LET'S DRINK TO THIS!


Menghilangkan kejenuhan ternyata tidak mudah. Tidak semudah yang dikatakan orang. Tidak mudah, jika dalam kondisi yang tidak memungkinkan. Saya sedang berusaha mencari lagi titik kebahagiaan dalam diri saya sendiri dan buat saya pribadi. Proses pencarian ini ternyata tidak mudah. Belakangan ini apa yang terjadi dalam diri saya, benarbenar terpancar keluar.

Kerjaan yang seharusnya dapat saya selesaikan dengan hasil bagus, malah bolong tidak jelas, seperti keju yang dipahat oleh gigitan tikus. Apa yang diperingatkan oleh hati kecil saya, tidak saya dengarkan. Saya cenderung mengindahkan apa pun yang diperingatkan olehnya. Akhirnya, saya juga yang merasa kesal dengan kebodohan diri sendiri.

Berulang kali melakukan kesalahan yang sama, lagi dan lagi. Padahal sudah pernah terjadi. hanya karena ini dan itu, perasaan ini dan itu. Maka pekerjaan yang seharusnya bisa diselesaikan dengan baik, malah mendapatkan celaan. Saya kecewa. Lebih parah lagi saya menyesal sudah bersikap masa bodoh hanya karena saya merasa jenuh dengan diri sendiri.

Ini sikap yang bodoh, jangan sampai di tiru yah?

Untuk memperbaiki hal ini, maka saya berjanji dengan diri saya sendiri. Papan tulis dihadapan saya sudah dituliskan pedoman apa saja yang harus saya ikuti. Agar tidak lagi mengulang kesalahan yang sama. Saya kembali butuh semangat untuk bangkit!

Tahun ini adalah tahun kelima saya di perusahaan ini. Yang menjadi atasan saya selama tiga tahun bekerja, tidak pernah protes dengan apapun yang saya lakukan. Membuat saya merasa jadi anak buangan. Mengapa? Karena tidak pernah di ajak ngobrol atau diskusi. Hanya bicara seperlunya, beda dengan staff yang lain. Hanya menjadi seorang asisten, kata orang. Tapi, pada kenyataan hanya sebagai karyawan administrasi yang tidak melakukan kerja yang begitu ribet. Duduk manis, menjelajah dunia maya dan juga ngobrol di jendela maya. Hanya itu.

Sebagian orang merasa iri dengan apa yang saya kerjakan. Tapi, saya tidak. Karena membuat otak mungil saya membeku dengan sukses. Tidak mampu lagi dipakai untuk memikirkan hal yang serius. Tidak dapat diajak berkomunikasi dengan baik. Saya kangen diskusi dengan temanteman waktu kuliah. Semua hal ini membuat saya kembali ingin melanjutkan kuliah. Semoga suatu saat bisa terwujud!

Atasan saya setelah tahun ketiga berganti. Seseorang yang saya kenal dari sebagai sales di cabang Medan, sekarang menjadi atasan saya. Pasti memiliki reputasi yang cukup dapat diandalkan bukan? Jika dari cabang bisa pindah menjadi salah satu manager di kantor pusat. Saya pribadi salut pada beliau. Semua yang diucapkan olehnya pun menjadi acuan saya untuk menjadi LEBIH maju dan tidak ingin mengecewakan dia kembali.

Saya HARUS BISA!

Itu adalah janji saya. Pada diri sendiri juga pada beliau. Selama ini, yang terlihat dimata temanteman yang bekerja sama dengan saya adalah saya selalu tidak becus. Dalam mengurus semua hal yang memang sudah SEHARUSNYA saya tahu. Tapi, lagilagi saya selalu tidak becus.

Keluh

Maafkan saya. maafkan segala ketidakpedulian saya. saya berjanji akan MERUBAH semua hal NEGATIF menjadi POSITIF.

Dan dalam pameran selanjutnya, saya sudah BERTEKAD tidak akan melakukan kesalahan yang penting. Tidak akan memalukan namanya kembali. Saya pun ingin sekalisekali dipuji karena pekerjaan saya memang MEMUASKAN. Pertamatama, saya harus bisa MEMUASKAN diri sendiri. Karena jika diri sendiri saja tidak merasa puas, bagaimana mungkin bisa memuaskan orang lain?

Sebuah tulisan dedikasi buat diri sendiri. Sekaligus peringatan agar dapat menjadi manusia yang LEBIH BAIK dalam setiap detik yang bergulir, saya SEMAKIN BAIK!

AMIN!

Shall we drink to this?
CHEERS!
biggrin

Share:

8 comments

  1. aku pendukungmu nomor satu, mei! ayo, kamu bisa! :)

    BalasHapus
  2. terimakasih enno!!
    aku membutuhkannya :)

    BalasHapus
  3. kenapa lagi siy, mbak!!!
    akhir2 ini produktifitas saya juga hilang. (murni karena saya malas)

    BalasHapus
  4. hehe..biasa Blue!
    one of those month...

    BalasHapus
  5. hi... it's me!
    well sayangnya rasa bosan itu tidak datang sekali, dia pasti bakal datang lagi, lagi dan lagi. Pasti rasa itu akan menghampirimu lagi, lalu apakah kamu akan punya "nyawa" yang sama disaat kamu menulis ini? Meskipun kita memang kadang tidak yakin akan hal itu tapi setidaknya secuil niatan kecilpun rasanya akan berasa berharga untuk membesarkan hatimu lagi, suatu saat nanti!

    BalasHapus
  6. Mas Rangga,
    terimakasih buat komentar dan semangatnya! Menyenangkan bisa melihat namamu disini...

    seringsering mampir lagi yah!

    BalasHapus
  7. thx buat share-nya..
    smangat yaaa...
    diriku jg mesti smangat nehh..:)

    BalasHapus
  8. ayo..ayoo..semangat!!

    BalasHapus