[JejakkakiKu]
  • Home
    • Submenu
  • About Mei
  • Business
  • Analog Mode
  • Say Hey!
Saya belajar untuk mengucap syukur setiap hari untuk apapun yang saya alami, dan mohon ampunan untuk segala hal yang terabaikan. Terutama bagi temanteman dan handai taulan yang saya kenal dan sayangi.

Apapun yang mereka alami dan bagikan sudah menjadi bagian dari hidup saya. Hingga saat ini saya tidak pernah menyetujui hal yang bernama aborsi. Bagi saya calon manusia itu tidak salah dan berdosa. Mengapa harus dihakimi untuk tidak hidup dan melihat dunia?

Jika memang kedua orang atau orang ketiga yang memutuskan untuk tidak membiarkannya hidup, mengapa kalian ciptakan dia? Hanya bermodalkan nafsu yang menggebu, dan tidak menggunakan pelindung yang sudah diciptakan dengan berbagai macam warna dan rasa untuk memuaskan hubungan cinta yang seharusnya dinikmati penuh dengan cinta yang bergelora, bukan dengan nafsu semata.

Saya sedih. Tidak tau lagi harus berkata apa.

Dalam keluarga keponakan yang lucu dan pintar adalah bukti bahwa saya bisa menyelamatkan dia dari tindakan bodoh kedua orangtuanya. Dalam lingkaran pertemanan kemarin pun, saya mendapatkan bukti indah. Celoteh lucu dari mulut seorang anak berumur 3 tahun bulan April nanti. Ia berhasil melihat dunia yang memang diciptakan untuk terlihat indah dan menarik bagi hidupnya. Pasangan itu dengan gigih berjuang membesarkan si jabang bayi dan tadi malam mereka dengan penuh kasih tulus, bersedia membantu saya untuk bertemu dengan teman saya yang sedang berada dalam persimpangan yang sudah pernah mereka lewati bertahun lalu.

Saya bangga dengan mereka yang memutuskan untuk menghidupkan calon bayi mereka, hingga saat ini. Celoteh mesra dari mulut kecil itu benarbenar menghibur saya…

“Halo, Tante”

“Aku jago bahasa Inggris loh!”

“Oh yah? Mana coba?”

Terdengar suara sang Ibu membimbing pertanyaan untuknya.

“Coba, kalau Matahari apa?”

“Sun”

“Eyes”

“Kiss”

“Red, Blue, Yellow”

Dan beberapa kalimat pertanyaan yang membuat saya terkagum.

“Nanti kita jalanjalan yah, Tante”

“Boleh!”

“Mau jalan kemana?”

“Beli BreadTalk”

“Memang kamu mau roti yang mana?”

“Yang ada matanya!”

"Ya udah nanti kita beli rotinya yah?!"

"Iyaa, daagghh Tante. Muaahh!"

Hahah…lucu sekali mendengarkannya bisa berkomunikasi. Terakhir kali saya bertemu dengannya adalah pada saat dia masih harus minum ASI. Badannya yang gemuk dan gempal membuat kewalahan Ibunya yang baru belajar menjadi Ibu muda, pada umur 19 tahun.

Selesai bercengkrama dengan Diego, pikiran saya kembali pada teman saya yang sedang dilema.

Kembali teringat pembicaraan tadi malam...

“Halo Mei…”

Terdengar begitu lemas

“Dimana kamu?”

“Udah selesai, Mei…”

“Apanya dah selesai?”

“Udah dari dokter, baru ajah keluar. Gak lama koq. Cuma 15 menit”

Saat itu saya hanya mampu memejamkan mata dan tidak mampu berkata apapun.

“Kamu sama sapa? Ya sudah kalo memang itu sudah menjadi keputusan kalian…
Jangan lupa untuk banyak berdoa dan memberikan nama unisex padanya”

Hanya itu yang mampu saya ucapkan.

