Sering kali kita melakukan sesuatu hanya karena perasaan. Jika menurut kita benar maka kita akan melakukannya, peduli setan apa kata orang lain. Tapi terkadang, sikap egois seperti ini membuat jurang perasaan semakin lebar bagi kita dan orang lain. Entah disadari atau tidak. Pada saat kita sadar bahwa yang kita lakukan sudah salah, kepalang terjadi. Kesalahan tidak dapat terhapus, sakit hati tidak dapat lagi berubah. Kita sudah menyakiti orang lain, secara sadar atau tidak.
Yang dapat dilakukan setelahnya hanya meminta maaf, karena sudah sadar menyakiti perasaan orang lain. Padahal pada saat kita menyakiti perasaan mereka, ada perubahan terjadi di kepala mereka tentang kita. Ada perubahan terjadi dalam hati mereka, tentang kita. Hanya karena tindakan yang tadinya kita pikir tidak akan menyakiti orang lain, namun kenyataan berbicara beda.
Bagi saya, memaafkan seseorang itu adalah hal yang mudah. Bahkan pada saat maaf belum terucap, saya sudah memaafkan segala pembicaraan atau perbuatan orang tersebut, siapapun itu orangnya. Tapi, untuk melupakan apa yang dilakukan orang itu, mungkin tidak mudah. Waktu pasti akan menyembuhkan tapi bekas yang tertoreh tidak akan mudah tertutup. Ada yang bisa sembuh dengan cepat, ada yang bertahan hingga akhir, tak terlupakan.
Karena tindakan tersebut, terkadang orang yang sudah menyakiti kita, secara tidak sadar menjadi salah satu bagian penting dalam hidup kita. Entah dalam arti yang negatif atau positif. Seharusnya kita berterimakasih pada orang tersebut karena tanpa kehadiran mereka dalam hidup kita, kita tidak pernah sadar sudah menyakiti atau disakiti, sedemikian rupa. Demikian juga dengan keberadaan orangorang yang memang peduli dengan keberadaan kita dalam hidup mereka. Dimana kita menerima mereka sebagai teman, sahabat dan partner sejati.
Tanpa undangan atau rencana, teman bisa datang tibatiba, memberikan kita dukungan, menyediakan bahu untuk menangis, juga memberikan solusi untuk masalah yang sedang kita hadapi. Menjadi penasehat dan pendengar sejati yang tidak dapat digantikan oleh psikiater manapun juga.
Itulah teman terbaik yang pernah dimiliki oleh orang seperti saya.
Terimakasih karena kalian sudah menjadi bagian paling penting dalam hidup saya.
Ingatlah ini jika suatu saat kalian merasa sendiri dan kesepian.
Kalian tidak pernah akan sendiri, dimana pun, kapan pun.
*kecuali lagi boker sih, entah ada temen yang mau nemenin gak yah?* =Peace=
Heheheh...
Yang dapat dilakukan setelahnya hanya meminta maaf, karena sudah sadar menyakiti perasaan orang lain. Padahal pada saat kita menyakiti perasaan mereka, ada perubahan terjadi di kepala mereka tentang kita. Ada perubahan terjadi dalam hati mereka, tentang kita. Hanya karena tindakan yang tadinya kita pikir tidak akan menyakiti orang lain, namun kenyataan berbicara beda.
Bagi saya, memaafkan seseorang itu adalah hal yang mudah. Bahkan pada saat maaf belum terucap, saya sudah memaafkan segala pembicaraan atau perbuatan orang tersebut, siapapun itu orangnya. Tapi, untuk melupakan apa yang dilakukan orang itu, mungkin tidak mudah. Waktu pasti akan menyembuhkan tapi bekas yang tertoreh tidak akan mudah tertutup. Ada yang bisa sembuh dengan cepat, ada yang bertahan hingga akhir, tak terlupakan.
Karena tindakan tersebut, terkadang orang yang sudah menyakiti kita, secara tidak sadar menjadi salah satu bagian penting dalam hidup kita. Entah dalam arti yang negatif atau positif. Seharusnya kita berterimakasih pada orang tersebut karena tanpa kehadiran mereka dalam hidup kita, kita tidak pernah sadar sudah menyakiti atau disakiti, sedemikian rupa. Demikian juga dengan keberadaan orangorang yang memang peduli dengan keberadaan kita dalam hidup mereka. Dimana kita menerima mereka sebagai teman, sahabat dan partner sejati.
Tanpa undangan atau rencana, teman bisa datang tibatiba, memberikan kita dukungan, menyediakan bahu untuk menangis, juga memberikan solusi untuk masalah yang sedang kita hadapi. Menjadi penasehat dan pendengar sejati yang tidak dapat digantikan oleh psikiater manapun juga.
Itulah teman terbaik yang pernah dimiliki oleh orang seperti saya.
Terimakasih karena kalian sudah menjadi bagian paling penting dalam hidup saya.
Ingatlah ini jika suatu saat kalian merasa sendiri dan kesepian.
Kalian tidak pernah akan sendiri, dimana pun, kapan pun.
*kecuali lagi boker sih, entah ada temen yang mau nemenin gak yah?* =Peace=
Heheheh...