layar telepon genggam. Banyak orang bilang, pacaran seperti itu adalah seperti halnya jaman waktu SMA atau ABG jaman dulu. Sekarang, sudah beda sekali rasanya. Meski saya tetap saja merasakan debaran itu tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang, karena rasa cinta yang mendebarkan hati itu tidak mudah dirasakan.
Hingga sekarang, setiap saat, saya selalu merasakan debar kencang di dada setiap saat namanya muncul di layar mana pun. Hahaha...boleh bilang bahwa saya norak, atau pun berlebihan. Melodramatik, itulah hubungan percintaan saya, dimana saya adalah termasuk salah satu perempuan yang percaya akan semua hal yang pernah ditonton dalam sebuah drama romantis atau komedi adalah kejadian yang pernah terjadi dalam kehidupan sebenarnya.
Oleh sebab itulah, saya mudah sekali merasa terharu akan segala hal kecil yang jarang/tidak pernah dilakukan oleh partner. Ungkapan mesra, kalimat singkat yang memerahkan pipi, bahkan sesekali ungkapan rindu yang terucap bisa membuat saya meneteskan airmata. Karena buat saya semua hal tersebut mengharukan, dan jarang sekali diperlihatkannya, sedekat apapun kita.
Loving you it hurt sometimes
I'm standing here you just don't by
I'm always there you just don't feel
Or you just don't wanna feel
Don't wanna be hurt that way It doesn't mean
I'm givin' up I wanna give you more
And more and more'
Tidak ada yang bilang mudah untuk mencintai, tanpa tersakiti. Bahkan, orang dulu pun bilang jika tidak sakit, namanya tidak bercinta.
Setiap hari , saya belajar untuk mencintainya sepenuh hati, dan sebisa hati saya memberikan cinta. Dan selalu berusaha menikmati setiap kebersamaan yang bisa saya dapatkan, seperti istilah dari negeri Irlandia sana, hiduplah seperti hari ini adalah hari terakhirmu. Jika kalimat itu terngiang, maka saya yang cemberut, cemburu atau kesal dan sebal pada semua sikapnya menjadi luluh kembali.
Mungkin ini adalah salah satu alasan mengapa dia selalu bilang, jika saya lebih mudah dihadapi, dan dia tidak pernah takut saya ngambeg, karena saya akan baik sendiri. Bisa dibilang saya selalu merasa bahwa entah sampai kapan saya bisa bersamanya, tapi setiap detik yang tercipta saya selalu bersyukur bisa bersamanya. Bahkan jika memang harus membuang ongkos lebih dari seharusnya, maka saya pernah bilang juga padanya, 'duit bisa dicari, tapi waktu bersamamu tidak akan kembali' oleh sebab itu, saya akan melakukan yang bisa saya lakukan selama saya masih bisa dan saya selalu berusaha yang terbaik dalam memenuhi keinginan itu.
Knock, knock you came around heart pops
I loved to see you
It's been two years since I'm love with you
Bum! Bum! You break my heart
You said, girl I'm in love with her
But it's all right, I'm still alive yeah' ohh'
Jika pernah melihat orang yang jatuh cinta dalam buku komik Jepang, yang digambar dengan mata berbinar dan gambar hati yang lompat dari dada. Hahaha...itulah yang saya alami setiap kali saya bertemu dengannya. Saya selalu mengharapkan melihat wajahnya penuh dengan binar yang sama dan juga senyum sejuta miliar yang diperlihatkannya. Tapi, terkadang kunjungan kejutan yang saya berikan justru malah membuat wajahnya terlihat capai. Keluh. Kadang saya merasa juga, jika kehadiran saya mengganggunya. Tapi, kadang saya lebih masa bodoh untuk yang satu ini, paling jelek adalah dicuekin sama dia. Yang penting keinginan saya untuk bisa bersamanya terpenuhi, walau tidak sepenuh hati darinya. Ini salah satu bentuk keegoisan saya.
