THE TASTE THAT LINGER

Try to write in the different style :)
=============================

Langit sepertinya telah cerah kembali. Sejak tadi pagi hujan mengguyur kota tercinta yang sesak dengan banyaknya kendaraan dan jalur busway yang sedang dipacu untuk cepat selesai.

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa sudah berada dipenghujung tahun kembali. Disaat seperti ini terkadang semua ingatan kembali merekah. Teringat kembali akan semua rasa yang dialami.

Keluh

Apakah yang baik yang sudah kulakukan?
Adakah yang jahat yang sudah berlaku?

Pasti ada dan pasti banyak

Tapi itu adalah urusanku dengan kehidupan ini. Sudah saatnya kembali memasuki masa kontemplasi. Hati dan jiwa ini bergetar saat membaca sebuah artikel tentang seorang buta yang telah mencapai puncak gunung tertinggi di dunia Everest. A Blind Man's Journey to Climb Farther than the Eye Can See. Namanya Erik Weihenmeyer.

Dia menjadi teladan bagi semua tim yang berjalan bersamanya dan juga menjadi panutan bagi para pendaki lain dan juga mungkin orang awam sepertiku. Yang hanya bisa meneteskan airmata dan gemetar karna haru setelah membacanya.

Secara logika, bagaimana mungkin seorang buta bisa sampai pada puncak gunung Everest? Sedangkan banyak sekali orang yang mempunyai indra lebih lengkap saja jarang yang bisa menaklukkan gunung tertinggi tersebut. Mungkin dari sinilah ia mau mengajarkan kepada kita, bahwa apapun bisa kamu capai ketika kamu mempunyai keinginan dan kemampuan untuk mencoba LEBIH dari apa yang sudah disodorkan dan ada dihadapan dunia dan kita.

Beberapa minggu terakhir ini adalah minggu-minggu yang paling emosional dalam hidupku. Berawal dari masuknya Emak kerumah sakit sampai pada puncaknya adalah harus merelakan Emak pergi. Merasakan dan melihat Om dan Tante yang menangis kehilangan Mama. Terlebih lagi ‘merasakan’ ungkapan emosi Om yang masih terganjal dan tak tersampaikan hingga Emak pergi dengan tenang.

Aku merasakan emosi jiwa yang lain.

Emosi jiwa yang menyeruak mengganggu hidupku adalah pikiranpikiranku sendiri akan hidup yang makin berlarut. Melihat temanteman disekitarku belakangan ini seakan mereka hanya bagian dari sandiwara besar yang sudah disiapkan.

Apakah mereka figuran dan aku adalah tokoh utama?
Apakah aku menjadi figuran dan mereka adalah tokoh utama?

Aku tak tahu.

Semua ini hanya dapat dijalani sesuai dengan apa yang seharusnya. Dulu aku pernah berjanji untuk tidak pernah membuat seorang lelaki –manapun- menangis akan aku. Cukup seorang lelaki yang berlutut memohon sambil menangis bertahun lalu, dan itu merupakan saat yang paling membingungkan. Oleh sebab itulah janji terucap. Tapi, entah mengapa sepertinya janji tersebut kembali terlanggar.

Maaf, tidak ada maksudku untuk membiarkan kau meneteskan airmata dan juga bukan maksudku membiarkan hatimu kembali terluka akan ucapan dan tingkah lakuku yang kadang membingungkan. Tidak pernah terlintas untuk menyakiti siapapun. Tapi semoga apapun yang sudah lewat jangan pernah disesali. Karna aku tak pernah menyesali apapun yang sudah terjadi dalam hidupku, baik itu baik, jahat, ataupun culas.

Dalam hubungan apapun dalam hidup aku berusaha melakukan yang terbaik yang kubisa. Jika memang harus menjadikannya raja dalam hidupku, akan kulakukan. :) Jadi jika kalimat ‘you don’t know what you’ve got ‘till it’s gone’ mungkin LEBIH banyak berlaku bagi mereka yang pernah secara khusus bersentuhan cukup dekat dalam hidupku. Bagi semua yang bisa disebut, mantan. Entah gebetan atau pacar.

Terdengar percaya diri sekali kah? Mungkin
Mungkin juga gak, karena memang begitulah adanya

I’ll go beyond myself to satisfy my man. Even I sell my soul to Satan if I could just to make him feel happiness. Its sound so stupid, I know. But, hey! Its just me. I just want to be the taste that lingers in one’s life, even if someday I’ll be gone from one life or even stay for eternity. However, the taste forever will stay.

Share:

4 comments

  1. Stunning!
    Banyak kutipan-kutipan yang bagus dari tulisan ini, yang pasti akan gue gunakan untuk tulisan dan renungan gue Mei. Bagus bagus.. ayo menulis lagi.

    BalasHapus
  2. thanks ya, Dit!
    You're such a wonderful supporter!
    thanks banged banged :)

    I appreciate it and I'm flattered!
    thanks for being here always :)

    PS: semoga bisnis bisa lancar :D

    BalasHapus
  3. PERGILAH mencari jawaban ke dalam dirimu.
    PERGILAH mencari jawaban ke dalam ...
    PERGILAH mencari jawaban ke ...
    PERGILAH mencari jawaban ...
    PERGILAH mencari ...
    PERGILAH ...

    BalasHapus
  4. @[angklung],
    :) maacih dah nulis komentar juga akhirnya...

    BalasHapus