Saya hanya berharap mereka tidak akan pernah menyesali keputusan yang sudah mereka ambil, dan si perempuan tidak akan menjadi gila karena merasa ‘dihantui’ oleh keputusannya sendiri. Temanteman yang membaca ini semoga bisa bantu mendoakan mereka dan si calon anak. Siapapun mereka, semoga tidak adalagi orang terdekat dari kita yang melakukan hal ini.
Semoga temanteman bisa lebih bersyukur atas hidup yang dijalani dan bertanggungjawab atas segala perbuatan yang terjadi.

Please, Safe sex! Wear your condom, guys! Even when your girls don’t want you to.
Drink and take your pills, girls. If you don’t want your guys wearing the condom.
Hope there’s no killing for the innocent in the future. :)


= I’m sorry, please forgive me, thank you, I love you =
'How can we purify the world?' asked a disciple.

Ibn al-Husayn replied:

'There was once a sheik in Damascus called Abu Musa al-Qumasi. Everyone respected him because of his wisdom, but no one knew for certain that he was a good man.

One evening, the house where the sheik and his wife lived collapsed, apparently because of some fault in the construction. The neighbours began desperately digging amongst the rubble. At one point, they managed to find the sheik's wife.

She said: "Don't bother about me. Save my husband first, he was sitting more or less over there."

The neighbours shifted the rubble in the place she had indicated and found the sheik. He said: "Don't worry about me. Save my wife first, she was lying more or less over there."

When people act as that couple did, they are purifying the whole world.

[Paolo Coelho]
Sebagian atau banyak dari kita, PASTI menerima surat elektronik yang disertai dengan gambar disamping. Gambar tersebut dibagikan agar kita dapat ikut berpartisipasi dalam hari HENING SEDUNIA yang jatuh tepat pada hari JUM'AT AGUNG.

Memang hari itu temanteman yang memeluk agama Katolik akan melakukan 'tapa' yang terakhir, untuk berpantang dan berpuasa juga upacara jalan salib. Karena pada pukul 15.00 jelang sore, Yesus akan wafat.

Semoga sebagian orang ingat hari itu walau sedang berlibur, semoga kita juga dapat sesekali mawas diri dan ikut memperhatikan dan mencintai dunia yang sering sekali kita caci maki. MUNGKIN sekarang saatnya, kita tunjukkan bahwa kita juga peduli sama dunia, dengan ikut berpartisipasi untuk hening sejenak.

Buat yang akan ke Mesjid merayakan ulang tahun Nabi Muhammad, sampai kan salam saya padaNya yah?! :)

Selamat berlibur panjang!
Semoga liburannya menyenangkan, penuh cinta dan berkat...
Yang sempet pulang kampung, jangan lupa oleholeh* yah!

*Oleholeh itu bisa berupa apa ajah loh! Bukan harus suatu benda yang dibawa dari daerah tersebut, melainkan sebuah cerita indah, juga merupakan oleholeh pulang yang istimewa!

= SELAMAT PASKAH!! =

Semoga berkat pengorbananNya di kayu salib, dapat membuat kita kembali menyadari bahwa salib yang kita pikul masih belum ada apaapanya dibandingkan dengan salib yang dipikulNya hingga ke Golgota.

Terimakasih Tuhan atas segala kasihMu, bagi kami semua!
Saya sunggu bersyukur atas segala kasih yang tercurah dalam hidup saya hingga, detik ini.

Terimakasih atas udara yang terhirup sepanjang umur,
Terimakasih atas kesadaran yang penuh akan karuniaMu,



Puji Syukur atas hari yang indah!
Sudah beberapa kali sepertinya saya mendapatkan ‘kerjaan’ untuk menjodohkan orang. Beberapa kali memang ada yang berhasil, bahkan ada satu yang sukses sampai menikah, sampai sekarang.

Diawali dengan berita duka dari seorang adik kelas waktu kuliah, yang ayahnya telah berpulang sore tadi *semoga arwahnya tenang dan keluarga yang ditinggalkan pasrah*. Roda kehidupan akan kembali berputar bagi jiwanya yang sudah bersih.

Pembicaraan sore ini berlanjut menjadi sebuah curhat colongan yang sukses dari si pembawa berita. Dia pernah hampir menikah dua tahun lalu, sehingga sekarang masih mencari. Saya ‘merasa’ dia masih cukup trauma dengan peristiwa pengkhianatan yang dilakukan oleh sang mantan, yang sekarang sudah beristri.

