GOODBYE BELOVED

Siang itu, telepon genggam berbunyi, terlihat dari nomer tak terdaftar.

"Halo?"
"Ta.." suara isak tangis terdengar.

Oh aku mengenali suaranya

"Gue ijin gak masuk yah, tolong bilangin Nana. Suami gue masuk RS gak sadarkan diri"
"Oh ya udah, ntar gue telp Nana deh. Emang kenapa tiba-tiba masuk RS?"
"Gue masih gak tau, Ta. Soalnya baru ajah masuk." Katanya lagi.
"ya udah. Sabar yah, Mba"

Beberapa jam kemudian...
Kembali telepon genggam berbunyi memekakan telinga, mengganggu istirahatku saja. Sedikit menggerutu aku mengangkatnya..

"Ya?"
"Mba..." terdapat jeda dan sedikit kaget dalam nada suaranya.
"kenapa, Na?" ujarku tak sabar
"Suaminya mba Tati meninggal.."

Bagaikan palu godam menghantam kepala, aku langsung bangun terduduk ditepi tempat tidurku.

"Dapat kabar darimana, Na?"
"Tadi aku dah coba telp sorean, Mba. Tapi telp Mba Tati gak bisa dihubungin. Trus barusan Mba Tati telp kesini, ngabarin. Aku aja kaget dengernya."

Menarik napas panjang

"Ya udah. Makasih ya, Na. Nanti aku coba telp Mba Tati deh"

Aku mencoba mengabarkan berita duka kepada atasan yang sedang sibuk rapat hari ini. Tak peduli bagaimana ribetnya rapat, yang penting adalah menyampaikan berita padanya.

Setelah itu, kembali telepon berdering. Kali ini dari orang yang berduka, terdengar isak tangis diujung lain. Aku hanya bisa menyampaikan belasungkawa, dan berjanji akan berkunjung esok hari.

Tabahkan hatimu, Mba
Percayalah jika dirinya telah berada ditempat terindah,
dan telah berbahagia...

Doa kami menyertaimu dan keluarga besar

= Di dedikasikan untuk SPG tercinta yang ditinggal pergi=

Banyak hal yang dapat ditulis belakangan ini, tapi rasanya susah sekali untuk mengungkapkannya dengan kata-kata. FAKTA bahwa segala hal yang berhubungan dengan manusia kadang memang SELALU menjengkelkan dan makan hati. Tapi, selagi masih bernapas di muka bumi ini, rasanya TIDAK MUNGKIN untuk tidak berhubungan dengan manusia satu sama lain, se-menyebalkan APAPUN sebuah hubungan itu, antar teman, antar atasan-bawahan, antar selingkuhan, antar teman baik bahkan antar mantan pacar dan mantan teman sekalipun.

Bahkan ada juga orang-orang yang mengakui tidak pernah cemburu atau tidak pernah merasakan apa itu cemburu, suatu saat bisa juga merasakan apa itu cemburu.
Juga orang yang mengatakan bahwa dirinya tidak pernah bisa merasakan apa itu rasa 'sayang' tapi bagaimanapun pasti dirinya PERNAH merasakan hal itu, jika memang tidak pernah rasanya orang itu tidak bisa disebut sebagai manusia. Vampir mungkin?

Hanya terkadang perbedaannya berada dalam tahap PENGAKUAN. Terhadap diri sendiri atau kepada lingkungan sekitarnya.

Apakah dengan mengakui dan mengungkapkan perasaan diri itu berarti dirinya terlihat lemah? Menurutku, sama sekali tidak.

Entah bagi kalian yang pernah melihat orang-orang seperti itu dalam perjalanan waktu yang telah kalian tempuh.

Apakah dengan mencoba mendalami perasaan seseorang dan mencoba untuk memberikan sedikit tetesan 'sayang' pada hati orang yang tidak dapat merasa juga salah?
Menurutku hal ini juga tidak salah.

Sebenarnya tinggal bagaimana kita mengambil sikap dalam menghadapi hidup dalam hal yang berhubungan dengan perasaan ini dan bagaimana kita merasakan hidup itu sendiri hidup dalam diri kita.

Share:

0 comments