Jika bicara mengenai rasa sakit, maka saya sudah merasakan sakit yang diluar batas kewajaran, selama bersamanya. Mungkin, jika yang lain membaca beberapa tulisan kebelakang akan tau. Karena sudah melewati ambang batas, biasanya jadi tidak wajar lagi, mungkin hati saya pun sudah kebas dengan rasa sakit. Tapi sepertinya tidak, karena setiap hari debaran itu memperbaiki dirinya sendiri, dan saya tidak membiarkannya menjadi kebas.
Dan saya akan tetap membiarkannya hidup penuh dengan segala luka karena cinta yang begitu membara disetiap kehidupan cinta penuh debar bersama saya.
And all the beauty things she did to you
Don't stop and tell me more
And when I see that smile upon your face
Deep in your eyes you had it all
And when I hear you super electrical voices'
Dan jika dia pernah bertanya mengapa saya mengetahui apa yang dia inginkan, dan tetap memaafkannya dengan segala hal yang telah dia lakukan untuk menyakiti saya...
semua itu karena cinta itu memaafkan, dan cinta itu tidak hanya memakai hati tetapi juga logika...selama hati saya masih mampu bertahan maka saya akan tetap mencintaimu apa adanya...
Te Amo :*
MWAH!
Lirik diambil dari lagu D'Cinnamon - Loving You
PS: Semoga hidupmu selalu penuh dengan segala keajaiban, gy-ku sayang...
Aku menyerah Tuhan. SEMUA kuserahkan padaMu. Apapun itu aku tau, saat Kau turut campur dalam hidup, pilihan dan keputusanMu selalu yang TERBAIK bagiku. Amin!
Petikan diatas masih menjadi status saya di FB sampai saat ini. Karena disaat saya menulis tentang tidak berhenti berharap, sekarang saya berpikir kembali. Untuk yang satu ini saya berhenti berharap, bukan berarti menyerah. Tapi, saya berpasrah diri, menyerahkan SEGALA gundah padaNya. Karena disaat darah dan daging tidak mampu lagi berbuat apapun, kita manusia hanya mampu bergantung pada kekuasaanNya.
Ini sama sekali bukan tulisan spiritual. Beneran. Serius. Saat ini saya hanya melanjutkan rasa gundah yang tak perlu, sebenarnya. Heheheh...tapi, saya bukan tipikal orang yang bisa berbohong mengenai apa yang saya rasakan. Sama orang lain saja saya akan blakblakan, apalagi sama perasaan sendiri? Kan seperti yang dibilang, bahwa cintailah dirimu terlebih dahulu, baru kamu akan mendapatkan dunia.
Tapi, belakangan ini teori tersebut saya lupakan. Saya lebih mementingkan orang lain, sampai saya masa bodoh dengan perasaan saya sendiri. Ini kebiasaan bodoh yang sering kali terjadi, dan anehnya lagi, saya dengan sadar tetap menjalaninya.
Karakter saya yang satu ini seperti pedang bermata dua, di satu sisi saya merasa bangga, bisa memiliki intuisi yang tajam dan memiliki empati yang besar terhadap orang lain, bahkan kadang kelewatan. Jadi, orang yang tidak terbiasa mendapatkan perlakuan yang saya lakukan padanya, bisa salah kaprah. Tapi, dilain sisi, jika empati yang saya rasakan sekarang adalah milik partner yang memang suka memendam perasaannya. Saya dibuatnya galau sekali. Rasanya tidak enak, jika yang dirasakan adalah sedih yang mendalam.
Partner saya sebentar lagi akan ditinggal pergi tugas oleh seseorang yang penting baginya. Tampak luar memang terlihat biasa saja, tapi apa yang saya rasakan dari seminggu yang lalu, sangatlah berbeda. Perasaan sedih yang mendalam, yang tidak bisa saya ungkapkan dengan katakata disini. Kalau perumpamaan dalam cerita Pendekar Rajawali Sakti, ada tokoh Bocah Tua Nakal, yang karena memendam kesedihan rambutnya memutih semuanya.