Kadang kala, pada saat kita berlari menuju masa depan, tapi pikiran dan hati kita masih tertinggal di masa lalu, maka masa depan akan samarsamar tergapai. Sehingga, apapun yang sudah ada didepan mata, kadang jadinya tertutup kabut masa lalu hingga tak terlihat oleh mata kita.

Mungkin, saatnya berdamai dengan masa lalu.

Bintangnya Aries, ingin seorang pria baikbaik yang siap menikah, secepatnya. Punya pekerjaan yang layak, dan dari keluarga baikbaik, etnis tidak berpengaruh, tapi yang penting adalah beragama Islam. Seorang anak tunggal dari keluarga Jawa. Lulusan S2, UI

Saya sedang dalam proses menjodohkannya dengan salah satu blogger favorit saya. Semoga semuanya bisa lancar saja, hanya masih ada satu kendalanya, sepertinya blogger favorit saya itu belum tentu mau bisa langsung diajak menikah yah? Akh, bodo amad deh! Yang penting kenalin dulu ajah deh, sisanya terserah mereka deh! Hihihi…

Hal yang biasa saya lakukan pada saat menjodohkan orangorang adalah seperti itu, saya hanya mengenalkan. Jika nanti terjadi halhal yang diinginkan atau tidak pada saat mereka menjalaninya sudah bukan urusan saya lagi. Bener kan?

Sempat terbersit juga untuk menjodohkan dengan si BaikHati, tapi sepertinya saya masih cukup egois untuk belum merelakan dia pergi dari hidup saya yang sedang penuh dengan cinta. Dengan adanya dia, kembali saya diingatkan untuk membagikan cinta yang tak pernah habis terkuras dari dalam diri mungil ini. Kembali saya diingatkan untuk selalu sabar dalam menghadapi sosok yang bernama lelaki. Kembali saya tersenyum, kala melihat sifat kekanakan muncul dalam dirinya, demikian juga dengan keintiman yang berbeda dari yang lain pada saat kami bercengkrama. Dengan segala kemalasan dan hobi tidur yang luar biasa, saya tetap mencintainya…

Sekarang, saya bisa membayangkan masa depan saya bersamanya dan saya tau saat ini, bahwa saya menginginkan dia dalam hidup saya. Jatuh cinta sama seorang Aries itu, mendebarkan loh! Penuh dengan petualangan, coba saja! SERU!

Coba saja mampir ke sini dan nikmati petualangan mendebarkan juga kisah yang kadang membawa suasana magis si penulis didalamnya :)




PS: mwahh..mwaah! mencintaimu…*blush*
Mungkin saya adalah termasuk salah satu orang yang terkadang cuek dengan lingkungan, tapi kadang juga lebih peduli dengan lingkungan, saya juga tidak tau.

Tapi kalau suruh memilih saya lebih cenderung memilih yang cuek. Kenapa? Karena rasa tidak terlalu peduli sama lingkungan sekitar jadinya juga tidak terlalu peduli dengan gunjingan yang terdengar.


Beberapa waktu yang lalu, salah satu sahabat perempuan saya, AKHIRNYA menikah. Dari kami berempat, satu dekade lalu juga pernah terlontar bahwa memang pada akhirnya dia duluan yang akan menikah. Entah kenapa. Itu sudah menjadi ramalan kami yang akhirnya terbukti pada hari ini.

Kami memanggilnya si bontot, karena kemanjaan luarbiasa serta ‘keliaran’ yang juga luarbiasa. Terkadang saya iri melihat kebebasan yang dimilikinya. Bisa dibilang setelah dia memutuskan untuk menikah, tidak ada penyesalan dalam hidup sebelum memasuki dunia barunya. Mulai dari pekerjaan hingga semua hal yang patut di coba dalam hidup sebagian yang dia inginkan, mungkin sudah dia jalani. Termasuk keputusan untuk menikah dalam waktu 4 bulan sejak memutuskan lelaki yang tinggal bersamanya selama hampir 2 tahun pun, seperti kejadian biasa saja baginya.

