END OF THE AFFAIR

Seandainya saya tau, bahwa yang namanya berpisah dengan pujaan hati itu rasanya seperti ini. Mungkin sudah sejak lama saya memutuskannya. Tidak perlu banyak drama dan air mata. Tapi, memang kita tidak pernah tau apa yang seharusnya terjadi, jika memang ada campur tangan dari yang Maha. Semuanya sudah diatur sesuai dengan kehendakNya, hanya saja, saya berharap bahwa apapun itu rencanaNya dalam hidup saya, seharusnya saya bisa lebih belajar untuk bersyukur. Karena, saya YAKIN semuanya adalah baik adanya.

Sebelum akhirnya resmi berpisah, hampir selama 3 minggu penuh saya gelisah. Banyak pertanda yang diberikan lewat mimpi dan perasaan tidak enak. Dan semuanya mengacu pada hubungan yang akhirnya memang harus berakhir . Hanya saja saya sangat menyayangkan sikapnya yang tidak jantan dalam memutuskan hubungan kasih kami. Terlalu pengecut!  Padahal paling tidak disaat terakhir saya masih tetap berharap bahwa masih ada sedikit rasa yang tertinggal untuk kita bisa bicara secara dewasa.

Dibalik segala hal yang terjadi, saya tetap bersyukur karena kali ini saya benarbenar diperingati dengan keras.  Mungkin salah satunya juga dengan sikap kurang ajar yang dia tunjukkan pada saya, merupakan salah satu hal yang sengaja dibuat agar saya membencinya dan bisa meninggalkan dia dengan rasa itu. Saya mengerti sekali, jika tidak begitu, mungkin saya masih tetap akan berharap padanya.

Sampai detik ini, saya tidak pernah tau lagi apa yang sebenarnya dia cari dalam hidup. Jika hanya mempermainkan hari perempuan saja, apakah ada kepuasan tersendiri yang didapatkan? Atau hanya memuaskan ego dan napsu belaka? Jika memang seperti itu alangkah baiknya jika segala energi itu difokuskan pada halhal yang lebih penting dalam hidupnya. Saat ini, mungkin dia masih merasa bahwa hidupnya masih panjang, dan tidak takut akan segala resiko apapun. Namun, saya percaya bahwa ada satu masa dimana nanti dia akan kembali berpikir dan mengingat segala hal yang saya ucapkan dan ungkapkan padanya bahwa benar adanya. Entah kapan…tapi itu akan terjadi.

Semoga saja pada saat itu tiba, saya masih punya hati nurani untuk bisa mendengarkan segala keluh kesah dan permintaan maafnya, sekali lagi dalam hidup saya yang singkat ini. Apapun itu yang akan dia ungkapkan, bisa saya terima dan kita kembali mengulang dari awal, hubungan pertemanan yang sejati.

Hope we can still be friends J

Share:

0 comments