[JejakkakiKu]
  • Home
    • Submenu
  • About Mei
  • Business
  • Analog Mode
  • Say Hey!
Sial! Sial! Sial! Matt menggerutu sejadinya. Kenapa bisa begitu bodoh ya? Perempuan memang mahkluk menakutkan, jika mereka sudah mulai bertingkah seperti detektif.

Masih tak percaya rasanya bahwa segala hal yang dia sembunyikan dengan baik, akhirnya bisa ketauan. Antara kesal dan malu, Matt berusaha memikirkan soal Astrid. Selama ini memang perempuan itu sudah baik sekali bersikap. Salah satu bukti perempuan bodoh yang mudah dipermainkan. Tapi, Matt tidak menyangka bahwa dia bisa sampai mengorek begitu dalam mengenai rahasia mesumnya.

Kesal sekali rasanya! Kesal karena ketauan, dan juga kesal karena tidak dapat berbuat apaapa lagi mengenai hal itu. Toh, Matt masih merasa bahwa dia tidak rugi sama sekali. Perempuan yang selalu datang padanya, tanpa dia meminta koq. Jadi, apa dia salah jika mencoba mencicipi makanan yang tersedia begitu lezatnya, tanpa harus membayar? Slurp...

Disatu sisi, Matt merasa kasihan pada Astrid. Dia memang diberi status, walau dia tau sekali statusnya itu hanya sementara, dan Matt juga cuma memakainya agar Astrid merasa senang. Dengan memberikan label, dia juga secara tidak langsung mencegah Astrid untuk tidak pergi jauh darinya. Tipikal perempuan ini begitu mudah ditebak. Sekali terkena bius dari Matt maka dia tidak akan pergi lagi. Kecuali jika Matt yang memang menginginkan hal tersebut.

Seru juga sebenarnya, punya mainan. Terdengar begitu jahatkah? Memang, tapi itulah dunia lelaki. Tidak ada yang bisa begitu dalam mengetahuinya, tanpa terjerumus kedalamnya. Jika sudah masuk, maka akan banyak sekali halhal luarbiasa yang ajaib dan tak disangka terkuak.

Keluh. Apa yang harus dilakukan sekarang? Meminta maaf? Percuma rasanya. Semua sudah terjadi. Matt tau Astrid PASTI akan memaafkannya. Hanya saja, rasa percaya itu semakin memudar sekarang. Ingin sekali rasanya, berhenti bermain. Tapi, rasanya masih belum cukup. Masih belum waktunya. Masih seru bermain dan dipuja lelaki lain hebat, bisa memiliki 2 pacar, ditambah selingkuhan dan TTM s. Entah mengapa, rasa itu terkadang benarbenar menyenangkan. Tidak semua lelaki bisa seperti ini, dan beberapa teman merasa bahwa, berteman dengan Matt sepertinya keren!

Lalu, Matt melihat Astrid tampak dari kejauhan, dia berjalan menundukkan kepalanya. Terlihat sendu sekali, pasti dia habis menangis. Keluh. Hmm...susah menghadapi perempuan lagi seperti ini. Ditambah lagi, dia sedang menjadi terdakwa sekarang. Bingung.

“Hai” Matt menghampiri Astrid
“Hei” Sambut Astrid lesu

Matt menggenggam tangan mungil itu. Astrid hanya mampu menatap Matt dengan ragu dan penuh kesedihan.

“Hei, jangan menatapku seperti itu”
“Lalu harus seperti apa?”
“Entahlah” Ujar Matt

“Apakah semua itu benar?” Astrid langsung bertanya. Dia memang tidak pernah basabasi mengenai halhal seperti ini. Salah satu hal yang disukai Matt, sebenarnya.
“Iyah. Semua itu benar”
“Kenapa waktu itu ketika aku bertanya malah menjawab lain. Padahal dengan jelas aku tau, bahwa kamu akan melakukan semua itu!” kata Astrid dengan mata berkacakaca 
“Bagaimana mungkin kamu setega itu sama aku?” Astrid pun mulai terisak “dan kamu juga pernah bilang jika kamar adalah ruang paling pribadi, dan hanya orang yang dekat dan penting saja yang bisa masuk kedalamnya. Berarti dia penting? Dia spesial buat kamu? Gitu?”