Terus terang keputusan itu pun tidak ada diantara kami berdua – saya dan Suci – yang diberitahu olehnya. Hanya mendengar cerita langsung dari si mantan yang ditinggalkan itu. Saya kembali berpikir, jika itu terjadi pada hidup saya, bisakah saya melakukannya?

Mungkin pada titik itu, rasa cuek itu harus benarbenar tebal seperti kulit buaya disekujur tubuh. Gonjang ganjing dunia persabahatan itu benarbenar luarbiasa soalnya, mulai dari yang tidak suka dengan sikapnya memutuskan si mantan yang tadinya akan dinikahi, ternyata malah jadi sama orang lain. Saya saat itu hanya bisa bilang itu keputusan yang dia ambil, jadi apapun itu adalah pilihannya.

Masih teringat pada hari itu, undangan untuk upacara siraman masuk lewat pesan pendek di telpon genggam. Saya hanya mampu menarik napas, dan berjanji akan datang melihatnya. Walaupun karena hujan saya tidak melihat upacara siraman, tapi melihat upacara suapan dari orang tua juga kakakkakaknya.

‘Akhirnya gue nikah, mau punya suami loh!’

Saya berdua Beb, melihatnya dengan tampang geli. Karena suara dan tawa yang dilontarkan olehnya setelah mengucapkan kalimat itu.

‘Iya deh! Selamet yeeee...akhirnya...!’

“Tinggal giliran kalian neh!’

Kami berdua saling berpandangan dan tertawa. Lalu mulai mencelanya dengan segala banyolan konyol.

‘ihhh...koq kalian jahat banged deh!’

‘Eh klo mau jahat juga loe! Yang ada loe tuh sekarang ninggalin kita di medan peperangan. Ibarat orang lagi perang, tapi loe tibatiba mundur sendiri, membiarkan kami yang maju terus.’ Ujar Beb dengan uraturat yang keluar dari lehernya.

Kami tertawa lagi.

Hari itu di kamar atas sebuah loteng dibilangan Tebet, pembicaraan tentang lelaki, hidup hingga perjodohan pun terjadi.

Ditengah kepulan asap rokok putih mentol dan mild, kami bercengkrama kembali setelah beberapa lamanya kami tidak berkumpul.

Tahun lalu kami berkumpul karena peristiwa sedih, karena Beb dan si bontot kehilangan Ibunda tercinta, kali ini kami berkumpul karena peristiwa bahagia atas hidup baru si bontot.

Pernikahan yang seru, karena hanya di hadiri oleh temanteman baik dan para anggota keluarga. Tentu saja si mantan pacar yang datang membaca pacar barunya pun ikut terkena imbas ledekan kami para sahabat. Melihatnya di rias dan tampil cantik dipelaminan membuat saya ikut tersenyum dalam hati dan mendoakan kebahagiaan mereka.

‘Hei, lelaki itu mungkin tua. Tapi selama dia bisa menyelami sikapmu yang manja dan kadang cukup ajaib, dan bisa menerima kami sebagai sahabatmu, sepertinya dia sudah melewati tahap uji coba dari kami. Hehhehehe...hope you’re have a wonderful life! Be a good mother and show your kids the compromising world! Have a new journey and have fun with it!’

One down, three more to go then! :D

Jalinan huruf ini tidak mudah bagi saya untuk merangkaikannya, karena saatsaat sekarang ini, sudah tidak ada kata lagi yang dapat mengungkapkan betapa aku merasa beruntung memiliki sahabat seperti dirinya.

Sebenarnya saya merindukan bisa bercengkrama atau bicara tanpa ada rasa ‘canggung’, tapi entah kenapa kadang jika ada waktu untuk ngobrol berdua pun, rasanya saya seperti menghadapi orang lain. Semoga ini cuma perasaan saya saja, yang memang merindukan sosoknya.

Dulu saya pernah ‘ribut’ dengannya, hanya karena perbedaan cara pandang terhadap situasi. Sejak saat itu rasanya semua terasa beda. Ada rasa segan untuk bicara dan curhat, entah mengapa.

