LOVING WORDS

It doesn’t take a reason to love someone, but it does to like someone. You don’t love someone because you want to, you love someone because you are destined too. It’s because you fall in Love with them, that you then try to find a reason, but you always come up with the answer, No reason!
[Unknown]

Tidak ada habisnya bicara soal cinta memang. Kali ini saya mau sedikit membagikan cerita soal novel yang mungkin sudah sebagian dibaca oleh temanteman seantero Nusantara, hingga menjadi best-seller.

Novel ini ngeslam banged bagi saya heheh...

Tapi dengan membaca novel ini juga jadi belajar sedikit lebih banyak dari sebelumnya tentang norma dan ajaran agama Islam.

Dari kecil sampai SMA saya terbiasa bersekolah di sekolah Katolik, dan hanya mengenal Islam dari TV dan lingkungan sekitar.

Waktu kecil, sempat bertanya sambil lewat, mengapa setiap permainan lagi seru, jika adzan sudah berkumandang, permainan harus berhenti dan semua bubar. Dilanjutkan setelahnya. Katanya gak boleh maen lagi maghrib, karena banyak setan berkeliaran.

Tapi biasanya jika saya sudah masuk rumah, tidak akan bisa lagi keluar setelah magrib.

Terkadang jika boleh main ke rumah tetangga setelah maghrib, tetap setelahnya saya bisa tinggal, tapi tidak berapa lama beberapa dari mereka akan pamit, karena mereka ada pelajaran mengaji, katanya. Maka permainan tidak akan seru lagi jika anggota berkurang, dan saya akan pulang. Dalam hal yang satu ini saya lebih bisa mengerti karena menurut saya mengaji juga bagian dari pelajaran.

Sampai saat itu, saya hanya bisa membiarkan itu berlalu, namanya juga anakanak :)

Hingga kuliah terdapat lagi keanehan, pada saat saya dikenalkan sama seorang teman dari teman, tapi dia tidak mau menyalami saya. Saat itu saya termenung dan merasa tidak dihargai. Koq, kurang ajar amad yah? Kenalan tapi gak mau nerima uluran tangan.

Teman yang mengenalkan sepertinya mengerti keheranan saya, dan dia menjelaskan bahwa mereka tidak boleh bersentuhan dengan perempuan lain yang bukan muhrimnya. Saat itu kembali saya hanya menganggukkan kepala.

Dalam novel ini, diceritakan dengan jelas, kenapa Fahri tidak bisa memegang tangan Alicia, seorang reporter Amerika. Dengan Fahri menjelaskan pada Alicia, rasanya seperti dia juga menjelaskan pada saya, pertanyaan dan keanehan saya yang dulu pernah terlintas. Dan memang biasanya akan menjadi pertanyaan dasar dari beberapa orang yang tidak mengetahui tentang hal ini.

Semakin banyak bergaul dengan teman dalam kuliah dengan aneka ragam latar belakang budaya dan juga kuliah mengenai pariwisata budaya, maka semakin terbukalah dunia saya yang tadinya hanya selebar daun kelor.

Saya tau bahwa menjadi warga keturunan Cina di negara ini dulu begitu ‘menakutkan’ rasanya selalu menjadi warga negara kelas bawah, tidak dihargai. Tapi, entah kenapa, berada ditengah temanteman yang berbeda tapi bisa saling menguatkan dan berpikir dengan cara pandang yang juga beda membuka wawasan saya juga.

Bukan karena mereka pribumi dan Islam, mereka berarti jahat. Tapi justru karena mereka pribumi dan Islam, maka dunia ini jadi berwarna.

Cara pandang itu harus saya sosialisasikan di dalam keluarga, karena mereka yang sudah dari dulu mendoktrinasi jika bukan Cina maka tidak bisa. Jika tidak seagama maka tidak bisa. Hingga detik ini cara pikir seperti itu masih lekat disebagian besar mereka yang bangga menjadi Cina. Saya hanya mampu menarik napas panjang.

Saat ini, saya merasa beruntung menjadi seorang Mei :) Yang bisa merasa senang pada saat orang tidak tau saya adalah Cina, dan merasa senang pada saat ada yang tau bahwa saya Cina. Saya senang karena dibanding 10 tahun lalu pada saat masuk kuliah, bisa diitung mereka yang bermata sipit dan berkulit putih. Sekarang, jika kebetulan main di kampus, sudah bisa terlihat cukup banyak. Bahkan ada temanteman yang dengan sengaja belajar bahasa Mandarin. Yang saya sendiri blum sefasih mereka, bahkan cenderung tidak bisa. :D

Saya senang dengan perubahan yang telah terjadi.

Semoga dengan semakin banyak non-muslim yang membaca novel ayat-ayat cinta ini, semakin membuka pikiran mereka juga dengan cara pandang Islam yang berbeda. Bukan hanya negatif yang terngiang, melainkan positif yang berkumandang.

Saya tidak sabar ingin melihat hasil film garapan MD Entertainment kali ini, semoga adaptasinya tidak melenceng dari novel yang sudah terbaca. Semoga peran Fahri yang menjadi tokoh andalan bukan cuma modal tampang ganteng, tapi benarbenar bisa menjiwai peran yang dimainkannya.

Selamat membaca dan selamat menonton yah! :d

PS:
Terimakasih buat temanteman yang senantiasa berada dalam hidup saya, dan mengajari bahwa perbedaan itu indah, selama tidak terbentur oleh tradisi dan ajaran kuno negara ini. Especially you, No! Thanks for explaining me about that 'weird' attitude you once did.

Share:

8 comments

  1. Wahh penggemar Habibur jg yahh :D

    BalasHapus
  2. hehehe...begitulah!
    Walau tidak seheboh yang dibilang sama orangorang. Tapi, boleh juga lah ! Jadi ilang rasa penasarannya :)

    BalasHapus
  3. sekarang mah, mana ada yang mikir, loe cina, gw pribumi

    sangat menyenangkan idup ini.
    BTW, soal buku dan ilmu mah, gak ada istilah islam ato katolik kalee...

    baca-baca aja, kalo emang bagus kenapa tidak...

    orang kok aneh, bawa buku tebel2...

    BalasHapus
  4. @sofian
    sial kau! :p
    bisanya ngeledek ajah!
    tau gini gak usah diceritain deh...

    maacih yah dah nyempetin komen ditengah kesibukan nyari rangkaian kata :D

    semoga dunia ini bisa lebih indah dan dipenuhi dengan orangorang yang pemikirannya sepertimu

    BalasHapus
  5. caramu menceritakannya kembali yang membuatnya menjadi menarik non

    BalasHapus
  6. @Unai
    waahhh...terimakasih!
    *merona*

    BalasHapus
  7. tes 123
    halo mbak apakah bukunya melankolis gitu?
    banyak yang membicarakannya pada masanya, tapi ga sempet baca

    BalasHapus
  8. @Leon
    Melankolis? Yah, beberapa kalimat yang dibesar2kan demikian juga beberapa kalimat dalam surat cinta yang tertulis, sempet membuat mata berkaca, tapi tidak sampai terurai.

    Trus sempet ada beberapa halaman yang di skip, karna bagi saya terlalu hiperbola penjelasan yang bisa setengah halaman jadi 2 halaman :D

    But, that's just my 2cents :)

    BalasHapus