Matt bingung menjawab semua pertanyaan, perempuan dihadapannya. Karena sepertinya semua itu memang pernah dia ucapkan. Tapi, entah apa yang merasukinya saat itu hingga bisa membawa perempuan lain ke kamar, ia juga tidak mampu menjawabnya. Mungkin napsu, mungkin biar mudah dan juga biar irit, tidak perlu keluar uang lagi untuk biaya hotel.

“Jawab, Matt!” Astrid mulai tak sabar

“Aku gak tau...”

“Selalu begitu! Setiap kali ditanya selalu jawaban itu yang menjadi tameng. Entah gak tau, atau lupa atau gak ingat.!”

Astrid mulai menangis tersedu. Matt memeluknya erat.

“I'm so sorry for everything” Ia pun mengelus kepala mungil dipelukannya.
“Aku sudah pernah bilang sama kamu. I'm a monster!”

“...and I'm just a fool” tandasnya lagi

“You're indeed a fool...”

Astrid membuatnya bersumpah atas nama jiwa tak berdosa, dari keponakannya yang masih belum terlahir. Bahwa dia tidak akan melakukan hal itu lagi, tanpa melepaskan Astrid terlebih dahulu.

“This is for Katleen, that's her name..” dia mengaitkan jari kelingkingnya.

I am a monster, pikir Matt lagi. Bagaimana mungkin tidak bisa menyayangi perempuan dihadapannya dengan sepenuh hati. Padahal dia begitu tulus mencintai Matt apa adanya. Keluh.

Seandainya saja...
Saya selalu merasa sendirian pada saat akhir pekan pada umumnya. Karena saya tau, jadwalnya setiap akhir pekan tidak bisa diganggu gugat. Itu adalah harinya tanpa saya. Minggu ini adalah minggu pertama dalam 6 bulan ini, dia pergi keluar kota. Sepi rasanya. Ditambah lagi, dalam minggu ini juga Bunda tercinta akan pergi jalanjalan, menambah sepi harihari saya. Begitu juga dengan mantan terbaik yang biasa saya ganggu. Saya tidak tau siapa lagi yang bisa saya ganggu, pada saat mereka semua tidak ada untuk menemani saya.

Berita mengenai seorang teman dari Jerman yang mungkin datang, kemudian akan ditunda pun, membuat hati saya ciut. Saya membutuhkan liburan juga, walau hanya keluar untuk jalanjalan santai dan nongkrong pun, sudah merupakan hiburan buat saya.

Beberapa kali saya protes, beberapa kali juga saya memberikan penawaran dan permintaan padanya. Tapi, seringkali permintaan saya ditolak, dan juga seringkali saya lebih memilih diam walau kecewa, daripada memaksakan kehendak saya padanya. Sedih memang. Bahkan terkadang untuk mendengarnya berkata 'aku sayang kamu' pun harus diminta. Ungkapan itu entah mengapa, pelit sekali terdengar ditelinga saya. Sedangkan setiap kali saya harus memendam iri pada saat mendengarkannya mengungkapkan itu dengan santai di waktu tertentu. Hmm...hanya saja, bolehkan saya berharap? Berharap bisa kencan santai dengannya. Berharap bisa ngobrol dengan asik dengannya, tanpa perlu airmata? Sesekali ingin rasanya diajak jalan, diberikan kejutan manis dan juga kecupan manis...ahooyy!!

Kadang terpikir dalam benak saya, bahwa dia memang seorang aktor yang luarbiasa yang bisa membuat hidup saya penuh dengan segala gejolak. Setiap saat saya bersamanya, selalu seperti ada bungabunga bertebaran. Saya bahagia. Sedangkan dia terlihat sangat bosan. Seringkali saya bertanya juga, apakah saya begitu membosankan? Sehingga untuk ngobrol pun rasanya tidak semudah biasanya?