Semoga rasa canggung ini tidak akan berlangsung lama.

Ulang tahun yang biasanya dirayakan untuk merenung, sepertinya tidak mungkin untuk tahun ini yah, Rex? Karena hari itu adalah hari pernikahan Zaki dan Meida, jadi anggap saja satu kost kamu traktir hiburan dan makanan gratis! Heheheh...

Saya senang bisa ikut berada ditengah keramaian dan sukacita hari ini.

Semoga umur yang bertambah menjadikanmu lebih bertanggungjawab pada hidupmu. Semoga keinginan untuk cepat lulus juga ada dalam rencana tahun ini. Aku bahagia bisa melihat warna warni dalam hidupmu kali ini. Aku berharap kamu dan kucrut bisa bahagia, selalu!

Happy birthday, my dearest buddy!
Love you, forever and always…
No matter what! :)

Buat Zaki & Meida, Selamat menempuh hidup baru!
Have a wonderful and happy life!
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Search this blog

ABOUT AUTHOR

This is Meita’s website and you are in a right place to get to know a little bit more about her. She is a dreamer who likes doing digital marketing and been blogging since 2003. She also loves watching TV shows, and movies. Also, passionate about the world. Graduated from the University of Indonesia majoring in Cultural Tourism, taught her a lot about how great Indonesia – country where she is from – in cultural level. Still curious about her? Find out more here ;)

come find me

Visitors

FEATURED POST

THE WORLD NOWADAYS

Nowadays, we do live in the world where sincere thank yous are rare. Where sorries and apologies are extinct. Let alone, caring for the sa...

THE MOMENTS

  • ►  2018 (11)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2017 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (8)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2015 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2014 (10)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (8)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2011 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2010 (16)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2009 (12)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2008 (70)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (14)
    • ►  April (9)
    • ▼  Maret (6)
      • IS THE KILLING NECESSARY?
      • ACCEPTING COMPASSION
      • LET'S CELEBRATE!
      • MATCHMAKING, ANYONE?
      • MY BESTFRIEND'S WEDDING
      • ANOTHER YEAR & ANOTHER LIFE
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2007 (108)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (22)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  September (11)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (8)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2006 (130)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (14)
    • ►  Oktober (14)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (21)
    • ►  April (14)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2005 (102)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (20)
    • ►  April (16)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2004 (82)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (18)
    • ►  Februari (16)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2003 (22)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (7)
    • ►  Agustus (1)

FOLLOW ME @ MEITAWIN

ABOUT ME

Hanya seorang perempuan mungil yang masih terus berusaha meraih mimpi terbaik yang ditawarkan dunia. Lalu, berusaha juga untuk membangun dunia yang lebih baik dari sekarang. Entah bagaimana caranya, tetapi harus mulai dari memperbaiki diri sendiri. Menjadi manusia yang LEBIH baik hingga mempunyai rasa BANGGA terhadap diri sendiri, hingga perasaan tersebut lebur dan akan tetap tinggal tak lekang oleh waktu. Semoga [JEJAKKAKIKU] akan menjadi bagian terindah dalam kehidupan ini. Karena yang tertinggal hanya akan menghilang suatu saat nanti, namun jejak-jejak itu akan tetap membekas dibeberapa tempat yang pernah disinggahi. Meski tak terlihat dengan kasat mata.

POPULAR POSTS

  • LAMUNAN SENJA
    Sudah lama aku termenung di sisi jalan. Di kejauhan terdengar suara terompet kapal di pelabuhan dan decit burung-burung manyar. Kembali...
  • BOOK REVIEW
    Masih ada 2 buku yang tertunda, untuk dibaca. Saat ini saya masih belum mendapatkan versi buku aslinya. Hanya bisa mendapatkan dari buku ele...
  • THE KARTINI DAY
    BUNGA Aku mendapat bunga hari ini meski hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku. Semalam untuk pertama kalinya kami b...

Copyright © 2016 [JejakkakiKu]. Created by Meita Winarto