Saat ini, saya tidak tau bagaimana bisa bersikap, hanya mampu menahan tangis untuk sementara. Mungkin akan ada saatnya nanti bisa menangis untuknya. Airmata yang tidak mampu dia tumpahkan, saya akan mewakilinya. Karena saya bisa merasakan apa yang dia rasakan. Sangat tidak enak sekali, berapa kali pun saya berusaha menetralkan perasaan saya, tapi tidak lama perasaan tersebut kembali. Jadi, sekarang saya hanya mampu membiarkan perasaan tersebut merajai hati saya. Semoga dengan tidak menolak rasa itu, maka rasa tersebut akan melebur...
Saya berdoa dan memohon pada Tuhan, selalu yang terbaik bagi hidupnya dan dalam segala hal yang dilakukannya. Hanya itu yang selalu saya doakan, biarkan dia bisa menemukan jalan dan memutuskan hal yang dilaluinya, biar dia bisa punya mimpi yang bisa dicapainya. Semoga perubahan positif yang diperlihatnya akan terus bertahan, dan semakin bertambah positif. Saya bersyukur atas pekerjaan yang didapatkannya sebulan lalu, pekerjaan ini membuat pikirannya teralihkan. Sebelumnya disaat dia sedang stress atau ada masalah berat, dia pasti akan mencari perempuan lain sebagai pelepas stress. Tapi, sekarang dia lepaskan pada pekerjaannya, menjadikan dia sebagai pekerja yang mau semuanya beres dan sempurna. Itulah partner saya. Jika mengenai pekerjaan, dia tidak pernah setengahsetengah. Dari keadaan ini ada lebih dan kurangnya bagi saya, dia jadi lebih capai bahkan untuk ngobrol, berdiskusi, menanyakan kabar dan merasa kangen. Tapi, saya tidak akan mengeluhkan hal ini, karena saya mau dia bisa terus maju di perusahaan baru ini. KAMU BISA! Percaya itu yah, gy! :*
Saya berhenti berharap, dan berpasrah diri padaMu, ya Tuhan. Hanya Kau yang mampu mengabulkan segala permintaan dan membuat saya bertahan hingga kini. Amin.
Semoga Tuhan mengabulkan permohonan saya.
Sayang, semoga apapun yang kamu lakukan akan menjadi pilihan terbaik dalam hidup dan menjadikan hidupmu kembali penuh semangat.
Sedih. Itu yang saya rasakan dua hari ini. Karena harapan saya tidak terpenuhi. Tapi, saya bersyukur karena segera mengetahui hal tersebut tanpa harus menunggu lagi. Saya diundang untuk wawancara di sebuah perusahaan minyak. Dengan posisi menjadi Sekretaris BOD, salah satu pekerjaan idaman. Tapi, sepertinya saya tidak masuk kualifikasi. Dengan alasan bahwa saya terlalu enerjik, jadi jika berada dikantor terus akan bosan. Padahal, pekerjaan saya pun sekarang adalah pekerjaan back-office.
Sekarang ini saya sedang belajar untuk menikmati rasa kecewa itu, mencoba menelaah apa yang salah dan apa yang harus dikembangkan lagi. Partner terbaik bilang bahwa saya tidak boleh putus asa, Tuhan punya rencana lebih baik buat hidupku. Terus terang, saya bersyukur bisa mendengarkan kalimat itu dari bibirnya, saya terharu sekali. Sekaligus merasa tenang...
Sekarang saya menulis hanya untuk menangkan hati. Mencari jalan untuk melampiaskan rasa yang nanonano. Sedih juga, karena gak bisa bertemu sama partner sepanjang minggu, seperti biasanya. Entah mengapa, lagi merasa ingin dimanja saja...
Semangat!
Tenang saja, saya pasti bisa bangkit kembali, untuk sementara biarkan saya bermuram sebentar...
Selamat berakhir pekan!
Sekarang ini saya sedang belajar untuk menikmati rasa kecewa itu, mencoba menelaah apa yang salah dan apa yang harus dikembangkan lagi. Partner terbaik bilang bahwa saya tidak boleh putus asa, Tuhan punya rencana lebih baik buat hidupku. Terus terang, saya bersyukur bisa mendengarkan kalimat itu dari bibirnya, saya terharu sekali. Sekaligus merasa tenang...