Mungkin saya terlalu banyak berharap? Atau terlalu banyak meminta? Hahahah...can't help it. Mungkin ini yang terjadi pada seorang melankolis-romantis-manja maunya serba disayang. Sedangkan posisinya sama sekali tidak bisa sepertinya. Dia tetap harus bisa membaginya. Walau saya selalu kebagian yang tidak adil, tapi kadang saya kembali berpikir, apakah tidak adil? Seberapa adilkah yang saya inginkan? Atau dia pikirkan? Hmm...terus terang saya pun tidak tau.

Sekarang saya hanya mampu berdoa bagi masa depannya. Jangan putus asa yah, cinta. Seperti yang pernah saya katakan, bahwa nikmatilah masa libur dan kontemplasi sekarang. Mungkin memang saatnya kamu berlibur, dan mendapatkan pencerahan atas segala yang sudah terjadi. Apapun yang akan menjadi pilihannya nanti, saya akan akan tetap mendukungnya. Walaupun MUNGKIN saya tidak menjadi bagian dari pilihan itu, saya tetap akan selalu mendukungnya dari jauh. Dengan hati penuh cinta dan puji syukur.

Saya percaya, ada rencanya LUARBIASA yang sudah disiapkan bagi masa depannya. Dan saya berharap, dia juga bisa percaya bahwa memang akan ada hal luarbiasa yang pasti sedang diciptakan baginya.

Amin.




PS: Can't you feel how much I Love you? < (^^,) >
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Search this blog

ABOUT AUTHOR

This is Meita’s website and you are in a right place to get to know a little bit more about her. She is a dreamer who likes doing digital marketing and been blogging since 2003. She also loves watching TV shows, and movies. Also, passionate about the world. Graduated from the University of Indonesia majoring in Cultural Tourism, taught her a lot about how great Indonesia – country where she is from – in cultural level. Still curious about her? Find out more here ;)

come find me

Visitors

FEATURED POST

THE WORLD NOWADAYS

Nowadays, we do live in the world where sincere thank yous are rare. Where sorries and apologies are extinct. Let alone, caring for the sa...

THE MOMENTS

  • ►  2018 (11)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2017 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (8)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2015 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2014 (10)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (8)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2011 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2010 (16)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ▼  Oktober (2)
      • MATT'S EPISODE
      • A LONELY WEEK
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2009 (12)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2008 (70)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (14)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2007 (108)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (22)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  September (11)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (8)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2006 (130)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (14)
    • ►  Oktober (14)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (21)
    • ►  April (14)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2005 (102)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (20)
    • ►  April (16)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2004 (82)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (18)
    • ►  Februari (16)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2003 (22)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (7)
    • ►  Agustus (1)

FOLLOW ME @ MEITAWIN

ABOUT ME

Hanya seorang perempuan mungil yang masih terus berusaha meraih mimpi terbaik yang ditawarkan dunia. Lalu, berusaha juga untuk membangun dunia yang lebih baik dari sekarang. Entah bagaimana caranya, tetapi harus mulai dari memperbaiki diri sendiri. Menjadi manusia yang LEBIH baik hingga mempunyai rasa BANGGA terhadap diri sendiri, hingga perasaan tersebut lebur dan akan tetap tinggal tak lekang oleh waktu. Semoga [JEJAKKAKIKU] akan menjadi bagian terindah dalam kehidupan ini. Karena yang tertinggal hanya akan menghilang suatu saat nanti, namun jejak-jejak itu akan tetap membekas dibeberapa tempat yang pernah disinggahi. Meski tak terlihat dengan kasat mata.

POPULAR POSTS

  • LAMUNAN SENJA
    Sudah lama aku termenung di sisi jalan. Di kejauhan terdengar suara terompet kapal di pelabuhan dan decit burung-burung manyar. Kembali...
  • BOOK REVIEW
    Masih ada 2 buku yang tertunda, untuk dibaca. Saat ini saya masih belum mendapatkan versi buku aslinya. Hanya bisa mendapatkan dari buku ele...
  • THE KARTINI DAY
    BUNGA Aku mendapat bunga hari ini meski hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku. Semalam untuk pertama kalinya kami b...

Copyright © 2016 [JejakkakiKu]. Created by Meita Winarto