LOVE ME WHEN YOU CAN

Sudah lama sekali tidak pernah menangis lama sampai tertidur dan bangun dengan mata yang bengkak. Masih terasa hingga sekarang. Sudah lama juga tidak menangis tersedu didepannya, kali ini karena tidak ada kesempatan, maka saya menangis ditelepon. Rasanya sudah sampai pada titik 'tidak tahan lagi' untuk tidak menangis. Oleh sebab, itu saya menelponnya ditengah gemuruh guntur dan kilat bernyala dilangit. Menambah rasa dramatik dihati...


Sudah lama juga, tidak pernah bicara dari hati ke hati dengannya. Mungkin karena banyak perubahan yang terjadi setelah beberapa lama kami tidak lagi bersama. Rasa yang dirasa sepertinya menghilang, seperti rintik air yang tertiup angin dan menjadi cipratan air dan hanyut...
Mendengar kalimat yang terucap, saya hanya mampu berdiri sambil menangis, dan kembali tersedu membicarakan situasi yang sedang saya alami. Banyak hal, bukan hanya karena hubungan cinta kami, melainkan situasi kerja juga dan rasa kangen dengan suasana kota dan rumah.

Saya merasa sendiri, dan mungkin ketakukan dengan situasi sekarang. Saya merasa sedang dicobai untuk menjalani hidup yang sesungguhnya atau krisis paruh baya. Sungguh, saya tidak tahu. Karena perasaan seperti ini biasanya bisa dengan mudah saya terima dan rasakan dalam hati, namun kali ini sepertinya saya masih belum bisa menerima dengan senang hati.

Jadinya saya merasa sekarang lebih mencoba lari dari kenyataan yang sudah disiapkan, dan tidak siap menghadapi segala perubahan yang ada. Karena saya sudah terlalu lama berada dalam zona nyaman yang saya bangun selama beberapa tahun kebelakang. Sekarang, saya benarbenar kembali mulai dari awal dengan segala hal yang benarbenar baru bagi saya, dunia yang tidak pernah saya kenal sama sekali. Dengan orangorang yang juga harus saya pelajari menghadapi mereka, satu per satu. Tidak bisa memperlakukan mereka, sama dengan layaknya orang pada umumnya. 

Terus terang, suasana dan situasi seperti itu membuat saya merasa tertinggal dan merasa tidak percaya diri, karena di lingkungan baru ini, saya tidak ada teman sama sekali yang bisa saya ajak bicara hati ke hati. Selama ini saya hanya memilikinya, seorang. Tempat saya menuangkan segala hal tetek bengek dalam hidup dan curahan hati terdalam, mengenai apapun! Hanya dihadapannya saya berani untuk 'telanjang' dan telanjang dalam arti sesungguhnya hehehe...

Jika nanti status kami berubah, entah apa yang bisa saya lakukan?

Semoga semua akan baikbaik saya, terus terang saya masih belum siap menerima perubahan ini, dalam waktu dekat. Karena saya merasa saya masih harus konsentrasi menghadapi segala macam kerjaan mengenai SEA Games, mendatang. 

Tapi, kami masih memang butuh waktu untuk bicara, dari hati ke hati sambil berhadapan muka. 
Hingga hari itu tiba, saya masih boleh merindukan dan mencintainya, bukan?


PS: Just, love me when you can, Gy

Share:

0 comments