Sekarang saya menulis hanya untuk menangkan hati. Mencari jalan untuk melampiaskan rasa yang nanonano. Sedih juga, karena gak bisa bertemu sama partner sepanjang minggu, seperti biasanya. Entah mengapa, lagi merasa ingin dimanja saja...
Semangat!
Tenang saja, saya pasti bisa bangkit kembali, untuk sementara biarkan saya bermuram sebentar...
Selamat berakhir pekan!
Saya berharap dan tidak akan pernah berhenti. Karena harapan membuat hidup saya semangat, dan kembali berpikir positif. Seperti layaknya semua orang yang merayakan hari Kasih Sayang pada hari ini, saya juga ingin merasakannya. Tapi, partner sepertinya sudah lebih dahulu dipesan sama yang lain. Kadang saya berpikir, bahwa dalam sebuah hubungan keinginan untuk membahagiakan pasangan dan pengorbanan harus seiring sejalan. Jika tidak ada keinginan maka pengorbanan pun tidak dapat dilakukan.
Terlebih lagi, keinginan tersebut harus datang dari dalam hati. Keingingan untuk melihat wajah pasangan tersenyum bahagia, dan matanya berbinar penuh cinta pada saat diberikan kejutan. Bagi saya itu adalah sebuah momen indah dan penting dalam hidup.
Sudah sering kali, saya mengajarkan partner saya untuk bisa langsung melihat apa yang saya lakukan terhadapnya. Bagi saya terkadang mempelajari apa yang orang lakukan terhadap orang lain, jauh lebih berkesan dibandingkan belajar teorinya dan tidak pernah dipraktekkan. Karena, pada dasarnya saya orang yang romantis, saya sering memberikan kejutan pada pasangan saya. Hanya saja, pria memang suka kurang peka terhadap situasi yang seperti ini, terlebih lagi jika dia sudah ‘terbiasa’ diperlakukan seperti itu. Maka, tidak ada lagi yang spesial baginya.
Tapi, buat saya apapun yang dilakukan oleh partner, jika memang itu dari hati dan dengan niat, seculun apapun yang dikatakan dan dilakukan, saya menghargainya sepenuh hati. Mungkin, bisa terharu sampai menangis. Saya berharap suatu saat ada yang bisa membuat saya merasakan hal seperti itu.
Tulisan kali ini, saya khususkan untuk partner saya. Tentu saja, hari Kasih Sayang toh? Tapi, terus terang bukan sebuah tulisan yang romantis..hahaha…tetapi tulisan mengenai harapan. Semoga semua harapan ini dapat terkabul dikemudian hari. Amin.
Baginya, mungkin saya adalah seseorang yang selalu ada pada saat dia butuhkan saja. Seperti jika dia merasa ada yang kurang dalam hidup, baru dia mencari dimana saya. Baginya, mungkin saya adalah pengisi waktu luang yang membosankan, menjadi tidak.
Saya mengerti sekali sejak awal bahwa waktunya tidak bisa sepenuhnya diberikan pada saya, terutama pada momenmomen penting. Dia bukan seutuhnya bisa saya miliki, mungkin selama ini pun yang memberikan status secara penuh, hanya saya saja. Sedangkan, baginya status yang diberikan pada saya hanya sekedarnya. Karena, melalui ucapan dan perlakuan terkadang lebih banyak terlihat seperti sekedarnya, dibanding status yang sesungguhnya.
Saya berharap, jika dia memang suatu saat dia membaca ini, dia bisa menyadari apa yang saya harapkan darinya. Bukan, sesuatu yang besar koq, dan seringkali saya bilang pada orang bahwa saya ‘murahan’ dalam arti gampang dibuat senang. Karena, saya jarang sekali mendapat perhatian dari orang lain terutama mereka yang katanya ‘sayang’ dan ‘perhatian’. Saya berharap, dalam waktu dekat hal ini dapat terbantahkan, saya bisa mendapatkan sayang dan perhatian yang sesungguhnya dari orang yang saya harapkan, tanpa perlu lagi meminta atau memohon dan mencari perhatiannya.
Merengek atau apapun itu, sebenarnya tidak ada dalam kamus saya. Tidak pernah suka mendengar perempuan melakukan hal tersebut. Itu adalah senjata terakhir saya. Tapi, biasanya ujungujungnya saya merelakan perasaan tersebut. Tidak mau ditahan, tapi dipasrahkan.
