MERDEKA!! I’m Glad I Met You

Indonesia,
Tanah air beta…
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia,
Sejak dulu kala…
Tetap di puja puja bangsa…

Selalu seperti ini setiap tahun sekali banyak sekali lagu tentang Negara tercinta berkumandang dimana mana saat aku masih berada ditanah air. Aku merindukan bunyi suara itu diantara kebisingan dan kesibukan orangorang yang sibuk mencari lembaranlembaran kertas berarti. Kadang mereka sampai lupa untuk mengurus dirinya sendiri karena sibuk dan katanya tidak ada waktu. Jika untuk diri sendiri saja tidak ada waktu, bagaimana memikirkan orang lain?

Kadang aku hanya mampu tersenyum simpul dan berdiam diri saja, karena pikiran orang memang berbeda satu sama lain. Kembali aku berjalan tak menentu, rasanya angin dingin membuat badan ini terasa begitu lemah, padahal baju sudah berlapis lapis. Jalan ini hampir kulalui setiap hari, entah kenapa hari ini terasa begitu berbeda, selayaknya berjalan dalam kota tak bertuan, dimanakah orangorang yang biasanya sibuk lalu lalang dan senggol menyenggol? Apakah mereka juga merayakan hari jadi negaraku?

Akh, bodoh kau!
Apa pedulinya mereka??

Ujar suara di kepalaku

Kuteruskan jalanjalan sore ini, dikota tak bertuan. Kurasa orangorang berdarah sama denganku pun ikut merasakan, apa yang kurasakan saat ini. Aku ingin pulang...

Suatu saat pasti aku pulang, saat ini belum saatnya dan belum pas rasanya untuk pulang. Tugasku masih belum tuntas, mempelajari budaya dan mengajari budayaku pada orang yang tidak mengenal apa itu negara Indonesia. Sebuah negara yang lebih besar dari pulau Bali, tapi orangorang bodoh ini sepertinya tidak mengetahui kenyataan itu, mereka hanya tau bahwa Bali adalah sebuah negara, dan Indonesia adalah bagian dari Bali.

What the hell?? Pikiranpikiran tolol macam itu kadang membuat kepalaku menggeleng lemah, ternyata aku masih bisa bersyukur jika orangorang di negaraku masih banyak yang tidak dapat membaca dan menulis karena memang mereka tidak bersekolah. Tapi mendengar langsung halhal yang aneh dari mulutmulut orang terpelajar sepertinya aneh, even if its a joke...garing maann...that’s what I’m going to say to them...

Oh well, sepertinya aku sudah akan sampai ditujuan. Cafe itu sudah ada didepan mata, dan sepertinya seseorang sudah menungguku. Dia mengangkat kepalanya dan tersenyum padaku. Membuat hati ku melompat dan berdebar tak menentu. Aku menghampirinya...

“Sorry, telat. Abis sambil jalan” kataku minta maaf.

“Gak apa apa. Aku juga sambil baca buku koq, tumben yah. Jalanan sepi” katanya lagi.

“Iyah, sepanjang jalan juga aku mikir koq, by the way...”

Kupotong kalimat ku dan mendekatinya lagi. Lalu ku peluk dirinya sambil berkata...

Happy anniversary...and...”

“MERDEKA!!!”
Teriak kami bersama.

Memancing sensasi orang disekitar, tapi apa peduli kami? Lalu kami jalan sambil bergandengan tangan menjauh dan kembali bercerita tentang berbagai macam hal tentang tanah air yang kami rindukan...

“Kamu tau gak, Rob?”
ucapannya menggantung di udara

“Apa?”

“..I’m glad I met you

...lalu...

”Seharusnya aku yang berkata seperti itu, my dearest Panji Widjaja”

Kami berdua tersenyum sambil memandang satu sama lain, lalu tertawa terbahak bahak. Inilah ritual setahun sekali, yang selalu kami lakukan pada saat hari Kemerdekaan Indonesia dan bendera Merah Putih berkibar ditanah air. Kami juga menikmatinya disini...dengan cara kami sendiri...

...MERDEKA!! DIRGAHAYU NEGERIKU...


Original Story Written by Meita Winarto
Copyright July 2004
~ Memperingati hari Hari Kemerdekaan Indonesia ~
Edited August 22, 2005


There's a writing contest last year to commemorate our Independence Day at Kaskus. They did not choose my story as the winner tho, but I want to put the story for myself. To celebrate this year Independece Day!

HAPPY INDEPENDENCE DAY, GUYS!!

Share:

0 comments