MOMENT OF TRUTH

You can’t ALWAYS have everything you want.

That is so true. ‘Cause lately I start to feel this butterfly again in my stomach, and this feeling of missing someone. But, too bad. The feelings just can’t go on to the next level. I prefer that we both are perfect just to be friends without any romantic feelings involve in the relationship. ‘Cause I’m afraid later on will ruin everything that seems already perfect between us.

Thank You Taufiqurrahman, for letting me know the true feeling of yours. It’s a pleasure for me to know that I’m the one that you always expect me to be, but too bad that I can’t be the one you wanted to. Even in the most desperate lifetime of yours.
hahahah...gimana gimana? udah nambah kan PD Mei jadi 4 juta koma 7? kekeke...

It feels better to write something about someone that hardly read things like this, or even to get online :D that’s why I dare to write the above message. Hahaha…not that I scared tho, but it just something that I need to let him know, maybe when we have time someday to meet again.

Klo gak ada mata-mata entah kapan tulisan ini bakal kebaca langsung sama orangnya,
payah deh emang! Tapi yahhh...namanya juga intel, jadinya yah mesti ngasih laporan klo emang ada kabar terbaru kekekek...

PS:
udah benerkan ejaan namanya? bweeee...
PSS:
Olil lain kali biarin ajah biar orangnya cari tau sendiri :p
=========================
Buat seseorang yang selalu bilang apapun yang berhubungan denganku mengganggu,

Saat ini hati ini bergemuruh sebal. Karena hingga detik terakhir pun TIDAK ADA sama sekali KEBERANIAN dari kamu untuk setidaknya bicara melalui fasilitas telekomunikasi yang sudah begitu canggih. Hanya SMS singkat menanyakan soal keberadaanku saja.

Keluh

Aku cukup bahagia jika memang Irien bisa membuatmu bahagia.
Jangan lagi menjalani segalanya berdasarkan pelarian akan diriku. Itu tidak baik.
Jangan lagi menjalani semuanya berdasarkan kebutuhan semata.
Jangan lagi menjalankan itu semua hanya karena merindukan sosok diriku.
Jujurlah pada hati dan dirimu, sekali ini saja dalam hidupmu.

Aku masih tetap disini saat kau ingin berdiskusi tentang APAPUN, bahkan aku masih akan tetap menemui dirimu jika memang kau memiliki KEBERANIAN sedikit saja untuk berkomunikasi denganku. Bukan melalui tulisan semata, tapi sesuatu yang lebih asli. Seperti telpon misalnya?

Hati-hati dijalan. Mungkin perjalanan pulang kali ini akan memberikan proses perenungan baru lagi bagimu. Dari dulu hingga sekarang aku selalu menginginkan yang TERBAIK untuk hidupmu. Tidak lebih dan tidak kurang.

Semoga apapun yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan!
Hanya itu doa yang terus kudaraskan hingga saat ini…