Semoga suatu saat dia menyadari:
• jika saya juga mencintainya dengan setulus hati;
• jika saya juga pasangannya yang butuh perhatian yang sama
• jika saya juga perempuan yang bisa sedih dan ngambeg
• jika saya juga bisa marah, kesal dan cemburu
• jika saya juga ingin dia mengerti semua hal tersebut
• jika saya juga ingin sekali diajak kencan, bukan mengajak
• jika saya juga ingin sekali dicumbui
• jika saya juga ingin sekali diberikan kejutan manis
• jika saya juga ingin sekali diberikan hadiah
• jika saya juga ingin bercanda mesra tanpa gangguan
Tapi, biasanya jawabannya selalu ‘tidak mungkin’ atau ‘tidak bisa’ seperti yang saya bilang dari awal, bahwa keinginan dan pengorbanan darinya untuk MAU bersama saya, itu sedikit sekali. Bukan, tidak ada. Ada. Tapi, kemauan untuk mengorbankan waktunya itu yang tidak ada atau malas. *menghela napas* Karena bagi saya, tidak ada yang mustahil, selama keinginan dari dalam hati yang tulus.
Saya mengerti situasinya. Dia sudah berada dalam keadaan yang sangat nyaman. Cenderung monoton malah, menurut saya. Kemudian, saya datang dalam hidupnya. Memberikan segala macam hal yang membuat hidupnya yang teratur, jadi tidak teratur. Kemudian, dia bingung. Bagaimana ini? Apa yang harus saya lakukan? Hahah…situasi yang mungkin pernah ada dulu, tapi sekarang sudah beda bebannya.
Semoga semua harapan saya didengarnya. Kadang, ingin sekali bisa ngobrol tentang hidup, tentang hubungan kita, tentang banyak hal. Tapi, pria memang tidak peka, pulang kerja yang dicari adalah laptop lagi. Atau bermain dengan segala peralatan elektronik yang dikamar, entah nonton TV atau DVD. Selesai itu, ngantuk terus tidur. Ngobrol atau menanyakan apa yang dilakukan pasangan pun tidak. Mungkin, bicara pun tidak lebih dari 50 kata. Lagilagi, saya berusaha mengerti keadaan tersebut. Sedih kadang. Tapi, saya berusaha membiarkan dia dengan ritmenya, tanpa saya harus mengoceh dan protes padanya.
Kemudian kembali berpikir, jika gak diomongin, kapan sadarnya? Hahaha…sepertinya tidak akan. Karena, dia sendiri bilang, dia akan ingat apa yang mau dia ingat. Dan melupakan apa yang tidak perlu. Jadi, berulang kali saya omongin hal yang sama pun, jika dia sendiri tidak punya keinginan untuk merubah anggapan dirinya untuk saya, maka tidak akan pernah terjadi harapan yang saya inginkan.
Tapi, saya PERCAYA sepenuh hati, dengan doa dan kesabaran, harapan saya pasti terkabul. Karena, beberapa sudah terbukti, tidak ada hal yang mustahil dalam hidup ini, jika KAMU PERCAYA! Amin.
Bagi saya dia adalah pria yang sangat beruntung. Pria yang disayang oleh kehidupan ini. Saya hanya berharap dia menyadari hal tersebut dan belajar untuk lebih sering bersyukur. Pria yang tampan, senyum yang memesona perempuan, teman yang perhatian, pacarpacar yang mencintainya, orang tua yang harmonis, kerjaan yang bagus dan kehidupan yang luarbiasa. Semoga dia menyadari hal ini secepatnya. Karena, waktu tidak akan pernah kembali, setiap detik yang terbuang jadikanlah ucapan syukur atas karunia terindah yang sudah diberikan.
Sayang, kamu adalah pria yang luar biasa, jangan memandang rendah dirimu sendiri, dan jangan biarkan orang lain bicara sebaliknya. Aku mencintaimu hingga saat ini, walaupun…
Itu adalah bukti bahwa kamu memang luarbiasa!
