NEVER

If two people love each other, but they just can’t seem to get it together, when do you get to that point of enough is enough?

Samantha – The Mexican

Aku merasakan angin berdesir membelai kulitku, sedangkan matahari seakan marah karena panasnya luar biasa seakan membakar ubunubun kepalaku…

Namun, aku tak mengeluh. Setelah separuh hari berada dalam ruangan yang berpendingin, rasanya terik matahari merupakan anugerah tersendiri…

Terimakasih karena aku masih dapat menikmati panasmu, matahari
Terimakasih karena aku masih dapat dibelai olehmu, angin
Terimakasih jagat raya karena masih belum lelah berputar…

Mungkin kesabaran seperti itu dibutuhkan oleh banyak orang, yang tidak pernah merasakan kebosanan ketika harus melakukan sebuah rutinitas yang sama sepanjang umur. Selayaknya jam selalu berdentang disaat yang sama tidak boleh lewat sekalipun. Jika lewat beberapa detik saja untuk beberapa hal yang tidak penting malah jadi sebuah kehilangan besar.

Oleh sebab itulah maka yang namanya mencintai seseorang menurutku tidak mudah. Adakah yang berpikir atau berpendapat lain?

Pada saat harus merasa egois maka harus menekan rasa itu dalamdalam,
Pada saat merasa memiliki keinginan tertentu, juga harus dipikir kembali akankah terpenuhi ?
Pada saat merasakan kegembiraan tapi tidak dapat terbagikan, dan kala sedih namun tak terjamah...

Pada saat itulah mungkin kompromi diri dibutuhkan, sejauh mana dapat memberikan toleransi pada pasangan yang pada dibutuhkan tapi tidak pernah ada...

If you think you haven’t try enough, then try harder,
But when you think you had enough, its time to stop.
But when you said its never enough, means you still can go on.


:)

Share:

2 comments

  1. Ada pepatah lama, sialnya aku lupa dapat dari mana; "Jika kamu bisa tertawa dalam kesedihan, dan menangis dalam kegembiraan, kunci kehidupan telah ada di dalam genggamanmu".
    Kadang perlu tabah menerima luka, jangan lelah mencari terang dalam sudut tergelap sekali pun, silakan berhenti, tapi janji akan maju lagi, bisa merunduk, tapi jangan lama-lama.
    Konon kesedihan seperti burung, boleh hinggap sesekali di kepala kita, tapi jangan sampai bersarang apalagi beranak pinak.
    Lho, yg lagi sedih sebenernya siapa sih? Kok malah aku yg curhat.
    Kuekekekeke... ini dampak salah monitoring :))

    BalasHapus
  2. @Bang Toga,
    bwahahahhaha....emang ada yang lagi sedih yah? Biasa itu mah curhat colongan...hahahah...

    seringsering curhat colongan juga gpp koq :D hehehe...asikasik ajah dengernya :)

    BalasHapus