Te Amo :*
Terlebih lagi, keinginan tersebut harus datang dari dalam hati. Keingingan untuk melihat wajah pasangan tersenyum bahagia, dan matanya berbinar penuh cinta pada saat diberikan kejutan. Bagi saya itu adalah sebuah momen indah dan penting dalam hidup.
Sudah sering kali, saya mengajarkan partner saya untuk bisa langsung melihat apa yang saya lakukan terhadapnya. Bagi saya terkadang mempelajari apa yang orang lakukan terhadap orang lain, jauh lebih berkesan dibandingkan belajar teorinya dan tidak pernah dipraktekkan. Karena, pada dasarnya saya orang yang romantis, saya sering memberikan kejutan pada pasangan saya. Hanya saja, pria memang suka kurang peka terhadap situasi yang seperti ini, terlebih lagi jika dia sudah ‘terbiasa’ diperlakukan seperti itu. Maka, tidak ada lagi yang spesial baginya.
Tapi, buat saya apapun yang dilakukan oleh partner, jika memang itu dari hati dan dengan niat, seculun apapun yang dikatakan dan dilakukan, saya menghargainya sepenuh hati. Mungkin, bisa terharu sampai menangis. Saya berharap suatu saat ada yang bisa membuat saya merasakan hal seperti itu.
Tulisan kali ini, saya khususkan untuk partner saya. Tentu saja, hari Kasih Sayang toh? Tapi, terus terang bukan sebuah tulisan yang romantis..hahaha…tetapi tulisan mengenai harapan. Semoga semua harapan ini dapat terkabul dikemudian hari. Amin.
Baginya, mungkin saya adalah seseorang yang selalu ada pada saat dia butuhkan saja. Seperti jika dia merasa ada yang kurang dalam hidup, baru dia mencari dimana saya. Baginya, mungkin saya adalah pengisi waktu luang yang membosankan, menjadi tidak.
Saya mengerti sekali sejak awal bahwa waktunya tidak bisa sepenuhnya diberikan pada saya, terutama pada momenmomen penting. Dia bukan seutuhnya bisa saya miliki, mungkin selama ini pun yang memberikan status secara penuh, hanya saya saja. Sedangkan, baginya status yang diberikan pada saya hanya sekedarnya. Karena, melalui ucapan dan perlakuan terkadang lebih banyak terlihat seperti sekedarnya, dibanding status yang sesungguhnya.
Saya berharap, jika dia memang suatu saat dia membaca ini, dia bisa menyadari apa yang saya harapkan darinya. Bukan, sesuatu yang besar koq, dan seringkali saya bilang pada orang bahwa saya ‘murahan’ dalam arti gampang dibuat senang. Karena, saya jarang sekali mendapat perhatian dari orang lain terutama mereka yang katanya ‘sayang’ dan ‘perhatian’. Saya berharap, dalam waktu dekat hal ini dapat terbantahkan, saya bisa mendapatkan sayang dan perhatian yang sesungguhnya dari orang yang saya harapkan, tanpa perlu lagi meminta atau memohon dan mencari perhatiannya.
Merengek atau apapun itu, sebenarnya tidak ada dalam kamus saya. Tidak pernah suka mendengar perempuan melakukan hal tersebut. Itu adalah senjata terakhir saya. Tapi, biasanya ujungujungnya saya merelakan perasaan tersebut. Tidak mau ditahan, tapi dipasrahkan.
Semoga suatu saat dia menyadari:
• jika saya juga mencintainya dengan setulus hati;
• jika saya juga pasangannya yang butuh perhatian yang sama
• jika saya juga perempuan yang bisa sedih dan ngambeg
• jika saya juga bisa marah, kesal dan cemburu
• jika saya juga ingin dia mengerti semua hal tersebut
• jika saya juga ingin sekali diajak kencan, bukan mengajak
• jika saya juga ingin sekali dicumbui
• jika saya juga ingin sekali diberikan kejutan manis
• jika saya juga ingin sekali diberikan hadiah
• jika saya juga ingin bercanda mesra tanpa gangguan
• jika saya juga ingin pergi bersamanya, jalanjalan
• jika saya juga ingin dia berkorban waktu, demi saya lebih sering
• jika saya juga ingin bertemu dengannya sesering mungkin
Tapi, biasanya jawabannya selalu ‘tidak mungkin’ atau ‘tidak bisa’ seperti yang saya bilang dari awal, bahwa keinginan dan pengorbanan darinya untuk MAU bersama saya, itu sedikit sekali. Bukan, tidak ada. Ada. Tapi, kemauan untuk mengorbankan waktunya itu yang tidak ada atau malas. *menghela napas* Karena bagi saya, tidak ada yang mustahil, selama keinginan dari dalam hati yang tulus.
Saya mengerti situasinya. Dia sudah berada dalam keadaan yang sangat nyaman. Cenderung monoton malah, menurut saya. Kemudian, saya datang dalam hidupnya. Memberikan segala macam hal yang membuat hidupnya yang teratur, jadi tidak teratur. Kemudian, dia bingung. Bagaimana ini? Apa yang harus saya lakukan? Hahah…situasi yang mungkin pernah ada dulu, tapi sekarang sudah beda bebannya.
Semoga semua harapan saya didengarnya. Kadang, ingin sekali bisa ngobrol tentang hidup, tentang hubungan kita, tentang banyak hal. Tapi, pria memang tidak peka, pulang kerja yang dicari adalah laptop lagi. Atau bermain dengan segala peralatan elektronik yang dikamar, entah nonton TV atau DVD. Selesai itu, ngantuk terus tidur. Ngobrol atau menanyakan apa yang dilakukan pasangan pun tidak. Mungkin, bicara pun tidak lebih dari 50 kata. Lagilagi, saya berusaha mengerti keadaan tersebut. Sedih kadang. Tapi, saya berusaha membiarkan dia dengan ritmenya, tanpa saya harus mengoceh dan protes padanya.
Kemudian kembali berpikir, jika gak diomongin, kapan sadarnya? Hahaha…sepertinya tidak akan. Karena, dia sendiri bilang, dia akan ingat apa yang mau dia ingat. Dan melupakan apa yang tidak perlu. Jadi, berulang kali saya omongin hal yang sama pun, jika dia sendiri tidak punya keinginan untuk merubah anggapan dirinya untuk saya, maka tidak akan pernah terjadi harapan yang saya inginkan.
Tapi, saya PERCAYA sepenuh hati, dengan doa dan kesabaran, harapan saya pasti terkabul. Karena, beberapa sudah terbukti, tidak ada hal yang mustahil dalam hidup ini, jika KAMU PERCAYA! Amin.
Bagi saya dia adalah pria yang sangat beruntung. Pria yang disayang oleh kehidupan ini. Saya hanya berharap dia menyadari hal tersebut dan belajar untuk lebih sering bersyukur. Pria yang tampan, senyum yang memesona perempuan, teman yang perhatian, pacarpacar yang mencintainya, orang tua yang harmonis, kerjaan yang bagus dan kehidupan yang luarbiasa. Semoga dia menyadari hal ini secepatnya. Karena, waktu tidak akan pernah kembali, setiap detik yang terbuang jadikanlah ucapan syukur atas karunia terindah yang sudah diberikan.
Sayang, kamu adalah pria yang luar biasa, jangan memandang rendah dirimu sendiri, dan jangan biarkan orang lain bicara sebaliknya. Aku mencintaimu hingga saat ini, walaupun…
Itu adalah bukti bahwa kamu memang luarbiasa!
Happy Fuckin'time and Vagina Day, Darling!
Te Amo :*
MWAH!
Search this blog
ABOUT AUTHOR
This is Meita’s website and you are in a right place to get to know a little bit more about her. She is a dreamer who likes doing digital marketing and been blogging since 2003. She also loves watching TV shows, and movies. Also, passionate about the world. Graduated from the University of Indonesia majoring in Cultural Tourism, taught her a lot about how great Indonesia – country where she is from – in cultural level. Still curious about her? Find out more here ;)
Visitors
FEATURED POST
THE WORLD NOWADAYS
Nowadays, we do live in the world where sincere thank yous are rare. Where sorries and apologies are extinct. Let alone, caring for the sa...